Tuberculosis (TB) is a pulmonary disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Globally in 2018 theestimated number of people affected by TB was estimated at 10.0 million population and 484,000 cases ofmultidrug-resistant TB (MDR-TB). This study aims to determine the correlation between microscopic testresults with RMT on TB and MDR-TB patients at RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate. This type of researchis analytical research using a retrospective approach. The sample in this study were patients with suspected TBand MDR-TB who had performed microscopic tests and TCM in February – April at 2020 in the ClinicalPathology Laboratory of RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate, who met the inclusion and exclusion criteria.Data were analyzed using the SPSS program analysis was carried out in stages, namely by univariate andbivariate using chi-square test. From 100 samples, the results of RMT examination with TB suspects were 30rifampicin sensitive samples with 2 rifampicin resistance and 5 rifampin sensitive samples for TB MDR-TBsuspects RMT examination results. Chi-square test results obtained the value of p = 000 (p <0.05). There is stilla significant difference between the microscopic test results with RMT in TB and MDR-TB suspect patients atRSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate.
Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa orang yang terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal di Wuhan. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah mencapai 333449 kasus pasien positif virus COVID-19 yang terlacak, dan 11884 lebih masyarakat meninggal karena virus itu. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu untuk memberikan sosialiasasi kepada para mahasiswa peserta kuliah kerja bermasyarakat terkait pemanfaatan aplikasi corona tracker untuk membantu memonitoring jumlah penderita covid baik yang terinfeksi, meninggal dan sembuh. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring dengan jumlah peserta 1000 mahasiswa, 50 peserta mengikuti secara luring dan sisanya secara daring. Hasil yang didapat dari kegiatan sosialisasi ini yaitu mahasiswa peserta kubermas dapat memahami tata cara penggunaan aplikasi corona tracker dan diharapkan peserta kubermas akan dapat membantu mensosialisasikan aplikasi ini kepada masyarakat di lokasi tempat kubermas mereka nantinya.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Berdasarkan data analisis Kementrian Kesehatan menunjukan bahwa selama pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan baik cakupan imunisasi maupun peforma surveilans PD3I karena sebagian besar petugas surevilans lebih fokus mengerjakan surveilans COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi Covid 19 terhadap kunjungan imunisasi dasar di Posyandu Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Sampel di ambil dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini dilakukan di Posyandu puskesmas area Kota Ternate/Pulau Ternate..Alat penggumpulan data berupa kuesioner dengan pertanyaan yang terstruktur. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan kunjungan imunisasi (p=0,696). Tidak terdapat hubungan antara usia ibu dan tingkat kunjungan imunisasi (p=0,263). Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan tingkat kunjungan imunisasi (p=0,776). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan imunisasi (p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara sikap dan tingkat kunjungan imunisasi (p=0,428).
One of the attempts to ensure a baby's healthy growth and development is exclusive breastfeeding. Breast milk contains essential nutrients for a baby's growth and development as well as antibodies that strengthen the infant's defenses. The percentage of exclusive breastfeeding in the city of Ternate is above 60%, according to data from 11 Community Health Centers (Puskesmas) collected by the Ternate City Health Office in the last three years (2017–2019). Several things can lead to exclusive breastfeeding. In Ternate City, this study aims to ascertain the connection between maternal variables and exclusive breastfeeding. In order to ascertain the association between various factors and exclusive breastfeeding, this type of cross-sectional research employs univariate and bivariate analysis. Through the use of cluster random sampling, the sample was chosen. A questionnaire with structured questions serves as the data collection method. 294 moms of toddlers in the Puskesmas neighborhood of Ternate City participated in this study. According to the study's findings, there is no connection between age and exclusive breastfeeding. Education and exclusive breastfeeding had no discernible association. A conclusion that there is a substantial correlation between work and exclusive breastfeeding might be drawn based on the p value. Exclusive breastfeeding and parity had no discernible association. The method of birth and exclusive breastfeeding were significantly correlated. Exclusive breastfeeding and knowledge did not significantly correlate
Dispepsia merupakan kumpulan rasa tidak nyaman, nyeri epigastrium, kembung, mual muntah, sendawa dan rasa penuh. Stres, pola makan, makanan/minuman iritatif, obat anti inflamasi non-steroid (OAINS), Helicobacter pylori, alkohol dan merokok merupakan faktor risiko dispepsia. Meski berada di urutan ke-8 dari 10 penyakit spesifik di Maluku Utara, belum ada penelitian terkait hubungan faktor risiko dengan kejadian pada kelompok ini, khususnya pada kaum muda di Universitas Khairun. Tujuan: Mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian sindrom dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Khairun. Metode: Penelitian observasional analitik cross sectional ini dilaksanakan mengunakan metode random sampling dari populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Khairun pada Januari 2022. Data diperoleh melalui kuesioner. Hasil: Dari 136 sampel, sebagian besar berusia 20-24 tahun (54,4%), 71,3% perempuan, 52,5% memiliki tingkat stres normal, 64,7% memiliki pola makan teratur, 56,6% mengonsumsi makanan/minuman iritatif, 23,5% mengonsumsi OAINS, 2,2% perokok, dan 6,6% mengonsumsi alkohol. Dispepsia fungsional dialami 55,9% mahasiswa. Dari seluruh variabel independen, jenis kelamin, tingkat stres, diet iritatif, OAINS, dan status perokok ditemukan berhubungan bermakna secara statistis dengan kejadian dispepsia fungsional (p<0,05). Simpulan: Pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Khairun, jenis kelamin, tingkat stres, diet iritatif, OAINS, dan status perokok ditemukan berhubungan bermakna secara statistis dengan kejadian dispepsia fungsional.Kata Kunci: Dispepsia, faktor risiko, mahasiswa fakultas kedokteran
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.