Prenatal yoga merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Menjelaskan pengaruh prenatal yoga terhadap kualitas persalinan Ibu Primigravida. Metode penelitian quasy-experimental(experiment semu) rancangan Non-Equivalen Control Group Desain. Sampel adalah ibu primigravida trimester III, teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan independent t-test dan paired t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh prenatal yoga terhadap lama persalinan kala I fase aktif (p=0,000), ada pengaruh prenatal yoga terhadap kontraksi uterus (p=0,000), ada pengaruh prenatal yoga terhadap perubahan kadar hormon endorphin pada kelompok perlakuan(p=0,002), tidak ada pengaruh perubahan kadar hormon endorphin pada kelompok kontrol(p=0,074). prenatal yoga dapat mempengaruhi lama persalinan ibu menjadi lebih cepat, kontraksi uterus menjadi kuat dan ada peningkatan kadar hormon endorphi. Perlunya mengajarkan prenatal yoga pada ibu-ibu hamil dan membuat kelas-kelas antenatal pada setiap Bidan Praktik Swasta atau Puskesmas.
Abstrak Manajemen laktasi adalah tatalaksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Bila manajemen laktasi tidak terlaksana maka akan berdampak penurunan pemberian ASI sehingga bisa berdampak pada peningkatan angka gizi buruk dan gizi kurang yang beresiko pada peningkatan kematian bayi. Metode penelitian menggunakan analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pasawahan dengan jumlah 346 ibu hamil menjadi 185 ibu hamil yang diambil secara Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara bivariat. Tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,199), tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,064), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,285), dan terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,008) dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi.
Nutritional intake during pregnancy has an effect on fulfilling iron needs because there is an increase in the mass expansion of red blood cells, the need for iron increases and this will have an impact on anemia. The incidence of anemia in pregnant women is still quite high, based on Riskesdas (2013) states that 37.1% of pregnant women have anemia due to malnutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional intake and hemoglobin levels of pregnant women in the UPTD Ciawigebang District Health Center. This research method is quantitative, sampling with a total sampling technique with a total of 25 pregnant women. The instrument used was the observation sheet and the analysis used the Spearman Rank. Based on the results of the univariate analysis study, most pregnant women had moderate nutritional intake, namely around 68% (17 people), while most pregnant women had Hb levels <11gr% or mild anemia, namely around 56% (14 people). The results of the bivariate analysis showed a value (r = 0.411 p = 0.041), this indicated that there was a significant relationship between nutritional intake and hemoglobin levels of pregnant women. It was concluded that there was a significant relationship between nutritional intake and hemoglobin levels of pregnant women. It is expected for pregnant women to pay more attention to nutritional intake in each so that the fulfillment of mother and fetus nutrition is fulfille
Rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun (20,0%) dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun dan ada yang lebih lambat sampai 20 tahun serta terdapat 7,8% yang melaporkan belum haid. Secara nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5% anak Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab mengapa remaja di Desa Ragawacana belum mengetahui tentang menarche dan apabila sudah diketahui hasilnya maka dapat dilakukan upaya agar remaja dapat memperoleh pengetahuan lebih tentang menarche dan dapat menyikapinya dengan baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Metode yang digunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Random Sampling dengan Populasi sebanyak 123 orang dan jumlah yang dijadikan sampel sebanyak 94 responden. Hasil analisis univariat, persentase tingkat pengetahuan tertinggi dengan kategori baik sebanyak 59 responden (62,8%), sedangkan persentasi sikap tertinggi dengan kategori tidak baik sebanyak 49 responden (52,1%). Hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa nilai ρ value <0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja dalam menghadapi menarche. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja dalam menghadapi menarche. Saran bagi remaja putri diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mengenai menarche dan juga dapat menerima serta mampu menyikapi perubahan fisiologis maupun psikologis serta emosional yang terjadi pada masa menarche.
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dapat mempengaruhi status gizi bayi secara langsung. setelah bayi berusia 6 bulan MP-ASI perlu mulai diperkenalkan pada bayi. Namun pada kenyataannya masih ada beberapa orang tua yang sudah memberikan MP-ASI lebih dini kurang dari uasia 6 bulan. Bayi dengan usia kurang dari 6 bulan sistem pencernaannya belum sempurna untuk menerima makanan padat karena pencernaan bayi tidak akan tercerna dengan baik sehingga dapat menyebabkan reaksi yang tidak diharapkan seperti gangguan pencernaan, konstipasi dan timbulnya gas). maka dari itu sebaiknya bayi yang berusia kurang dari 6 bulan seharusnya tidak diberikan Makanan Pendamping ASI terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Metode penelitian yang digunakan analitik dengan cross sectional, menggunakan instrument kuesioner, timbangan dan tabel WHO-NCHS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui sebanyak 45 responden dengan teknik total sampling. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p (0.003) atau < (0.05) hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Kesimpulannya terdapat hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.