Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran minat bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi pada mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin DPTM FPTK UPI. Berdasarkan hasil penelitian awal ditemukan bahwa mahasiswa cenderung berminat untuk melanjutkan studi. Hal tersebut kurang sejalan dengan tujuan dari pendidikan vokasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden pada mahasiswa Program Studi Teknik Mesin D3 DPTM FPTK UPI yaitu angkatan 2014, angkatan 2015, dan angkatan 2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. Hasil dari penelitian ini yaitu mahasiswa yang berminat untuk bekerja kurang dari setengahnya, dengan distribusi memilih bekerja di industri produksi yaitu kurang dari setengahnya, di industri otomotif yaitu kurang dari setengahnya, di perusahaan pemerintah/BUMN yaitu sebagian kecil, dan menjadi TNI/Polri yaitu sebagian kecil. Mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha yaitu kurang dari setengahnya, dengan distribusi memilih berwirausaha di perbengkelan otomotif yaitu kurang dari setengahnya, di perbengkelan pemesinan seperti las, scraft, bubut, prais,dan CNC yaitu kurang dari setengahnya, di bidang makanan yaitu sebagian kecil, di bidang konveksi yaitu sebagian kecil, dan di bidang pakaian yaitu sebagian kecil. Mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi yaitu kurang dari setengahnya, dengan distribusi memilih melanjutkan studi ke jenjang pendidikan S1 yaitu lebih dari setengahnya, sedangkan yang memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D4 yaitu kurang dari setengahnya.
Tujuan penelitian ini untuk melihat tingkat ketercapaian kompetensi yang berupa hasil belajar aspek keterampilan oleh mahasiswa pada proses pengelasan Las TIG level 1G. Kompetensi tersebut yaitu: kemampuan dalam membuat rigi las tanpa bahan tambah, kemampuan dalam membuat rigi las dengan bahan tambah, kemampuan dalam membuat sambungan I dengan bahan tambah, dan kemampuan dalam membuat sambungan sudut luar dengan bahan tambah pada pelat baja lunak. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa proses pembelajaran pada mata kuliah tersebut belum optimal akibat terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki, sehingga mahasiswa harus menunggu giliran untuk melakukan latihan. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Teknik Pengelasan Tahun ajaran 2014-2015 di DPTM FPTK UPI. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat ketercapaian kompetensi yang berupa hasil belajar aspek keterampilan pada las TIG level 1G tegolong sedang.
This research is intended to determine the optimum combination of parameters and how much the contribution of the parameters of cutting speed, oxygen gas pressure, and nozzle distance to the width of the cutting kerf. This research was conducted with a method, namely Taguchi Design of Experiments (DoEs) by varying the process factors used in the AISI 1045 steel material cutting process. The control factors in this study consisted of three factors, namely cutting speed, gas pressure, and tip distance. The cutting speed and cutting gas pressure are significant factors in the optimization of the AISI 1045 steel cutting process for minimum kerf width with a contribution of 95.6%, while the tip / nozzle height factor is not significant in the optimization of the AISI 1045 steel cutting process for the kerf width minimum. The optimum parameter values to obtain the minimum kerf width in AISI 1045 steel are cutting speed of 250 mm/min, gas pressure of 3 kgf/cm2, and tip height of 4 mm. Furthermore, the results of the verification tests carried out indicated that the optimal process parameter formula obtained is feasible to use, indicated by the S / N ratio and confidence interval (CI) of prediction and verification that coincide with one another. The optimal process parameter formula can be used as a reference for industrial production activities with a 95% success rate.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.