Stimulating the attitude of responsibility to the child, should the child be given tasks that the child should accomplish. The Treatment that can be given to children is by using the concept of learning model project based learning. In addition, the child is also able to regulate or control himself. So the children know and work on their duties. This is called self-regulated learning, the child is able to choose decisions and self-control, self-initiated initiatives that include goal setting and setting efforts to achieve objectives, management of time, and set Physical and social environments. This research was done to find how the project based learning role when associated with self-regulated learning in the attitude of responsibilities of children age 5-6 years. This research method uses experimental research by testing the use of project-based self-regulated learning models on the child's responsibility. Based on the test results done then it is derived that the model of project based self-regulated learning can significantly improve the attitude of children’ responsibility. The attitude of responsibility will change significantly when the treatment is repeatedly done to children.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model make a match dan model index card match terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini dilakukan di TK Ilmi Insani kelompok A2 sebagai kelas eksperimen dan kelompok A1 sebagai kelas kontrol yang ditentukan secara random dengan jumlah sampel disetiap kelas sebanyak 20 orang anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain penelitian post test only control design. Variabel bebas adalah model make a match sedangkan variabel terikat adalah kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10. Instrumen pengumpulan data adalah lembar observasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan uji signifikasi pada taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh nilai rata-rata pada kelas control 1,53 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 6, sehingga kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 anak pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 2,57 dengan nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 11, Karena kedua nilai dibawah rata-rata ideal yang berarti kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 anak belum maksimal berkembang dikarenakan masih dalam tahap perkembangan. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model make a match terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 hal itu dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 15.38 > 1,700 pada taraf α = 0.05.
Abstract-This study aims to develop a portfolio-based teaching model as an early childhood social emotional development strategy. The specific objectives of the study are (1) to identify the achievement of social emotional development of children, (2) to design learning with portfolio-based teaching as a strategy to develop social emotional skills in early childhood education; and (3) to analyze effectiveness and the feasibility of a portfolio-based teaching model as an early childhood social emotional development strategy. Research development begins with needs analysis, formulation of model design, revisions based on advice and expert and teacher considerations. 89 samples of children and 12 kindergarten teachers were used in this study. Data were collected using observation method with checklist instrument, document analysis and continued focus group discussion. Data were analyzed using descriptive analysis. Descriptive analysis results show that (1) it is known that the achievement of social emotional skills of childhood that tend to 'start developing' to 'grow as expected'; (2) portfolio-based teaching design with focus on components of child document preparation and assessment criteria; 3) the feasibility and effectiveness of the portfolio-based teaching model to enhance early childhood social emotional skills.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah anak yang sering bergantung pada apa yang di contohkan oleh guru, sehingga anak cenderung pasif. Penelitian ini bertujuan agar anak di TK Negeri Pembina I Kota Binjai lebih kreatif.Jenis penelitan ini adalah eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di TK Negeri Pembina I kota Binjai, yang berjumlah 2 kelas yaitu B1 dan B2 yang masing-masing kelas berjumlah 40 dan 33 anak. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas B2 sebagai kelas eksperimen dan kelas B1 sebagai kelas kontrol dengan teknik random sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi terstruktur dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan uji t dengan taraf nyata α = 0,05.Dalam penelitian ini variabel yang dikembangkan ialah variabel terikat berupa perkembangan kreativitas indikator yang diamati yaitu menghasilkan ide baru dan memecahkan masalah. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini ialah kegiatan kolase dengan ampas berwarna indikator yang diamati yaitu karya seni dan teknik menempel.Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen 10,775 dengan nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 9, sehingga perkembangan kreativitas anak pada kelas eksperimen tergolong dalam kategori tinggi. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol 5,818 dengan nilai tertinggi 7 dan nilai terendah 4 sehingga perkembangan kreativitas anak pada kelas kontrol tergolong dalam kategori cukup. Dari hasil Uji normalitas kelas eksperimen diperoleh Lhitung < Ltebel yaitu 0,183 < 0,886, dan kelas kontrol Lhitung < Ltebel yaitu 0,1364 < 0,886. Dari pengujian homogenitas diperoleh Fhitung = 1,045 dan Ftabel = 1,805. Kemudian dari uji hipotesis thitung > ttabel yaitu 19,592 > 1,673. Maka hipotesis Ho ditolah dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa kegiatan kolase dengan ampas kelapa berpengaruh terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina I Kota Binjai
The ability to communicate is one of the skills children have as individuals who live in the 4.0 era. The research aims to examine the implementation of learning by using pictures that have problems to improve communication skills in children. 70 children participated in this study. The study was conducted by observing the behavior that emerged during the eight times the study. There is a difference in each treatment given, namely the significant increase in ability at the meeting of two to four. These findings support learning innovation so that teachers can improve children's communication skills in a fun way.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.