Diklat berbasis kompetensi diselenggarakan untuk mengatasi diskrepansi kompetensi PNS agar kemampuan PNS lulusan diklat sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Salah satu komponen dalam diklat berbasis kompetensi adalah kurikulum yang berbasis kompetensi berdasar pada kebutuhan akan kompetensi peserta diklat. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan jaman berikut situasi dan kondisi di masyarakat, pengembangan kurikulum diklat perlu dilakukan. Pengembangannya tetap menyesuaikan dengan landasan pengembangan kurikulum, yakni landasan filosofis, psikologis, sosiologis dan IPTEK. Pengembangan kurikulum diklat berbasis kompetensi juga menyesuaikan dengan model kurikulum yang dikehendaki, sehingga kurikulum tersebut nantinya dapat menghasilkan lulusan diklat dengan kemampuan sesuai yang diinginkan. Pengembangan kurikulum diklat berbasis kompetensi pada akhirnya diharapkan dapat membangun profesionalisme dan kompetensi PNS dalam menjawab tantangan di masa depan.Dengan demikian diklat akan menghasilkan lulusan, dalam hal ini PNS, yang profesional dan kompeten. AbstractCompetency-based training is held to overcome the discrepancy of civil servant competence to the ability of civil servants graduate training in accordance with the expected competencies. One component of competency-based training is a competency-based curriculum based on competency needs of training participants. In order to meet the demands of the development of the times following the situation and conditions in the community, the development of training curriculum needs to be done. Its development still adjusts to the curriculum development foundation, namely philosophical, psychological, sociological and science and technology. Development of competency-based training curriculum also adapts to the desired curriculum model, so that the curriculum will be able to produce training graduates with the desired ability. Development of competency-based training curriculum is ultimately expected to build the professionalism and competence of civil servants in answering challenges in the future. Thus the training will produce graduates, in this case civil servants, who are professional and competent.
Keaksaraan salah satu perkembangan bahasa. Keaksaraan istillah yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan anak dalam menggunakan aksara atau membaca dan menulis yang dikuasai sebelum anak belajar cara membaca dan menulis. Proses atau tahapan untuk melatih anak membaca lancar. Setelah anak siap membaca dan sudah memahami bentuk huruf dan bunyinya kemudian mengenal suku kata dan akhirnya menjadi kalimat. Penelitian ini menggunakan pendekatakan kualitatif deduktif dengan teknik kajian pustaka atau kajian literatur yang bersumber dari buku, jurnal dan literatur terdahulu seseuai dengan topik penelitian dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir 2011-2021 sebanyak 30 jurnal dan 8 buku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrpsikan media pembelajaran berbasis android dalam meningkatkan keaksaraan. Hasil menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis android dapat meningkatkan keaksaraan. Hal ini bisa menjadi kajian keilmuan supaya pihak sekolah, orang tua atau peneliti lain bisa memaksimalkan kemampuan bahasa khususnya keaksaraan dengan memanfaatkan teknologi android pada media pembelajaran.
Rural areas are areas that are more technologically backward than urban areas, thus allowing work to be carried out manually which still involves physical movement. The purpose of this study was to determine the sedentary lifestyle of adolescents in rural areas. This research is descriptive with cross sectional design. 83 adolescent children living in rural Jombang Indonesia were the respondents of this study. Data collection using the Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) instrument which is given online. The result is that the Sedentary Activity level of 40.96% is in the low category on weekdays, while on weekends the Sedentary Activity level of 63.86% is in the high category. The results of the Mann Whitney test also obtained a value of sig p = 0.000, which means that there is a significant difference between Sedentary Activity on weekdays and weekends. In conclusion, the sedentary lifestyle of adolescents in rural areas tends to be low on weekdays, but becomes high on weekends.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan program pembelajaran membaca permulaan tulisan braille dengan standar proses pendidikan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022 secara menyeluruh, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, serta penilaian hasil belajar dan tindak lanjut hasil penilaian membaca permulaan tulisan Braille siswa tunanetra kelas 1 SD di SLB A YPAB Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model Countenace Stake. Pengumpulan data menggunakan teknik, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Aktualitas ketercapaian pada komponen rencana pelaksanaan yang dibuat guru sebanyak 80%, dengan kategori baik, (2) Aktualitas ketercapaian pelaksanaan pembelajaran adalah 65% kategori baik. dan (3) Aktualitas ketercapaian hasil belajar adalah 60% kategori cukup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.