Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerita rakyat dari Pacitan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data penelitian berupa Buku Cerita Rakyat dari Pacitan terbitan Grasindo 2004 yang memuat 10 judul cerita. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjuk- kan bahwa Cerita Rakyat dari Pacitan sebagai suatu karya sastra mengandung nilai pendidikan karakter yang meliputi: (1) religius; (2) jujur; (3) kerja keras; (4) kreatif; (5) rasa ingin tahu; (6) semangat kebang- saan; (7) menghargai prestasi; (8) cinta damai; (9) peduli lingkungan; (10) peduli sosial; dan (11) tang- gung jawab. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar bahwa cerita rakyat selain digunakan sebagai media memperkenalkan kisah-kisah yang diyakini nenek moyang kepada keturunannya, juga bisa sekaligus menjadi sarana mendidik karakter pada diri mereka. Kata Kunci: pendidikan karakter, nilai-nilai karakter, cerita rakyat, Pacitan CHARACTER EDUCATION CONTENT IN FOLKLORE PACITAN’S Abstract: This study aims to describe the value of character education in the compilation of Pacitan’s folklore. The method used is qualitative descriptive method with data source of research in the form of folklore from Pacitan published by Grasindo 2004 which contains 10 story titles. Data analysis is done by content analysis technique. The results show that Pacitan folklore as a literary work contains the value of character education which includes: (1) religious; (2) honest; (3) hard work; (4) creative; (5) curiosity; (6) Spirit of nationalism; (7) respecting achievement; (8) love of peace; (9) environmental care; (10) social care; and (11) responsibility. These values form the basis that folklore is used as a medium for introducing stories that ancestors believed to their descendants, as well as being a means of educating their character. Keyword: character education, character values, folklore, Pacitan
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan konsep pengembangan Borg and Gall dengan mengadopsi tujuh langkah dari konsep tersebut yaitu pada tahapan revisi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan Media pembelajaran berbasis android pokok bahasan desa-desa di Madura. Media ini mengangkat tokoh Jokotole sebagai tokoh sentral untuk mengungkap legenda desa-desa berdasarkan pada perjalanan Jokotole. Pengangkatan tokoh Jokotole karena cenderung bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Madura dari Kabupaten Bangkalan sampai Kabupaten Sumenep. Media android dikonsep dengan memudahkan siswa dalam belajar terutama membaca. Rangkaian penelitian meliputi kajian tekstual, pembuatan konsep story board, prototype media, validasi ahli media, validasi ahli materi, revisi, dan uji coba media pembelajaran (melihat dari unsur kemudahan, kemenarikan, uji kemampuan membaca siswa), penarikan simpulan, dan rekomendasi bagi penyedia hibah penelitian, dan sekolah sebagai objek penelitian.Kata kunci: pengembangan, media android, legenda, Jokotole, membaca.
