Laporan Tahunan Tahun 2011 Dinas kesehatan Kabupaten Karimun, sekolah yang telah melaksanakan PHBS hanya 22,5% dengan target 65% sedangkan target nasional intitusi pendidikan yang melaksanakanPHBS adalah 70% ditahun 2014. Rendahnya cakupan ini berdampak juga terhadap tingginya angka kesakitan yang berhubungan dengan penyakit yang berorientasi lingkungan dan perilaku. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan sikap, pengetahuan dan peran guru dengan pelaksanaan PHBS di SD negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun 2013. Desain Crossectional Study, populasi adalah seluruh murid kelas IV, V dan IV, sedangkan sampel sebanyak 64 orang dan dibagi secara proporsionaluntuk masing-masingkelas. Data dikumpulkan melalui kuesioner, diolah dengan uji Chi-square. Darihasil uji statistik terdapat hubunganbermakna antara pengetahuan, dan peran guru dengan pelaksanan program PHBS pada anak sekolah di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun Tahun 2013 (p>0,05).Disarankan untuk meningkatan pengetahuan melalui pelatihan, penyuluhan dan memperbanyak mediapromosi seperti poster, leaflet dll.
ABSTRAK Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu di perhatikan karena penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak. Tahun 2015 angka kejadian diare tertinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Pauh Padang dengan persentase 8,41% yang tertinggi terdapat di wilayah Limau Manis Selatan. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian Bulan Februari – Agustus 2016. Populasi adalah seluruh KK yang memiliki balita di Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Padang. Pengambilan sampel secara proporsional sampling sebesar 73 orang. Data dianalisis secara distribusi frekuensi dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi sarana: penyediaan air bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah dan pembuangan sampah keluarga dengan kejadian diare pada balita. Melalui Pimpinan Puskesmas disarankan untuk selalu mengaktifkan progam kesehatan lingkungan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan rumah tangga yang meliputi penyediaan air bersih, jamban, mengelola air limbah dan mengelola sampah. Kata kunci : Diare, Air Bersih, Kotoran Manusia, Sampah, Air Limbah
Abstrak Kemampuan motorik anak harus dikembangkan sejak dini. Hasil Studi pendahuluan ditemui 40% anak mengalami keterlambatan motorik halus dan 33,3% anak mengalami keterlambatan motorik kasar. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pendidikan kesehatan Manjujai apakah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu dalam upaya stimulasi perkembangan motorik anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja puskesmas Belimbing. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Eksperiment, dengan rancangan One-Group Pretes-Postes Design. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dan anak balita usia 12-24 bulan dengan jumlah sebanyak 60 orang. Uji statistik yang digunakan adalah pared t tes dan Mc Nemar. Hasil penelitian rata-rata tingkat pengetahuan ibu sebelum diberi perlakuan 18,42 dan setelah dibeli perlakuan meningkat menjadi 22,78. Distribusi perkembangan Motorik Halus pre test 73,3% pada kategori terlambat dan post tes menurun menjadi 16,7%. Perkembangan Motorik kasar anak pre test sebanyak 66,7% dan post test menjadi 13,3%. Ada Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan modul Manjujai anak terhadap tingkat pengetahuan ibu, perkembangan motorik halus anak perkembangan motorik kasar anak. Dalam rangka menstimulasi perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak, modul Manjujai dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan meningkatkan perkemnagan anak, khususnya perkembangan motorik anak. AbstractChildren's motor skills must be developed early. Results of a preliminary study found that 40% of children experience fine motor delays and 33.3% of children experience gross motor delays. This study aims to look at the effect of Manjujai health education whether it can improve the knowledge and skills of mothers in the effort to stimulate motor development in children aged 12-24 months in the working area of Belimbing health center.This research is a type of Pre Experiment research, with one-group pretest-posttest design. The location of the study was conducted in the Belimbing Puskesmas Puskesmas Work Area. The sample in this study were mothers and toddlers aged 12-24 months with a total of 60 people. The statistical tests used were pared t tests and Mc Nemar.The results of the study, the average level of knowledge of mothers before being given treatment 18.42 and after the purchase of treatment increased to 22.78. Distribution of fine motor development pre test 73.3% in the late category and post test decreased to 16.7%. The gross motor development of children pre-test was 66.7% and post-test was 13.3%. There is the effect of providing health education using the Manjujai child module on the level of knowledge of the mother, the child's fine motor development of the child's gross motor development.In order to stimulate the development of fine motor and gross motor skills of children, the Manjujai module can be used as an alternative that can be used to improve child development, especially child motor development.
