Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat penurunan kadar hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas. Banyak obat alternatif yang digunakan untuk mengatasi maupun mencegah penyakit diabetes melitus, salah satunya adalah umbi tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose) yang mengandung senyawa polisakarida tinggi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk umbi tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose.) terhadap kadar dan respon imun tikus Wistar yang diinduksi streptozotocin.Tikus yang digunakan adalah tikus Wistar sebanyak 25 ekor jantan, umur sekitar 2 bulan, dengan berat badan 180-250 gram. Tikus dibagi 5 kelompok secara acak masing-masing 5 ekor. Tikus kelompok I, II dan III dibuat diabetes dengan induksi dosis tunggal streptozotocin intraperitoneal 40 mg/kg bb yang dilarutkan dalam buffer sodium sitrat 0,1 M. Tikus diabetes kelompok I diterapi dengan serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb/tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari dan tikus diabetes kelompok II diterapi dengan serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis B (9 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari. Tikus diabetes kelompok III diberi perlakuan 0,5 mL NaCl fisiologis/200 g bb tikus/ekor/hari/PO selama 21 hari sebagai kontrol positif diabetes. Kelompok IV diberi serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari untuk mengetahui efek dari Sarang Semut itu sendiri. Kelompok V diberi perlakuan 0,5 mL NaCl fisiologis/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari sebagai kontrol negatif. Pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-0, 7, 14 dan 21 terhadap setiap kelompok tikus. Di akhir penelitian, dilakukan uji respon imunologik terhadap fungsi leukosit yaitu uji lazy leucocyte syndrome.Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk umbi Sarang Semut mampu menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki fungsi imunologik leukosit. Pemberian serbuk Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dosis B (9 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO). Disimpulkan bahwa serbuk umbi Sarang Semut memiliki potensi sebagai antidiabetes melitus dan mampu meningkatkan respon imunologik.
Jembrana disease is a bovine disease that affects Bali cattle (Bos javanicus). The causal agent is named Jembrana Disease Virus (JDV), a lentivirus member. The disease development of Jembrana disease in Bali cattle is unique for a lentivirus infection as it is related with severe clinical syndrome in an acute period. In experimentally JDV-infected Bali cattle, the death rate was about 21% and occurred within only 1 to 2 weeks postinfection. Indeed, the mortality of more than 60 000 cattles in a year was observed during the first outbreak and the disease is now endemic throughout parts of Indonesia. Early diagnosis constitutes a preventive method of further disease outbreaks. The Jembrana disease can be diagnosed by the clinical symptoms but more reliable diagnostic tools are available, based on either antigen (immunodiagnosis) or viral genome (molecular diagnosis). In this review, we summarize about immunodiagnostic tools of Jembrana disease which has been developed so far.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.