Transformation in village government with the enterprise architecture smart village design model is significant for developing digital technology in the village government environment to realize a government with aspects of integrity values that are in synergy with the SDGs sustainable development goals. The method used in this study uses the adoption of the TOGAF ADM 9.2 framework, which consists of five phases: Preliminary, Architecture vision, Business architecture, Data architecture, Application architecture, while determining the clustering of villages by taking into account several aspects of the assessment released directly by the Ministry of Village, The Development of Disadvantaged Regions and Transmigration of the Republic of Indonesia in the form of a village index building the IDM which aims to identify and facilitate analysis of village capabilities and the characteristics of village government at each level. The output produced in this study is in the form of an enterprise architecture smart village design that will assist the village government in describing a target in the form of a digital development design on the e-Government dimension in the form of several application platforms covering various management of public administration services, public development aspirations, and management. Village development, as well as the management of village government documents. From a village sample that was used as the object of research with the value of the advanced village clustering index according to the Village Index data, the IDM was built so that the smart village design concept and the synergy of the SDGs development goals
Abstrak-Dengan semakin meningkatnya kebutuhan aplikasi pada rumah sakit guna menunjang kinerja pada setiap unit, semakin banyak pula ragam dan jumlah aplikasi yang dibangun. Namun pembangunan aplikasi tersebut tidak diiringi dengan perencanaan yang matang, sehingga seringkali pembangunan aplikasi tidak saling terintegrasi. Hal ini menyebabkan pemanfaatan dari aplikasi itu sendiri belum maksimal. Guna memaksimalkan pemnfaatan dari aplikasi itu sendiri, salah satunya dapat diupayakan melalui perancangan enterprise arsitektur, yang mampu membantu untuk menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan berbagai aplikasi yang merupakan layanan pendukung proses bisnis. is the proposed architecture model on Hospital Medical Record function and business value assessment that serves as a reference in the development of Information System (SI). One of the results of the analysis on the architecture of the model is I-HOSST (Integrated Hospital Information System), which is an integrated application to support the performance of Medical Record function and other related functions in the hospital. Keywords: Medical Record, Enterprise architecture, Hospital, TOGAF.I. PENDAHULUANKemjuan teknologi berkembang begitu pesat pada beberapa tahun belakangan, salah satunya yaitu perkembangan sistem informasi (SI) sebagai penunjang kegiatan operasional diperusahaan ataupun instansi, tidak terkecuali rumah sakit sebagai layanan publik. Dampak perkembangan sistem informasi ini memunculkan pengembangan berbagai aplikasi, guna mengotimisasi aktivitas opersional dan membantu perusahaan dalam mengintegrasikan antara bagian manajemen dan operasional, dengan meningkatkan kualiatas pelayanan [1]. Namun seringkali banyaknya pengembangan aplikasi tersebut tidak diiringi dengan perencanaan yang matang, sehingga aspek interoperabilitas seringkali terkesampingkan. Hal ini menyebabkan sejumlah besar kegagalan dalam implementasi sistem informasi di rumah sakit salah satunya tidak digunakannya aplikasi yang sudah dibangun, disebabkan oleh ketidaksesuaian fungsi dengan kebutuhan bisnis [2].EA (enterprise architecture) adalah pendekatan manajemen yang meanawarkan peningkatan performance perusahaan di segala bidang [3]. Selain membantu menajemen dalam mengindetifikasi strategi goal secara jelas, EA juga menyediakan informasi yang dibutuhkan sehingga memungkinkan keselarasan antara teknologi dan bisnis [4]. Belakangan ini banyak perusahaan yang menyadari pentingya mengadopsi konsep EA dengan tujuan: integrasi,
Abstrak-Dalam meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan yang didukung dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, Universitas Telkom harus mampu menyelaraskan antara strategi bisnis dengan teknologi informasi, dimana pemafaatan teknologi informasi khususnya pada fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) belum saling terintegrasi sehingga belum dikatakan secara maksimal. Oleh karena itu pada penelitian ini akan membahas perancangan enterprise architecture yang sesuai pada fungsi SDM Universtas Telkom. PENDAHULUANPada era globalisasi, teknologi informasi dan sistem informasi memainkan peran penting dalam sebuah organisasi modern, dimana keselarasan antara strategi bisnis dan strategi IT diperlukan untuk mewujudkan organisasi yang efektif dan efisien [1]. Organisasi memiliki tingkat kompleksitas tinggi dalam menghasilkan sebuah value yang dilihat dari segi infrastruktur IT yang digunakan, keselarasan dengan tujuan strategis yang ditetapkan, dan meningkatkan komunikasi antara stakeholder bisnis dan stakeholder IT [2]. Dilain pihak, Enterprise Architecture merupakan pendekatan hirarkis yang hadir untuk menyelaraskan bidang bisnis dan bidang IT dengan mengintegrasikan proses bisnis, sistem informasi, fungsi organisasi, dan stakeholder dalam suatu organisasi, sehingga kegiatan yang berlangsung tidak hanya dalam hal pemenuhan kebutuhan yang mendesak tetapi juga membangun sebuah kemampuan [3]. Hal ini berlaku untuk setiap organisasi, termasuk lembaga Perguruan Tinggi yang tidak lepas dari hal bisnis dan IT selain berfokus pada mutu pendidikan. Oleh karena itu, perlu kerjasama antara EA dan standardisasi pada sektor ini [1].Universitas Telkom adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), dimana merupakan penggabungan dari empat institusi yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Poltek
PowerPoint is a slide show presentation program from Microsoft, which also one of the most widely used programs to develop visual presentation all over the world. PowerPoint has become enormously popular because of the functionalities offered and since it is designed to be easy to use. Previous researchers stated PowerPoint as one of the best tool to facilitate users to deliver idea/objective/goal, especially in education field. But some of the researchers argue that in today’s environment, PowerPoint no longer be the best tool to deliver information. This research aims to evaluate and design the content of the slide which influences the level of students understanding on information being presented. This research will be comparing three methods at once, which are a conventional method where the material course will be presented without any PowerPoint and are limited to boards and books. The second method will be a material-course presentation using a PowerPoint where it was using an aesthetically pleasing and methodically correct PowerPoint. And the last method would be the combination between the two. By using a statistical test ANOVA that among three methods there is no significance impact to the students understanding. Nevertheless, based on the test score that are done after treatment the results show that the quality of PowerPoint slide has an influence to the level of students understanding compared to conventional methods (blackboard and textbook). But only attractive slide itself is insufficient to improve students understanding, this study will incorporate conventional method and attractive slide through content visualization in order to gives a better impact on students understanding.
Era globalisasi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang menyeluruh di berbagai bidang. Digitalisasi di semua sektor memang tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini digitalisasi tidak hanya berkembang di kota saja namun beberapa desa di Indonesia mulai mengembangkan serta membangun desa digital atau dikenal dengan smart village. Namun, hal ini belum berkembang secara optimal. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengembangan smart village khususnya di bidang kesehatan. Dalam penelitian ini dirancang sebuah platform yang dapat digunakan untuk mengedukasi dengan bantuan platform aplikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey dengan pihak terkait serta memberikan edukasi program desa untuk monitoring ibu hamil dan balita stunting selain itu penulis juga mengadakan diskusi untuk membantu masyarakat. Harapan dari platform edukasi terkait dengan pengentasan stunting adalah untuk mendukung program nasional untuk penurunan angka stunting di Indonesia. Kata Kunci: stunting; platform edukasi; smart village
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.