Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi bakteri filosfer dari tanaman mangrove sebagar bakteri probiotik pada budi daya udang windu. Penelitian ini terdiri atas beberapalahapan kerjayaitu: (1) isolasi bakteri filosfer dari tanaman mangrove; (2) uji daya hambat bakteri lilosfer terhadap V. harveyi; (3) karakterisasi fisiologi dan biokimia; (4) pertumbuhan bakteri filosfer pada beberapa konsentrasi NaCl; (5) pertumbuhan bakteri filosfer pada beberapa tingkat salinitas; (6) uji patogenisitas bakteri filosfer terhadap pascalarva udang windu; (7) uji tantang bakteri lilosferdengan V. harveyi dalam wadah pemeliharaan pascalarva udang windu; (g) identifikasi dan disain pohon filogenetik bakteri filosfer melalui analisis gen 165-rRNA.
Penelitian bertujuan mendapatkan bioaktif sponge yang efektif sebagai fungisida dalamrangka kegiatan produksi benih udang windu. Penelitian meliputi beberapa tahapan kerja yaitu: (1) Isolasi dan identifikasi jamur penyebab penyakit pada udang; (2) Penapisan dan identifikasi potensi sponge sebagai fungisida; dan (3). Isolasi dan pemurnian bioaktifsponge untuk fungisida.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakterin pada budidaya udang windu di tambak sistem tradisional plus di Instalasi Tambak percobaan Marana, Maros menggunakan 10 petak tambak berukuran 250 m 2 dengan dua perlakuan dan lima ulangan. Kepadatan udang yang digunakan 10 ekor/m 2 ukuran PL-15 yang sebelum ditebar direndam dengan bakterin pada dosis 0,2 mL/L selama 45 menit. Perlakuan yang dicobakan adalah: (A) pemeliharaan udang windu dengan penambahan bakterin, vitamin C, dan binder progold pada pakan sebelum peleting dan (B) pemeliharaan udang windu dengan pemberian pakan biasa tanpa penambahan bakterin sebagai kontrol. Pemberian pakan dengan penambahan bakterin dilakukan 2 kali setiap bulan yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 pemeliharaan setiap bulan selama 90 hari pemeliharaan. Peubah yang diamati meliputi populasi bakteri dan parameter kualitas air setiap dua minggu sekali serta sintasan dan produksi. Rata-rata sintasan pada perlakuan A sebesar 71,48% dengan tingkat produksi 391 kg/ha sedangkan perlakuan B (kontrol) diperoleh sintasan 62,4% dengan produksi sebesar 367 kg/ha. Analisa populasi bakteri baik pada tanah maupun pada air masih berada pada kisaran yang aman untuk budidaya udang windu begitu pula parameter kualitas air masih berada pada batas yang aman untuk budidaya.
PENDAHULUANUsaha budidaya udang windu yang sebelumnya telah menghasilkan devisa negara cukup signifikan, sejak dua dekade terakhir telah mengalami kegagalan panen akibat adanya serangan penyakit baik oleh virus, bakteri maupun organisme patogen lainnya. Salfira et al. (1998) menyatakan bahwa salah satu cara penanggulangan penyakit adalah dengan imunoprofilaksis yaitu meningkatkan kekebalan udang terhadap serangan penyakit yang dapat dipacu dengan pemberian immunostimulan seperti β-glukan, polisakarida, lipopolisakarida, vitamin C dan E serta vaksin, baik itu vaksin bakterin maupun vaksin rekombinan.Salah satu imunostimulan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kekebalan udang adalah dengan penggunaan vaksin yang menurut Kamiso (1998),
Udang yang dikoleksi dari beberapa lokasi tambak di Sulawesi Selatan digunakan untuk mengidentifikasi penyakit viral yang menyebabkan kegagalan panen pada bulan Juni-Agustus 1997. Diagnosis secara histopatologis dilakukan dengan fiksasi sampel dalam larutan Davidson's dan diproses secara rutin melalui dehidrasi bertingkat pada ethanol, kemudian diwarnai dengan pewarnaan Ilentatoxilin dan Eosin serta diamati di bawah mikroskop.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tambak budidaya udang di kawasan industrialisasi Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dan mengkaji strategi revitalisasi tambak berdasarkan hasil penelitian remediasi kualitas tanah dan air tambak. Data primer meliputi: topografi, lahan, dan hidrologi pesisir diperoleh melalui survai lapangan. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara acak dan sistematik. Setiap lokasi pengambilan contoh ditentukan posisi koordinatnya dengan alat Global Positioning System (GPS). Data sekunder yang digunakan berupa data iklim, peta Rupa Bumi Indonesia kawasan Probolinggo skala 1:25.000 dan citra satelit ALOS AVNIR-2 tahun 2010. Data lapangan (topografi, pasang surut, fisika-kimia air dan tanah), data citra satelit ALOS AVNIR-2 dan data sekunder yang lain, dianalisis secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk memperoleh tingkat kesesuaian lahan. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan tambak dari total luasan tambak 2.143 ha, lahan yang sangat sesuai dan sesuai untuk budidaya udang yaitu 56 ha dan 618 ha. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Tongas dan Pajarakan. Lahan yang cukup sesuai ditemukan sebesar 1.235 ha, dan tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Kraksaan, Pajarakan, dan Paiton. Sedangkan lahan yang tidak sesuai yaitu 234 ha, terdapat di Kecamatan Sumberasih, Gending, dan Kraksaan. Percepatan target peningkatan produksi di tambak budidaya udang kawasan industrialisasi dapat dicapai melalui kesesuaian lahan dan revitalisasi tambak (perbaikan kualitas tanah dan air).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.