ENGLISHThe amount of waste generation continued to increase in Indonesia due to economic development and population growth. In addition, the diversity of solid waste becomes another problem since products made from plastics became widely used and were discarded in large amounts. Plastic waste can be converted into fuel through pirolisis in order to reduce the amount of plastic waste as well as to produce alternative fuel. Pyrolysis is a process of thermal degradation in the absence of oxygen. The objective of this study is to investigate and to compare the performace of fuel produced by pyrolisys, kerosene and diesel oil. The performance of those fuels is investigated in 4 parameters including density, burning time, temperature of water and the volume of water evaporated. The result of this study are 1) the density 0.8 g/ml; burning time 4.02 minutes; water temperature 75°C and water evaporated 12.6 ml. 2) Compared to kerosene and diesel oil, the quality of the fuel is lower than kerosene and higher than diesel oil in all parameters. INDONESIAPertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan terjadinya peningkatan produksi sampah khususnya sampah plastik. Pirolisis merupakan proses perekahan atau pemecahan rantai polimer menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui proses thermal (pemanasan/pembakaran) dengan tanpa maupun sedikit oksigen. Sampah plastik bisa diurai dan diubah menjadi bahan bakar yang memiliki nilai kalor yang tinggi melalui proses pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan kemampuan minyak hasil pirolisis plastik dengan minyak tanah dan solar dalam hal massa jenis, lama pembakaran, temperatur air dan volume air yang hilang (menguap) saat dimasak menggunakan minyak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) massa jenis minyak pirolisis adalah 0,8 g/ml. Waktu yang dibutuhkan untuk membakar habis suatu benda adalah 4,02 menit. Pemasakan air menggunakan bahan bakar minyak pirolisis menghasilkan temperatur 75°C pada waktu pemasakan 4 menit dengan volume air yang hilang (menguap) sebesar 12,6 ml. 2) Dari 4 parameter yang diamati, kualitas minyak pirolisis berada di bawah minyak tanah namun di atas minyak solar.
ENGLISHAs a source of irrigation water supplies, river plays an important role in influencing the quality of irrigation water. If the river water is used as irrigation water has been contaminated, it is directly or indirectly affect agricultural production. Suwatu River polluted waste of industrial tapioca is used as a source of water supply for irrigation of paddy fields in the Bulumanis Kidul village, Margoyoso Pati Regency. This study aims to determine the quality of irrigation water in paddy fields Bulumanis Kidul village in terms of physical parameters include Electrical Conductivity (EC), Total Dissolved Solid (TDS) and the degree of acidity (pH). This research is a descriptive case study method. Sources of data in the form are primary data from observations and laboratory testing. The results showed that the parameters EC and TDS still meet the quality standards, for pH parameters, there are two locations that do not meet the requirements according to the Government Regulation No. 82 / 2001, for water class IV are location B and D. INDONESIASebagai sumber pasokan air irigasi, sungai memegang peranan penting dalam mempengaruhi kualitas air irigasi. Apabila air sungai yang digunakan sebagai air irigasi telah tercemar, maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi hasil produksi pertanian. Sungai Suwatu yang tercemar limbah industri tapioka digunakan sebagai sumber pasokan air irigasi bagi lahan sawah di Desa Bulumanis Kidul, Margoyoso Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air irigasi pada lahan sawah Desa Bulumanis Kidul ditinjau dari parameter fisik yang meliputi Daya Hantar Listrik (DHL), padatan terlarut total (TDS) dan derajat keasaman (pH). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Sumber data berupa data primer dari pengamatan dan pengujian laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter DHL dan TDS masih memenuhi baku mutu, sedangkan pada parameter pH, terdapat 2 lokasi yang tidak memenuhi persyaratan menurut PP No. 82 Tahun 2001 untuk air kelas IV yaitu lokasi B dan D.
ENGLISHThe use of plastic bag tends to increase and it causes the increase of plastic waste. Plastic waste is a hazardous material because it is difficult to be decomposed biologically. Waste management in Indonesia is regulated by Law Number 18/2008 and Government Regulation Number 81/ 2012. Besides the use of biodegradable plastics, reducing the number of plastic bag can be done by implementing a no free plastic bag policy. The policy was issued by the Directorate General Waste Management, Waste and Hazardous and Toxic under the Ministry of Environment and Forestry (KLHK). The content of this policy is to urge people to bring their own bag when shopping, otherwise they have to buy plastic bags. The policy has been implemented in several countries and succeeded in reducing the number of plastic bags significantly. In Indonesia, the pilot implementation of the policy was conducted from February 21, 2016 to June 5, 2016 in 22 cities. Funds raised from the sale of plastic bag are public funds that will be used for waste management activities. By implementating this policy is expected to reduce the use of plastic bag in Indonesia, as in other countries that already have implemented it. INDONESIAPenggunaan kantong plastik yang cenderung mengalami peningkatan, akan meningkatkan jumlah sampah plastik. Sampah plastik merupakan sampah berbahaya karena sifatnya yang sulit terurai secara biologis. Pengelolaan sampah di Indonesia sudah diatur dalam UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012. Selain dengan penggunaan plastik biodegradable, penurunan jumlah penggunaan kantong plastik dapat dilakukan dengan menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui surat edaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun. Isi dari kebijakan ini menghimbau masyarakat untuk membawa alternatif kantong plastik saat berbelanja atau jika masyarakat tidak membawa kantong plastik belanjaan, pelaku ritel akan mengenakan harga pada kantong plastik yang diminta masyarakat saat belanja. Kebijakan ini sudah banyak diterapkan di beberapa negara dan berhasil menurunkan jumlah penggunaan kantong plastik secara signifikan. Di Indonesia, uji coba penerapan kebijakan ini dilakukan mulai 21 Februari 2016 hingga 5 Juni 2016 di 22 kota. Dana yang terkumpul dari hasil penjualan kantong plastik merupakan dana publik yang nantinya digunakan untuk kegiatan pengelolaan sampah. Dengan penerapan kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kantong plastik di Indonesia, seperti pada negara-negara lain yang sudah menerapkan kebijakan ini sebelumnya.
