<p>Hipertensi dikenal sebagai tekanan darah tingi yaitu suatu kondisi dimana pembuluh darah terusmenerus mengalami tekanan tinggi. Hipertensi menempati urutan ke 5 penyebab kematian terbanyak di Indonesia menurut (Balitbangkes,2014). Kasus hipertensi di Kota Bogor yaitu sebesar<br />(0.05%) terdapat di urutan kedua terbanyak setelah Kota Sukabumi (0,7%). Hal ini kota Bogor memiliki kasus hipertensi yang melebihi jumlah rata-rata kasus yaitu sebesar (0,2%). (Kemenkes Provinsi Jawa Barat, 2015). Dan Puskemas Gang Aut menduduki peringkat ke 3 yang memiliki angka hipertensi tertinggi di Kota Bogor sebanyak 466 kasus hipertensi pada umur usia produktif<br />(Dinkes,2017). Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 115 responden. Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer data yang dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui observasi Kartu<br />Menuju Sehat (KMS), Kesimpulan dalam penelitian ini proporsi ibu rumah tangga yang mengalami hipertensi di Puskemas Gang Aut Kelurahan Paledang sebanyak 79,1%. Faktor � faktor Yang berhubungan kejadian hipertensi yaitu Genetik sebesar (0,18%), Stres (0,41). Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu menambah variabel-variabel lain yang kemungkinan berhubungan<br />dengan kejadian hipertensi pada ibu rumah tangga yang tidak ada di penelitian ini</p>
Background: The use of contraceptives for couples of childbearing ages is influential on the birth. More children born means the more spending to support the children, and eventually impacting the health of the children. The perspective on the ideal number of children for parents is influenced by demographic, social and economic conditions. This study examines the extent of the relationship between demographic conditions, contraceptive use, and access to family planning services to the ideal number of children among couples of childbearing age in West Java Province. Methods: This type of research is analysis of an existing dataset. This study uses the 2017 IDHS data and the sample population is women of reproductive age 15-49 years who are registered in the IDHS in West Java Province. Data processing were conducted on August-November 2020 using chi square data analysis. Results: The results showed that there was a relationship between the use of contraceptives and the ideal number of children (p-value 0,032). On the other hand, other demographic and social economic variable of the couples of childbearing ages: education (p-value 0,076), knowledge of contraceptive (p-value 0,737), wealth (p-value 0,489) and health information (p-value 0,413) shows no relationship with the ideal number of children. Conclusion: Among demographic and social economic variable of the couples of childbearing ages, only contraceptive use shows a relationships with ideal number of children. In order to reduce fertility rates, more campaign regarding family planning especially for couples of childbearing ages, religious leaders, the customs and the community leaders are needed.
Pendidikan kesehatan terutama gizi perlu dilakukan pada anak sejak usia dini seperti siswa Sekolah Dasar. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk menciptakan kesadaran berperilaku gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara pendidikan kesehatan yang perlu dilakukan pada siswa adalah dengan menggunakan media edukatif seperti puzzle gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menggunakan puzzle gizi. Penelitian ini menggunakan rancangan Pra Experimental design One Group Pre-test Post-test design dengan sampel sebanyak 53 responden yang diperoleh dengan cara pengambilan sampel yaitu proportional stratified random sampling, dan data dianalisis menggunakan uji McNemar. Hasil penelitian menggambarkan karakteristik laki-laki sebanyak 19 dan perempuan sebanyak 34 siswa, analisis data menggambarkan pengetahuan (p = 0,001), sikap (p = 0,000) dan tindakan (p = 0,000) yang artinya pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki perbedaan sebelum dan sesudah diberikan intervensi menggunakan puzzle gizi. Perlu adanya upaya promosi gizi seimbang pada siswa Sekolah Dasar yang berkelanjutan untuk perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) siswa terhadap pola hidup yang lebih sehat.
Pengelolaan sampah sangat di dukung oleh kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan pentingnya masalah sampah di lingkunganya. Keluarga dan sekolah mempunyai peran penting untuk menanamkan kesadaran ini sejak dini. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah adalah tempat anak bisa belajar dan menerapkan tentang tata cara mengelola sampah yang benar dan bermanfaat. Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku siswa dalam membuang sampah di MI Ibnu „Aqil Bogor. Penelitian ini dilaksanakan di MI Ibnu „Aqil desa Laladon Kecamatan Ciomas Bogor. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain studi description. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 126 Hasil penelitian menggambarkan pengetahuan responden sudah baik namun sikap siswa dalam membuang sampah masih kurang baik, adapun gambaran tindakan/perilaku siswa dalam membuang sampah masih kurang baik. diharapkan pengelola sekolah bisa memberikan informasi secara berkala dan terus menerus mengenai kebersihan lingkungan sekolah.
<p>Pandemi Covid-19 berdampak salah satunya terhadap sistem pembelajaran di Indonesia yang pada awalnya luring, kemudian beralih menjadi daring. Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan sistem pembelajaran daring berbasis teknologi digital yang dapat digunakan pada masa pandemi untuk meningkatkan aksesibilitas mahasiswa dan dosen melalui <em>Learning Management System</em> (LMS), Media Sosial, dan Teknologi Koresponden. Penelitian dilakukan untuk menganalisis dampak implementasi PJJ terhadap kinerja di Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun Bogor. Metode daalam penilitian menggunakan <em>mix method </em>yaitu kuantitatif (<em>cross sectional</em>) dan kualitatif (<em>Rapid Assesment Procedure</em>). Populasi mahasiswa PJJ terdiri dari 3 Institusi yakni FIKes UIKA Bogor, STIKES Griya Husada Sumbawa, dan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang berjumlah 179 mahasiswa dan 16 dosen pengampu. Sampel dipilih melalui <em>purposive sampling</em> dengan kriteria inklusi berjumlah 80 mahasiswa dan 16 dosen. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas (rata-rata persentase terteinggi nilai >95%) kelengkapan perencanaan perkuliahan tersedia, sarana dan prasarana perkuliahan terpenuhi, proses pelaksanaan PJJ cukup baik (rata-rata persentase terteinggi >45%) dalam segi pemahaman materi, kesempatan diskusi, beban penugasan, waktu penyelesaian tugas, teknik evaluasi pembelajaran, dan penjelasan ubrik penilaian dan bobot penilaian. Peluang pelaksanaan PJJ, mahasiswa dapa belajar dengan lebih mudah dan dosen bisa bekerjasama antar mitra PT, sedangkan hambatan yang ditemui adalah stabilitas jaringa internet yang seringkali menghambat pembelajaran. Implementasi PJJ dinilai sudah cukup baik pada seluruh komponen baik input, proses, dan output. Evaluasi PJJ pernting dilakukan setiap periode untuk peningkataan kualitas dan mutu pembelajaran antara pelaksana dan mitra PJJ.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.