ABSTRAKKualitas hidup lansia dipengaruhi oleh status gizi dan penyakit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan karakteristik subjek, status gizi, status kesehatan dan kualitas hidup serta mengkaji hubungan status gizi dan kesehatan dengan kualitas hidup lansia di Desa Ciherang Bogor dan Desa Jambu Bengkulu Tengah, dengan pertimbangan perbedaan etnis dan kebiasaan makan. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan 74 subjek di masing-masing desa. Pengumpulan data karakteristik subjek, status kesehatan, status gizi dan kualitas hidup menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji mann whitney dan korelasi spearman. Terdapat perbedaan signifikan karakteristik subjek dalam hal status perkawinan, pendidikan, pekerjaan dan status tinggal (p<0,05). Status gizi dan kualitas hidup yang baik pada subjek di Desa Ciherang lebih banyak dibandingkan di Desa Jambu. Terdapat perbedaan signifikan status gizi lansia (p<0,05) dan tidak terdapat perbedaan signifikan status kesehatan lansia (p>0,05). Terdapat hubungan positif pada status gizi dengan kualitas hidup domain kesehatan fisik dan lingkungan, terdapat hubungan positif pada status kesehatan dengan kualitas hidup domain kesehatan fisik dan hubungan sosial (p<0,05). Status gizi berhubungan dengan kualitas hidup domain kesehatan fisik dan lingkungan, sedangkan status kesehatan berhubungan dengan kualitas hidup domain kesehatan fisik dan hubungan sosial.
Kata kunci : Status gizi, status kesehatan, kualitas hidup, lansia
ABSTRACT
Quality of life in elderly influenced by nutritional status and disease. This study aimed to identify differences in subject characteristics
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB). Desain penelitian ini adalah cross sectional study, melibatkan 97 subyek. Pengambilan data dilakukan secara online melalui pengisian kuesioner Google Form (data karakteristik dan aktivitas fisik subyek) dan wawancara melalui voice call (data riwayat asupan). Sekitar 2/3 subyek (69.1%) mengalami dismenore primer terutama tingkat 1 (49.5%). Sekitar 2/3 subyek (68%) memiliki ibu yang tidak mengalami dismenore. Hampir 2/3 subyek yang mengalami dismenore primer (61.2%) merasa terganggu aktivitas belajarnya saat mengalami dismenore. Sekitar separuh subyek (51.5%) memiliki asupan energi kurang, 4/5 subyek (81.4%) memiliki kecukupan karbohidrat kurang dan hampir separuh subyek (47.4%) memiliki kecukupan lemak lebih. Sebagian besar subyek memiliki asupan zat gizi mikro kurang kecuali vitamin A. Terdapat hubungan yang signifikan antara dismenore primer dengan riwayat dismenore ibu (p<0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai status gizi dengan jumlah asupan energi (p=0.007, r=-0.271) dan karbohidrat (p=0.005, r=-0.283). Terdapat hubungan yang signifikan antara gangguan belajar akibat dismenore primer dengan tingkat intensitas dismenore (p=0.000).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.