Lumpur minyak bumi (oil sludge) memiliki kandungan kontaminan petroleum hidrokarbon terbesar, karenanya pengolahan limbah oil sludge perlu dilakukan agar tidak mencemari lingkungan. Penelitian yang menguji kemampuan jamur indigenus Riau (Penicillium sp. PN6) dan legum akuatik (Neptunia oleracea) dalam meremediasi senyawa hidrokarbon dengan pengukuran total petroleum hidrokarbon (TPH) pada limbah oil sludge telah dilakukan. Pertumbuhan N. oleracea dilakukan pada media limbah oil sludge dengan konsentrasi 25, 50, 75, dan 100%. Selanjutnya dilakukan pemberian inokulum Penicillium sp. PN6 ke dalam media pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan N. oleracea adalah 95,58; 85,87; 25,55; dan 0%, berturut-turut pada limbah oil sludge 25, 50, 75, dan 100%. Terjadi penurunan konsentrasi TPH awal pada semua perlakuan di akhir pengamatan. Penicillium sp. PN6 meningkatkan degradasi TPH dari limbah oil sludge dibandingkan dengan kombinasi Penicillium sp. PN6 dengan N. oleracea, tetapi kombinasi Penicillium sp.PN6 dengan N. oleracea meningkatkan persentase penurunan TPH dari limbah oil sludge dibandingkan dengan menggunakan Penicillium sp. PN6 saja. Penicillium sp. PN6 dan kombinasinya dengan N. oleracea sama-sama mampu menurunkan pH limbah oil sludge.
Tanaman budi daya merupakan tanaman yang sering diserang oleh cendawan pathogen, sehingga mengakibatkan penurunan populasi dan produksi tanaman. Pengendalian hayati dengan cendawan antagonis merupakan salah satu metode yang paling efektif dan lebih ramah lingkungan dalam menekan pertumbuhan patogen tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antagonis cendawan isolat lokal Riau terhadap beberapa cendawan patogen pada tanaman budi daya. Uji antagonis dilakukan secara in vitro dengan metode dual culture menggunakan lima belas cendawan isolat lokal Riau terhadap Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici, Ganoderma philippii, G. boninense, Rigidoporus microporus dan Colletotrichum sansevieria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma sp. PNE 4 memiliki aktivitas antagonis tertinggi dan isolat FER C1 serta isolat LLB07 hanya memiliki aktivitas antagonis yang tinggi dalam menekan pertumbuhan cendawan patogen. Trichoderma sp. PNE 4 mampu menghambat pertumbuhan miselium F. oxysporum sebesar 85,30%, G. Philippii (100%), G. boninense (100%), dan C. sansevieria (100%). Isolat FER C1 hanya menghambat R. Microporus (50,39%) dan isolat LLB07 menghambat G. philippii (52,20%). Trichoderma sp. PNE 4 merupakan cendawan uji yang terpilih sebagai cendawan antagonis, karena memiliki kemampuan daya hambat >70%.Abstract Cultivated plants are often attacked by pathogenic fungi resulting in a decline of population and crop production. Biocontrol with antagonistic fungi is one of the most effective and environmentally friendly methods in suppressing the growth of plant pathogens. This study aims to examine the antagonistic activity of local isolates fungi Riau against some pathogenic fungi on cultivated plants. The antagonistic test was performed in vitro by dual culture method using fifteen local isolates fungal Riau against Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici, Ganoderma philippii, G. boninense, Rigidoporus microporus and Colletotrichum sansevieria. The results showed that Trichoderma sp. PNE 4 isolate exhibited highest activites and FER C1 and LLB07 isolates exhibited high activities suppressed the growth of the fungal pathogen. Trichoderma sp. PNE 4 isolate inhibited mycelial growth F. oxysporum (85.30%), G. philippii (100%), G. boninense (100%) and C. sansevieria (100%). FER C1 isolate only inhibited R. microporus (50.39%), and LLB07 isolate inhibited G. philippii (52.20%). Trichoderma sp. PNE 4 isolate is test isolates as fungal antagonistic.
Potensi perikanan di Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar telah memberikan dampak yang luar biasa bagi pendapatan masyarakat. Total luas kolam Patin di Koto Mesjid telah mencapai 62 hektar. Hasil produksi mencapai enam ton perhari. Pelatihan pendugaan laju sedimentasi pada kolam tanah budidaya ikan patin intensif di desa Koto Mesjid telah menghasilkan cara pemantauan kualitas air kolam melalui pengukuran padatan tersuspensi menggunakan alat perangkap padatan. Rata-rata padatan tersuspensi pada semua umur kolam adalah 19,5 ml/L perhari dan 129,25 ml/L per minggu. Berdasarkan data ini maka pengelolaan dasar kolam harus dilakukan setiap panen terutama saat pengeringan kolam perlu pengurasan lumpur. Petani ikan Patin memiliki antusias sangat tinggi untuk mempraktekkan alat pada kolam masing-masing. Adanya penyuluhan ini sangat bermanfaat dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai petani ikan Patin dapat mengatur waktu penggantian air kolam dengan mudah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.