ENGLISHMinimizing the adverse impact of sugarcane plantation can be carried out through many ways including increasing the efficiency of energy and natural resources consumption as well as improving the management of waste and emissions. Life Cycle Assessment (LCA) was applied to assess the environmental impact of sugarcane plantation without considering sugarcane usage as a raw material in the sugar industry (gate to gate). CML (baseline) was used as Life Cycle Impact Assessment (LCIA) method. This study aimed to: 1) examine the natural resources and energy consumption; 2) analyze and identify potential environmental impacts; and 3) recommend alternative improvements to reduce environmental impacts. It used primary data and secondary data. The results showed that: 1) natural resources were used to produce 16,097 ton of sugarcane or 1 ton of sugar, were land requirement (0.233 ha), water consumption (2,223.117 m3), and energy consumption (19,234.254 MJ); 2) there are five most potential environmental impacts which are analyzed by using openLCA including climate change (134,275.23 kg CO2 eq), eutrophication (120.24 kg PO4 eq), acidification (1.54 kg SO2 eq), photochemical oxidation (0.36 kg ethylene eq), and human toxicity (0.15 kg 1.4-dichlorobenzene eq); 3) alternative recommendation could be conducted by reducing the usage of inorganic fertilizer, and utilizing cane trash (dry leaves, green leaves, and tops) as boiler fuel for production process in sugar factory. INDONESIABudidaya tebu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga diperlukan upaya untuk meminimalisir dampak negatif tersebut melalui efisiensi konsumsi energi, konsumsi sumber daya alam (SDA), serta pengelolaan limbah dan emisi. LCA merupakan salah satu metode untuk menganalisis dampak lingkungan dari budidaya tebu tanpa mempertimbangkan penggunaan tebu panen sebagai bahan baku industri gula (gate to gate). Metode yang digunakan untuk LCIA adalah CML (baseline). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghitung penggunaan SDA dan energy, 2) menganalisis dan mengidentifikasi potensi dampak lingkungan, dan 3) menyajikan rekomendasi perbaikan untuk menurunkan dampak lingkungan. Data penelitian berupa data primer dan data sekunder. Unit fungsional pada penelitian ini adalah produksi 1 ton gula untuk satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) konsumsi SDA berupa lahan tebu seluas 0,233 ha, air sebanyak 2.223,117 m3 dan energi sebesar 19.234,254 MJ; 2) potensi dampak lingkungan yang dianalisis menggunakan OpenLCA menghasilkan 5 dampak lingkungan tertinggi, yaitu climate change (134.275,23 kg CO2 eq), eutrophication (120,24 kg PO4 eq), acidification (1,54 kg SO2 eq), photochemical oxidation (0,36 kg ethylene eq), and human toxicity (0,15 kg 1,4-dichlorobenzene eq); 3) alternatif perbaikan yang direkomendasikan berupa penggunaan pupuk anorganik dengan dosis yang tepat dan memanfaatkan limbah pasca pane n (daun kering, serasah) sebagai bahan bakar boiler untuk proses produksi industri gula.
ENGLISHThe enhancement number of boiled fish production will always followed by the increase of waste volume, especially wastewater that in the process will be dumped into the environment. Whereas, if it used with technology development varieties, boiled fish wastewater potentially produce new products. This is because the content of the materials in boiled fish wastewater that useful, such as proteins, fats, salts, and others. That’s required an effort that is able to utilizing wastewater boiled fish, as well as to create new products from utilization results of the wastewater. This review aims to provide an overview about the use of wastewater boiled fish that has not been widely known and applied to the community, especially in coastal area of Pati Regency which related to the boiled fish industry. Boiled fish wastewater can be utilized as raw material for the manufacture of fish paste, animal feed and organic liquid fertilizer. INDONESIAPeningkatan jumlah produksi pemindangan ikan akan selalu diikuti dengan peningkatan volume limbah, terutama limbah cair yang dalam prosesnya akan dibuang begitu saja ke lingkungan. Padahal jika dimanfaatkan dengan berbagai pengembangan teknologi, limbah cair pemindangan ikan ini berpotensi menghasilkan produk-produk baru. Hal ini dikarenakan adanya kandungan bahan-bahan yang terdapat pada limbah cair pemindangan ikan yang bermanfaat, seperti protein, lemak, garam, dan lain-lain. Untuk itulah diperlukan suatu upaya yang mampu memanfaatkan limbah cair pemindangan ikan, sekaligus menciptakan produk-produk baru dari hasil pemanfaatan limbah cair tersebut. Review ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan limbah cair pemindangan ikan yang belum banyak diketahui dan diterapkan pada masyarakat, terutama masyarakat di kawasan pesisir di Kabupaten Pati yang banyak berhubungan dengan industri pemindangan ikan. Limbah cair pemindangan ikan dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan petis ikan, pakan ternak dan pupuk cair organik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.