Kemampuan literasi sains merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa PGSD, hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran sains (IPA) di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi sains dilihat dari aspek kompetensi sains mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang bertujuan mendeskripsikan sifat kejadian yang berlangsung selama pengambilan data dalam bentuk sebuah narasi ilmiah. Subjek penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa PGSD UMT. Sumber data diambil secara langsung dengan menggunakan instrumen berupa tes literasi sains, angket, dan wawancara. Teknis analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dnn penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains pada aspek kompetensi mahasiswa PGSD FKIP UMT memperoleh kategori “cukup”. Dalam tiap indikator pada kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD menunjukkan kategori “rendah” pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah, dan kategori “cukup” pada indikator mengidentifikasi pertanyaan atau isu-isu ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD belum menunjukkan hasil yang baik dan memuaskan, sehingga perlu ditingkatkan. Upaya mengatasi kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD pada aspek kompetensi yang masih belum memuaskan dilakukan berbagai cara diantaranya melalui penataan ruang lingkup materi yang diberikan serta proses perkuliahan yang dilakukan, memilih media yang tepat, dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan konsep IPA.
Penelitian ini bertujan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society) dalam mempengaruhi keterampilan proses sains siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Quasi Eksperimen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society)” dengan siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Panunggangan 8 Kota Tangerang, Provinsi Banten. Sampel yang diteliti sebanyak 54 siswa kelas III yang terdiri dari 27 siswa kelas eksperimen dan 27 siswa kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda. Penelitian menunjukan bahwa hasil tes akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan uji-t diperoleh thitung = 2,662 dan ttabel = 2,000 hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society) lebih efektif dibandingkan pendekatan konvensional untuk mempengaruhi keterampilan proses sains siswa Sekolah Dasar.
Siswa sekolah dasar berada pada periode operasi konkret, salah satu mata pelajaran yang terkesan sulit adalah matematika. Pembelajaran matematika membutuhkan benda konkret dan penjelasan langsung dari guru. Karena adanya pandemi ini menjadikan pembelajaran harus dilakukan secara daring, termasuk pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran matematika berbasis daring pada masa pandemi covid-19 siswa kelas V SDN Sudimara 13 Ciledug Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD yang berjumlah 9 siswa dan 2 guru kelas V. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu proses pembelajaran matematika berbasis daring pada masa pandemi covid-19 siswa kelas V SDN Sudimara 13 berjalan dengan cukup baik walaupun mengalami hambatan. Kata kunci: Pembelajaran Daring, Matematika, Covid-19
ABSTRAKHasil penelitian menunjukan bahwa produk LKS IPA materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya menggunakan pendekatan kontekstual dengan lima tahapan yaitu, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Dari hasil Analisis validasi LKS oleh ahli materi dan media menunjukan bahwa kualitas LKS sangat baik dengan rata-rata 3,29. Sedangkan analisis validasi kepraktisan LKS oleh ahli pendidikan dan siswa menunjukan bahwa kualitas LKS baik dengan rata-rata 3,79. Terdapat perbedaan signifikan peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV sebelum menggunakan LKS dan sesudah menggunakan LKS. Dapat dilihat peningkatan hasil Pretest dan Postest. hasil Pretest menunjukan bahwa nilai ratarata pelajaran IPA 9, sedangkan hasil Postest menunjukan bahwa nilai rata-rata pelajaran IPA 9,3. Hal ini menunjukan bahwa nilai Postest lebih bagus dari pada nilai Pretest maka LKS yang dikembangkan pada penelitian ini dapat dikatakan efektif. Kata Kunci : LKS Kontekstual, IPA, ADDIE.ABSTRACTThe results of the study showed that the product of the Natural Sciences LKS classifying animals based on the type of food using a contextual approach with five stages, namely, observing, asking, gathering information, reasoning, and communicating. From the results of the validation analysis of the worksheets by material and media, experts showed that the quality of worksheets was very good with an average of 3.29. While the validation analysis of the practicality of student worksheets by educational experts and students shows that the quality of worksheets is good with an average of 3.79. There is a significant difference in the increase in science learning outcomes of fourth-grade students before using LKS and after using LKS. Can be seen an increase in Pretest and Posttest results. Pretest results show that the average value of science lessons 9, while the posttest results show that the average value of science lessons 9,3. This shows that the posttest score is better than the pretest value so the worksheet developed in this study can be said to be effective. Keywords: Contextual LKS, Natural Sciences, ADDIE.
Kemampuan komunikasi matematis siswa sangat penting dimiliki siswa dalam meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Pecahan. Subjek penelitian ini adalah 9 siswa kelas IV SD Negeri Petir 4 Kota Tangerang. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan siswa dengan kemampuan matematis tinggi dapat memenuhi 3 indikator kemampuan komunikasi matematis. Siswa dengan kemampuan matematis sedang dapat memenuhi 2 indikator kemampuan komunikasi matematis. Siswa dengan kemampuan matematis rendah hanya memenuhi 1 indikator kemampuan komunikasi matematis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.