The purpose of this study was to determine the correlation between the mother’s liveliness in Posyandu activities with the toddler nutritional status. This study was analytical survey with cross sectional design. The samples of this study were 38 samples with accidental sampling technique. The result of the study was kolmogorov alternative test obtained liveliness with nutrient status that significant p value 0,000 (<0,05) which mean that H0 was rejected and Ha was accepted. Mother activity in Posyandu activities is very important, mother's insight on how to overcome health problems and nutritional status of Toddler will be wider, because in Posyandu activities the Posyandu cadres will share their knowledge and experience on how to overcome the health mother’s problems, and infants and toddler, while the benefits the activity of Toddlers to Posyandu is the nutritional status of Toddlers can be monitored early so as to prevent the occurrence of nutritional problems in Toddlers, because Toddler is an important period in the process of growth and development (golden age). The conclusion in this study, there was significant correlation between correlation between the mother’s liveliness in Posyandu activities with the toddler nutritional status. It is suggested to mother of toddler to actively participate in Posyandu activity and to seek information about nutrition problem that happened to Toddler.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang serius. Pengendalian vektor adalah strategi untuk mengurangi insiden infeksi dan mencegah terjadinya wabah. Penularan DBD dapat terjadi di lingkungan sekolah, karena aktivitas menggigit nyamuk vektor DBD adalah siang hari. Sosialisasi ini menerapkan berbagai metode belajar, yaitu kuliah interaktif dan praktik survey entomologi. Penyuluhan diikuti oleh 14 siswa. Hasil dari kegiatan ini untuk program pengendalian vektor penyakit DBD untuk mengurangi angka kejadian infeksi dan tingkat keparahan DBD. Kontrol vektor tetap menjadi satu-satunya intervensi yang tersedia untuk mencegah dan mengontrol penularan DBD.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pasalnya, meski sehat itu mahal tapi biaya berobat saat sakit bisa lebih menguras dompet. Mencegah risiko penyakit sedini mungkin bisa dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan rutin, yang biasa disebut medical checkup. Jika Anda belum pernah melakukan medical check up sebelumnya, berikut rangkaian tes umum yang biasa dilakukan selama medical checkup. Tujuan dari pengabdian ini adalah Setelah melaksanakan program pengabdian masyarakat dan promosi kesehatan, masyarakat dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya. Hasil yang dicapai adalah masyarakat dapat mengaplikasikan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Saran dari kegiatan pengabdian masyarakat, tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada masyarakat melalui Pendidikan kesehatan pada saat pemeriksaan kesehatan.
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi pemebentukan karakteristik dan kepribadian serta perilaku anak. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam masalah kesehatan penyakit yang sering terjadi pada anak sekolah. Metode: Pendekatan pelaksanaan Pengabdian ini adalah survey cross sectional, yang melibatkan 20 anak di RT 21, Kel. Lok Bahu, Kec Sungai Kujang Kota Samarinda, berlangsung pada bulan Maret tahun 2020. Hasil: Terdapat Peningkatan pemahaman dan Pengetahuan tentang cuci tangan yang baik da benar. Saran: Diharapkan adanya kegiatan yang berkelanjutan untuk warga, selain bisa menjadi referensi dalam memodifikasi kegiatan kedepannya perlu adanya Kerjasama antar lintas program baik dari desa maupun dari pihak puskesmas
Latar Belakang: Pembedahan merupakan suatu peristiwa besar dalam hidup seseorang yang menjalaninya, oleh karenanya stress psikologis dalam bentuk kecemasan menjadi hal yang umum ditemukan dan kondisi ini menjadi tantangan dalam persiapan pasien menjelang tindakan operasi (pre operasi). Tujuan: mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea. Metode : Jenis penelitian Deskriptif, pendekatan cross-sectional. Sampel 50 responden dengan teknik pengambilan sampel metode nonprobability sampling dengan kriteria inklusi: pasien pre operasi sectio caesarea, pasien sadar dan paien tidak mengalami gangguan kognitif. Instrumen kecemasan menggunakan VFAS (Visual Facial Anxiety Scale). Hasil: ditemukan kecemasan meliputi tingkat sedang (38%), ringan (32%) dan tidak cemas (30%). Kesimpulan: Pasien pre operasi sectio caesarea mengalami kecemasan sedang dominan berusia dewasa, berpendidikan tinggi, dengan riwayat pernah mengalami operasi sebelumnya, dan berpengetahuan baik. Diharapkan edukasi pasien yang akan menjalani pembedahan dapat lebih dioptimalkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.