Bahasa sangat penting dikuasai oleh anak karena dengan bahasa anak dapat belajar memahami dunia luar. Studi pendahuluan ditemui 26,7% anak mengalami keterlambatan perkembangan Bahasa. Penelitian ini bertujuan melihat Pengaruh metode Story telling terhadap perkembangan bahasa anak usia todler. Desain penelitian menggunakan Pra eksperimen dengan Pretes dan Postes Design. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang pada anak usia 2-4 tahun/ 24-48 bulan. Perkembangan bahasa anak dilihat menggunakan KPSP pada demensi perkembangan Verbal usia 24-48 bulan. Intrvensi Metode Story telling dilakukan selama 1 bulan, dilakukan 3 kali seminggu. Jumlah sampel 48 orang. Analisis data menggunakan uji Paired t (uji t Depenen). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh metode Story telling terhadap perkembangan Bahasa anak usia todler di wilayah kerja Puskesas Belimbing. Metode pembelajaran Story telling dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif diterapkan guna meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini khususnya usia 2-4 tahun. Perlu diimbangi dengan peningkatan kemampuan bercerita dan pemanfaatan alat peraga bagi orang tua
ABSTRAKLaboratorium di Poltekkes Padang sebagai sarana penunjang dalam belajar dan penelitian, juga memiliki bahaya dan risiko yang dapat menyebabkan timbulnya risiko kesehatan dan keselamatan. Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan- bahan kimia yang digunakan selama praktikum, maka diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan bahan-bahan tersebut dapat lebih berhati-hati dan tahu bagaimana cara menanggulanginya jika terjadi kecelakaan. Laboratorium di Politeknik Kesehatan Padang merupakan salah satu laboratorium yang digunakan sebagai penunjang dalam pembelajaran dan penelitian, yang juga memiliki bahaya dan risiko yang dapat menyebabkan timbulnya risiko kesehatan dan keselamatan. Pada laboratorium tersebut belum ada kegiatan penilaian risiko dan telah terjadinya kebakaran di Kampus Jurusan Keperawatan gigi pada tanggal 18 Oktober 2018 di ruang klinik dan hasil survey awal di labor padang masih ada/terlihat satu colokan listrik dipakai beberapa cabang kabel untuk pemakaian arus listrik hal ini nantinya bisa mengakibatkan kebakaran karena arus pendek. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah–masalah yang akan diteliti yaitu: Bagaimana risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada laboratorium di Politeknik Kesehatan Padang Kampus Siteba Padan. Tujuan penelitian melakukan analisis risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada laboratoriumKimia Terpadu di Politeknik Kesehatan Padang Kampus Siteba Padang tahun 2019. Penelitian ini akan dilakukan identifikasi bahaya dan analisis risiko, metode identifikasi bahaya menggunakan Task Risk Analysis. Untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif yang meliputi identifikasi risiko, penentuan nilai konsekuensi, kemungkinan (likelihood), dan pajanan (exposure) dari setiap risiko keselamatan dan kesehatan yang kemudian digunakan untuk mengetahui tingkat risiko di laboratorium.adapun Hasil penelitian ini didapat 35(Very high=1, Priority 1=3, Substansial=18, Priority3=9 dan acceptable=4) risiko dari labor Kimia Terpadu Poltekkes padang oleh sebab itu diperlukan SOP setiap ruangan dan pada saat praktek serta alat pelindung diri yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.Kata Kunci: Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Laboratorium, Task Risk Analisis
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.