Ikan pindang merupakan salah satu olahan hasil perikanan yang diolah dengan proses penggaraman dan perebusan. Proses pengolahan ikan pindang akan menghasilkan limbah cair hasil perebusan yang dibuang keperairan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Padahal air rebusan ikan pindang mengandung zat gizi protein (asam glutamat) yang dapat dimanfaatkan lebih optimal lagi sebagai bahan baku pembuatan penyedap, salah satunya yaitu ditambahkan pada terasi. Terasi udang rebon merupakan salah satu penyedap makanan yang cukup terkenal di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah pemindangan berbagai jenis ikan pada terasi udang rebon berdasarkan kandungan gizi dan untuk mengetahui perlakuan terbaiknya dengan melihat nilai profil asam amino tertinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan A (tanpa penambahan), B (dengan penambahan air rebusan ikan pindang layang), C (dengan air rebusan ikan pindang bandeng), D (dengan penambahan air rebusan ikan pindang nila) dengan tiga kali ulangan. Parameter uji meliputi rendemen, profil asam amino, kadar air, kadar protein, pH dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis asam amino terbanyak terdapat pada perlakuan D yaitu 20,621%. Rendemen udang rebon sebesar 59,7% setelah menjadi terasi. Penambahan limbah pemindangan berbagai jenis ikan pada terasi udang rebon memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein dan profil asam amino, serta tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada kadar air dan pH. Perlakuan D merupakan perlakuan terbaik dengan jumlah asam amino sebesar 20,621% dengan kadar protein 34,01%, kadar air 38,49%, pH 7,18 dan selang kepercayaan 7,65 < µ < 7,95.