Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian kimiawi sebagai salah satu pengendalian yang aman terhadap kesehatan dan ramah lingkungan adalah dengan menggunakan repellent alami. Daun cengkeh merupakan bagian tanaman yang mengandung eugenol, flavonoid, saponin dan tanin yang dapat bermanfaat sebagai repellent untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti. Tujuan penelitian yaitu dapat diketahuinya efektivitas berbagai konsentrasi ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum, L.) sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuasi/semu dengan desain penelitian posttest only control group. Analisis statistik yang digunakan One-way Anova dengan uji lanjut LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 10% mempunyai daya hinggap 11,2%, konsentrasi 20% mempunyai daya hinggap 11,2%, konsentrasi 40% mempunyai daya hinggap 7,2%, konsentrasi 80% mempunyai daya hinggap 5,2%. Hasil analisis One-way Anova terbukti signifikan dengan nilai p = 0,000 α (0,05), sehingga ada perbedaan nyamuk Aedes aegypti yang hinggap pada tangan probandus dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun cengkeh. Kesimpulan penelitian adalah konsentrasi 80% ekstrak daun cengkeh efektif sebagai repellent terhadap nyamuk Aedes aegypti. Disarankan agar peneliti lain melakukan penelitian menggunakan ekstrak daun cengkeh dengan metode ekstraksi yang berbeda atau penelitian daya proteksi atau menggunakan jenis tanaman lain.
Di Indonesia, epidemi Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan problem dan penyebab utamamorbiditas dan mortalitas pada anak – anak. Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yangdisebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyebab DBD sampai saatini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui Efektivitas fermentasi air tebu guna menangkap nyamuk Aedes aegypti menggunakan perangkapnyamuk. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan the randomized posttest onlycontrol group yang terdiri dari sampel dan kontrol. Hasilpenelitian konsentrasi 40% dapat dikatakan konsentrasiyang paling banyak mendapatkan jumlah nyamuk Aedes aegypti yang terperangkap. Simpulan penelitian ini adalahKonsetrasi fermentasi air tebu yang yang paling banyak mendapatkan jumlah nyamuk Aedes aegypti yangterperangkap adalah konsentrasi 40%, karena paling banyak mendapatkan nyamuk yang terperangkap jikadibandingkan dengan konsentrasi yang lain.
AbstrakXVI+104 halaman : tabel, gambar,lampiranSanitasi kapal merupakan segala usaha yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di kapal untuk memutuskanmata rantai penularan penyakit guna memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan. Keberadaan vektor danbinatang pengganggu di atas kapal dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat pelabuhan padakhususnya dan masyarakat lain yang berada diluar pelabuhan pada suatu wilayah tersebut, karena vektor danbinatang pengganggu dapat menularkan penyakit kepada manusia. Tujuan penelitian mengetahui hubungansanitasi kapal dan perilaku anak buah kapal pada kapal yang bersandar di wilayah kerja Kantor KesehatanPelabuhan Kelas I SurabayaJenis penelitian yang digunakan observasional dengan pendekatan crossectional.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sanitasi kapal dan perilaku anak buah kapal dengankeberadaan tikus. Sampel penelitian ini 37 kapal dalam negeri yang memperpanjang Ship Sanitation ControlExemption Certificate (SSCEC) . Hasil penelitian menggunakan uji chi-Square dengan Fisher Exact ρ = 0,000(ρ α) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan sanitasi kapal dan perilaku anakbuah kapal dengan keberadaan tikus di kapal yang bersandar di wilayah kerja Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Surabaya. Kesimpulan penelitian ini adalah hubungan sanitasi kapal dan perilaku anak buah kapaldengan keberadaan tikus, disarankan bagi perusahaan pemilik kapal untuk memperbaiki memperhatikan sanitasikapal dan perilaku anak buah kapal agar kapal tidak mempunyai faktor risiko untuk mengundang keberadaantikus di kapal.
Kondisi Desa Cibenda yang berada di dataran rendah dan berbatasan langsung dengan pantai yang menjadi muara sungai dan perairan Samudera Indonesia memungkinkan nyamuk Anopheles Spp untuk berkembangbiak, karakteristik umum habitat yang ditemukan adalah berupa rawa-rawa, kolam bekas tambak udang, lahan pertanian atau persawahan yang mendominasi juga habitat ideal bagi beberapa nyamuk Anopheles lain. Dengan metode observasional menggambarkan atau mengamati bionomik nyamuk Anopheles Spp di wilayah Kecamatan Parigi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pengamatan nyamuk yang dilakukan mulai pukul 18.00-24.00 WIB dengan metode penangkapan nyamuk hinggap HLC (Human landing Collection) di dalam dan di luar rumah oleh 6 orang kolektor. Penangkapan dilakukan selama 40 menit, dilanjutkan dengan penangkapan nyamuk yang istirahat di dinding dalam rumah dan di sekitar kandang ternak (kerbau atau sapi) selama 10 menit. Hasil penelitian mengenai deskripsi bionomik nyamuk Anopheles Spp di wilayah Kecamatan Parigi yaitu di temukan 3 spesies nyamuk diantaranya An.vagus, An.barbirostris dan An.subpictus. Menurut penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik lingkungan Desa Cibenda Kecamatan Parigi merupakan habitat yang ideal bagi perkembangbiakan Anopheles Spp dan fauna yang ditemukan diantaranya An.vagus 42 ekor (85,7%), An.barbirostris 6 ekor (12,3%) dan An.subpictus 1 ekor (2%).
Banyumas telah terjadi 20 kasus DBD pada tahun 2015. Pengendalian vektor penyakit DBD selama ini dititikberatkan pada pengendalian kimia yang mana dapat berdampak pada lingkungan. Salah satu pengendalian yang aman yaitu menggunakan lethal ovitrap dengan berbagai jenis atraktan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis atraktan pada Iethal ovitrap terhadap jumlah nyamuk yang terperangkap. Penelitian eksperimen digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan quasi ekperimental design dengan design penelitian quasi time series design selama 14 hari sejak lethal ovitrap diletakkan. Hasil penelitian didapatkan 71 ekor nyamuk (97%) pada lethal ovitrap yang berisi atraktan air rendaman jerami, 3 ekor nyamuk (3%) pada lethal ovitrap yang berisi air setempat dan pada atraktan air rendaman gula tidak terdapat nyamuk satupun. Hal itu berarti dari ketiga atraktan tersebut air rendaman jerami yang memiliki daya tarik lebih kuat bagi nyamuk. Simpulan penelitian ada perbedaan jumlah nyamuk yang terperangkap pada lethal ovitrap berdasarkan jenis atraktan. Sebaiknya air rendaman jerami sebagai atraktan dalam lethal ovitrap untuk menarik nyamuk dibandingkan dengan atraktan air setempat dan air rendaman gula.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.