Media sosial berperan signifikan selama pandemi COVID-19 sebab memungkinkan orang untuk berbagi berita, pengalaman pribadi dan sudut pandang satu sama lain secara real-time dan global. Kawalcovid19.id merupakan komunitas virtual yang menyebarkan informasi seputar COVID-19 yang akurat ditengah banjir informasi di masyarakat Indonesia. Sifat Two way communication dari media sosial membuat komunikasi risiko berhasil, di mana terjadi pertukaran informasi diantara para ahli dan masyarakat mengenai risiko dan managemennya atas situasi berisiko yang dihadapi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk melindungi diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren komunikasi risiko pada akun Instagram @kawalcovid19.id, fungsi komunikasi yang dijalankan komunitas sebagai agen gerakan sosial, dan pemaknaan khalayak terhadap komunikasi risiko yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode studi netnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi risiko yang disampaikan melalui konten mendapatkan reaksi yang positif dan interaktif dari warganet, minat mereka terlihat lebih tinggi kepada konten yang diproduksi dalam bentuk infografis dengan isi pesan yang bersifat informatif dibandingkan yang edukatif. Pesan informatif berisi update kasus, himbauan protokoler kesehatan, informasi kebijakan pemerintah, dan informasi terkait ibadah. Kajian ini memperlihatkan bahwa komunikasi risiko akan efektif disampaikan melalui Instagram menggunakan konten infografis dan bersifat informatif.
Pandayangan Tourism is a natural tourist destination with a flowing river and beautiful natural surroundings, and it works in collaboration with the Labusel children's community. The study's goal was to identify and analyze Pandayangan tourism through the use of a Marketing Communication Strategy to Increase Tourist Visits. This study employs a descriptive qualitative approach, with data gathered through interviews with tourism managers, observations, and literature searches. Integrated Marketing Communication is the theory employed (IMC). Based on the data analysis, it was determined that Pandayangan Tourism had implemented a marketing strategy during the promotion stage, which was accomplished by using mass selling and public relations methods, understanding the benefits and drawbacks of tourism products, and carrying out marketing objectives that emphasized increasing sales in order to increase visitors. Pandayangan tourism's marketing strategy activities include providing the best facilities for the convenience of visitors. Promotional activities, understanding the benefits and drawbacks of tourism products, and achieving marketing objectives are all concluded to always obtain and produce an increase in visitors.
Games berpotensi sebagai salah satu metode yang bermafaat dalam mengajar kemampuan berbicara, tetapi peangamatan awal yang dilakukan tentang penggunaan games di kelas menunjukkan bahwa permainan yang diterapkan tidak cocok untuk kelas tersebut. Salah satu masalah yang teramati adalah bahwa games yang digunakan membutuhkan banyak waktu untuk dipersiapkan dan hanya memungkinkan sejumlah kecil siswa untuk berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses penggunaan games untuk mengajar berbicara dengan melakukan penelitian tindakan kelas partisipatif di salah satu sekolah di Bandung. Proses penelitian mengikuti langkah-langkah: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Ada dua set instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, daftar pengamatan peneliti dan kuesioner guru. Para siswa diberikan pre-tes dan post-tes untuk mengetahui peningkatan keterampilan para siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan 'Who am I' cocok dengan kebutuhan kelas dan memenuhi kriteria teori-teori permainan berbicara yang baik setelah diberikan beberapa modifikasi. Hasil uji t-tes pada skor siswa menunjukkan bahwa peningkatan yang dilakukan adalah signifikan dalam setiap siklus. Setiap aspek dari keterampilan berbicara siswa juga membuat peningkatan signifikan dengan t_obt_crit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan Bahan Ajar Berbasis Aplikasi Kvisoft Flipbook Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Saintifik kelas X SMAN 3 Makassar yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research And Developement) yang mengacu pada model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan, meliputi: Analysis, Design, Developement, Implementasion, dan Evaluation. Bahan Ajar Berbasis Aplikasi Kvisoft Flipbook Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Saintifik ini dikembangkan dengan berbantuan aplikasi Kvisoft Flipbook. Adapun subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMAN 3 Makassar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar obserbasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon guru dan angket respon peserta didik, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, lembar aktivitas peserta didik, dan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil validasi diperoleh rata-rata sebesar 3,81 (sangat valid). praktis rata-rata lembar obserbasi keterlaksanaan pembelajaran sebesar 1,68 dengan kategori terlaksana seluruhnya, analisis angket respon guru sebesar 89,72% dengan kategori sangat positif dan analisis angket respon peserta didik sebesar 88,58% dengan kategori sangat positif. Efektif, dengan rata-rata persentase lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 4,375, rata-rata persentase lembar aktivitas peserta didik adalah 81%, dan persentase ketuntasan belajar peserta didik sebesar 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan dan pengembangan Bahan Ajar Berbasis Aplikasi Kvisoft Flipbook Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Saintifik kelas X SMAN 3 Makassar telah memenuhi kategori valid, praktis, dan efektif.
This study aims to identify the relationship between organizational justice, supervisory justice, authoritarian organizational culture, organization-employee relationship quality, and work engagement with the turnover intention of generation Y employees. An online survey was conducted on 290 people in Indonesia. Survey responses were recorded using a Lik ert Scalewith a scale ranging from 1 (strongly disagree) to 7 (strongly agree). The results of the survey analysis were obtained by using regression to predict the relationship between the independent and dependent variables. The results showed that the variable which has a positive relationship with the turnover intention in generation Y employees is authoritarian organizational culture. As for the organization-employee relationship quality variable shows importance because it has the most significant relationshipto retain generation Y employees. The research contributes to the previous research on determinants of employee turnover intention in that it is adding the work engagement variable as a new determinant of the turnover intention of generation Y employees.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.