Pemeriksaan mutu beton terpasang dapat dilakukan dengan menggunakan metode destruktif maupun nondestruktif. Pengujian destruktif mutu beton terpasang yang umum dilakukan adalah pengambilan sampel core drill. Sementara itu pengujian nondestruktif dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti hammer test, UPV test, pull out test, dll. Namun demikian pengujian nondestruktif tidak dapat langsung digunakan untuk mengkuantifikasi kuat tekan beton terpasang dilakukan pengkorelasian data secara valid. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan mutu beton terpasang dengan menggunakan pengujian destruktif yaitu pengambilan sampel core serta pengujian nondestruktif menggunakan hammer test. Studi kasus dilakukan pada bangunan objek kajian berupa bangunan dengan struktur rangka beton bertulang 4 lantai yang dibangun pada tahun 1987. Jumlah sampel hammer test yang diambil adalah sebanyak 32 buah, dimana 13 diantaranya dilengkapi dengan pengambilan sampel core. Dari 13 data irisan sampel core dan hammer test tersebut dilakukan penyusunan kurva strength relationship yang merupakan hubungan korelasi antara nilai Rebound hammer test terhadap kuat tekan beton. Dari persamaan korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dilakukan pengkonversian seluruh data nilai Rebound hasil hammer test terhadap kuat tekan beton terpasang sehingga jumlah sampel pengujian pada bangunan objek kajian menjadi lebih banyak jika dibandingkan dengan hanya menggunakan sampel core saja. Hasil analisis dan interpretasi terhadap data hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kuat tekan beton ekivalen terpasang pada bangunan objek kajian adalah sebesar (f_c ) ̅=12.21 MPa, dengan nilai kuat tekan pada 10-persentil fractile yang dihitung menggunakan Tolerance factor method (Hindo dan Bergstorm, 1985) dan Alternate method (Bartlett dan MacGregor, 1995) berturut-turut adalah f_(c,eq.1)^'=5.37 MPa dan f_(c,eq.2)^'=8.87 MPa.
Tanah merupakan material penting dalam proses pembangunan kontruksi. Sifat fisik tanah bisa mempengaruhi bangunan di atasnya. Sehingga, diperlukan pengujian terhadap sifat fisik atau mekanik tanah terlebih dahulu. Beberapa sifat tanah yang kurang baik ketika dipakai sebagai dasar suatu bangunan adalah potensi kembang susut yang besar, plastisitas tinggi, perubahan volume besar dan lain sebagainya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki tanah, salah satunya dengan penambahan bahan kimia. Pada penelitian ini, penambahan bahan kimia yang dilakukan untuk memperbaiki tanah adalah dengan penambahan garam dapur (NaCl). Sampel tanah diambil dari Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Sementara, sampel garam dapur yang digunakan adalah garam cap ikan raja. Komposisi campuran garam dapur yang digunakan adalah 5%, 10%, dan 15%. Dengan pengujian terhadap nilai uji tekan bebas atau unconfined compressive strength setelah dilakukan pemeraman selama 1 hari. Dari hasil penelitian, didapat bahwa nilai qu dan Cu untuk tanah asli adalah 4,623 kg/cm2 dan 2,3115 kg/cm2, tanah asli + 5% garam 5,474 kg/cm2 dan 2,737 kg/cm2, tanah asli + 10% garam 4,512 kg/cm2 dan 2,256 kg/cm2, tanah asli + 15% garam 4,377 kg/cm2 dan 2,1885 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah dengan campuran garam sebanyak 5% memiliki nilai qu dan Cu yang tinggi, yaitu sebesar 5,474 kg/cm2 dan 2,737 kg/cm2.
Analisis daya dukung tanah untuk pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan teknik sipil, karena analisis pondasi inilah yang menjadi inti perhitungan pondasi dalam memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Tujuan dari studi ini untuk menghitung kuat dukung tiang bored pile dari hasil sondir (CPT) dan standar penetrasi test (SPT) kemudian membandingkan hasil kuat dukung tiang bored pile. Metode perhitungan kuat dukung untuk data sondir menggunakan metode Aoki dan Reese dan metode Meyerhoff, untuk data SPT menggunakan metode Reese dan wright dan metode Meyerhoff.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.