Abstrak: Bahaya kebakaran merupakan ancaman yang serius bagi penghuni gedung bertingkat. Resiko tersebut akan bertambah ketika penghuni maupun pengelola gedung kurang memiliki kesadaran tentang isu ini. Kesadaran yang baik dari para penghuni akan berguna untuk menghindari kepanikan ketika bahaya kebakaran terjadi. Kepanikan merupakan penyebab orang kolaps dan proses evakuasi sulit dilakukan. Kesadaran tentang bahaya kebakaran yang baik akan berpengaruh kepada sikap individu dan seterusnya akan berpengaruh kepada perilaku. Penghuni gedung bertingkat yang memiliki kesadaran baik akan berperilaku positif dengan tidak panic menghadapi kebakaran. Mereka akan berusaha untuk mengantisipasi dan memproteksi setiap ancaman kebakaran. Bahaya kebakaran telah menjadi ancaman yang serius bagi penghuni maupun pemakai gedung gedung bertingkat terutama di daerah yang menjadi sentra layanan dan bisnis. Ancaman dan resiko yang diakibatkan oleh bahaya kebakaran ini akan semakin besar ketika pemilik dan pemakai dari bangunan tersebut tidak memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengantisipasi dan menangkal bahaya yang mungkin timbul dari ancaman ini. Sebuah data resmi dari United States National Fire Protection Association (US NFPA) yang diterbitkan tahun 2008 menjelaskan tentang kerugian yang diakibatkan dari bencana kebakaran ini. Dari rata rata 350.000 kali bencana kebakaran di daerah perumahan dan perkantoran yang terjadi dalam setahun, 15.300 kali merupakan kejadian kebakaran di gedung-gedung bertingkat di seluruh Amerika serikat dengan rata rata 60 orang meninggal, 930 luka-luka dan 52 juta dollar kerugian hangus terbakar mengikuti bencana kebakaran di gedung gedung bertingkat tersebut.Hasil temuan menyatakan bahwa kebakaran di gedung bertingkat lebih mematikan dan merugikan dari lokasi-lokasi lain dimana bencana kebakaran terjadi. Ditambah lagi penanganan kebakaran di lokasi gedung bertingkat lebih menyulitkan dan beresiko tinggi. Sebuah data dikutip dari National Academy of Sciences US (1986) mencatat bahwa 50% sampai 80% kematian karena kebakaran disebabkan oleh racun asap yang keluar dari bencana kebakaran. Data lain dari Jurnal Suprapto (2008) yang didapatkan dari NFPA (USA) menjelaskan bahwa asap merupakan pembunuh terbesar dalam kejadian kebakaran. Sebanyak 72% korban kebakaran diakibatkan oleh asap. Dengan kecepatan asap berkisar antara 1.0 -1.4 m/detik, maka dengan mudah asap bisa melampaui kecepatan jalan anak-anak, wanita hamil dan orangorang memiliki keterbatasan (diffabled) saat dilakukan evakuasi. Fakta yang sama juga terjadi di Indonesia, dimana kejadian kebakaran di gedung bertingkat juga sering terjadi. Yang paling akhir adalah kebakaran karaoke di Medan yang dimuat di Wacana Suara Merdeka terbit 5 Januari 2010 dimana menelan 20 orang korban tewas meskipun terjadi di dalam lokasi sebuah gedung berlantai empat saja. Diketahui 28
Keragaman fabel yang terdapat di Indonesia dapat dijadikan sebagai sarana membangun karakter anak mulai dari yang masih balita sampai dengan yang sudah menginjak usia sekolah dasar dan menengah. Sebagai salah satu bagian dari cerita rakyat yang menjadi kekayaan budaya dan kesusastraan Indonesia, fabel tentu sarat akan nilai-nilai karakter luhur di dalamnya. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah nilai karakter yang terdapat di dalam fabel dari kumpulan cerita dan dongeng terbaik Indonesia dengan judul “Buah Anggur yang Ranum” dan “Sepotong Daging”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam kedua fabel tersebut dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis diketahui bahwa fabel “Buah Anggur yang Ranum”di dalamnya memuat nilai-nilai karakter yang meliputi kerja keras, mandiri, dan kreatif. Adapun dari alur cerita yang tersaji pada fabel “Sepotong Daging”, di dalamnya memuat nilai-nilai pendidikan karakter yaitu cinta damai, tanggung jawab, dan peduli sosial.Karakter-karakter luhur di atas selanjutnya dijadikan hipogram dalam pengembangan fabel-fabel berkearifan lokal Madura yang berjudul “Si Malas dan Si Rajin” dan “Si Jago”.
This study aims to produce a learning media for fantasy stories based on local Madura wisdom based on Android. The research method used in this study is the 4D method (determination, design, development, and dissemination). The validation results to experts in learning literature and learning media indicate that this media is feasible to implement. The results of the product test also show that the developed media is feasible to use. This can be seen from the average value obtained by students who are above the KKM. Product test questionnaires to students indicating their agreement to use this media in learning. This learning media will make learning more exciting and varied so that students become interested and active in learning about fantasy stories. In addition, this learning media makes students more familiar and understanding about the wisdom of Madura's local values.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.