Penduduk lanjut usia yang berada di Indonesia di masa akan datang dapat membawa pengaruh positif jika mereka dalam keadaan sehat, produktif dan aktif. Lansia berusia 30-70 tahun akan terjadi penurunan berat otak sekitar 10 % , di samping itu meningen menebal, giri dan sulci otak berkurang kedalamannya. Hal tersebut akan memicu gangguan fungsi kognitif. Pemeriksaan Mini-Mental State Examination (MMSE) merupakan salah satu tes yang digunakan untuk menilai ada atau tidaknya gangguan kognitif (cognitive impairment) untuk pasien dengan usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fungsi kognitif pada lansia di puskesmas Gambesi Ternate sertahubungan gangguan fungsi kognitif dengan hipertensi dan Diabetes Melitus dilakukan selama bulan Juli Sampel yang diperiksa sebanyak 40 orang didapatkan 10 orang kemungkinan mengalami gangguan / gangguan ringan (25%) dan 3 orang mengalami gangguan fungsi kognitif /gangguan berat (7,5 %)
Tuberculosis (TB) is a pulmonary disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Globally in 2018 theestimated number of people affected by TB was estimated at 10.0 million population and 484,000 cases ofmultidrug-resistant TB (MDR-TB). This study aims to determine the correlation between microscopic testresults with RMT on TB and MDR-TB patients at RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate. This type of researchis analytical research using a retrospective approach. The sample in this study were patients with suspected TBand MDR-TB who had performed microscopic tests and TCM in February – April at 2020 in the ClinicalPathology Laboratory of RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate, who met the inclusion and exclusion criteria.Data were analyzed using the SPSS program analysis was carried out in stages, namely by univariate andbivariate using chi-square test. From 100 samples, the results of RMT examination with TB suspects were 30rifampicin sensitive samples with 2 rifampicin resistance and 5 rifampin sensitive samples for TB MDR-TBsuspects RMT examination results. Chi-square test results obtained the value of p = 000 (p <0.05). There is stilla significant difference between the microscopic test results with RMT in TB and MDR-TB suspect patients atRSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate.
Tingkat Kematian akibat virus Tuberkolosis masih cukup tinggi. sebagaimana dilaporkan di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara bawah pada tahun 2018 sebanyak 452 kasus / 100.000 penduduk. Dengan tingkat kematian mencapai 23 orang / 100.000 penduduk. Tingkat kematian yang begitu tentu harus ada Langkah-langkah preventif sehingga dapat mengurangi resiko kematian akibat dari penyakit TBC. Untuk perlu dilakukan proses pelacakan kepada pasien suspek TBC di kota ternate. Pada penelitian ini menggunakan sampel dari wilayah kerja Puskesmas Kalumata Kota Ternate. Dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 sampel didapat 47% pasien beresiko TBC. Dimana 70% didominasi kaum laki-laki. Selanjutnya data-data yang telah dianalisis oleh dokter, selanjutnya dilakukan proses klasifikasi dengan menggunakan dua metode klasifikasi yaitu metode Support Vector Machine (SVM) dan Jaringan Saraf Tiruan. Namun sebelum diterapkan metode klasifikasi, terlebih dahulu dilakukan proses imputasi untuk penanganan missing value. Dalam penelitian digunakan imputasi modu. Hasil pengujian yang dilakukan didapat akurasi tertinggi untuk metode SVM sebesar 92,5%, sedangkan ketika menerapkan jaringan saraf tiruan didapat akurasi tertinggi sebesar 91,66%. Namun saat diterapkan proses validasi dengan menggunakan k-fold cross validasi didapatkan rata-rata akurasi tertinggi yaitu 85,08 % dengan menggunakan 3-fold dan algoritma yang diterapkan adalah jaringan saraf tiruan
Sampai saat ini Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) masih merupakan salah satupenyakit menular yang mematikan di dunia dan penyebab kematian terbesar kedua setelah HIV/AIDS.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan sputum BTA dengan hasilpemeriksaan GeneXpert pada pasien TB-MDR di RSUD Dr. H. Chasan Boesirie Periode Tahun 2020.Desain dan metode ini adalah penelitian deskriptif, desain potong lintang dengan melihat data sekunderuntuk mengetahui gambaran dan kesesuaian hasil pemeriksaan Sputum BTA dengan menggunakanpemeriksaan GeneXpert pada pasien TB-MDR. Sampel pada penelitian ini adalah ini pasien yang dipilihdengan metode total sampling berdasarkan registrasi pemeriksan laboratorium pasien yang telahmelakukan pemeriksaan sampel TB-MDR di Dr. H. Chasan Boesirie. Penelitian yang dilakukan dari 150sampel dengan pemeriksaan Sputum BTA pasien TB-MDR ditemukan yang negatif yaitu sebanyak 117sampel (78,0%), Scanty sebanyak 7 sampel (4,7%), 1+ sebanyak 13 sampel (8,7%), 2+ sebanyak 3sampel (2,0%), dan yang 3+ sebanyak 10 sampel (6,7%). Sedangkan untuk pemeriksaam sampel denganGenXpert pasien TB-MDR di RSUD dr Chasan Boesoirie Tenate ditemukan hasil dari 150 yang diperiksadidapatkan hasil yang negatif yaitu sebanyak 96 sampel (64,0%) dan yang Sensistif Rifampisin sebanyak54 sampel (36,0%). Hasil ini menunjukkan bahwa pemeriksaan GeneXpert lebih sensitif di bandingkanpemeriksaan Sputum BTA karena dengan pemeriksaan GeneXpert didapatkan hasil positif lebih banyakdibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis BTA.Kata Kunci : TB-MDR, Sputum BTA, GeneXpert
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.