Abstrak -Multipel representasi yang meliputi makroskopik, submikroskopik, dan simbolik sangat penting dalam pembelajaran kimia, khususnya pada materi larutan pengangga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) Keterlaksanaan proses pembelajaran materi larutan penyangga pada kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E berbasis multi representasi. 2) Ada tidaknya perbedaan kemampuan interkoneksi multi representasi antara siswa dengan kemampuan awal rendah, sedang, dan tinggi. 3) Ada tidaknya pengaruh kemampuan awal terhadap kemampuan interkoneksi multi representasi siswa pada materi larutan penyangga. Metode penelitian yang dilakukan adalah pra eksperimen dengan desain post-test only group design. Populasi penelitian ini adalah kelas XI SMA LAB UM, dan sampel yang digunakan adalah kelas XI MIPA 2 berjumlah 29 orang siswa. Data dikumpulkan melalui nilai materi sebelumnya, dan post-test kemudian dianalisis dengan ANAVA dan analisis korelasi product moment Pearson. Hasil penelitian adalah: 1) keterlaksanaan proses pembelajaran materi larutan penyangga pada yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E berbasis multi representasi adalah 96% dengan kategori sangat baik. 2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan interkoneksi antara siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, sedang, dan tinggi, taraf signifikansi yang diperoleh adalah 0,109. 3) Terdapat pengaruh kemampuan awal terhadap kemampuan interkoneksi multi representasi siswa pada materi larutan penyangga, koefisien korelasi Pearson yang diperoleh adalah 0,008.
Abstrak -Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI) memberikan hasil yang lebih baik daripada model pembelajaran Process Oriented Guided Learning (POGIL) terhadap keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik pada materi larutan penyangga kelas XI SMAN 2 Nganjuk. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy experimental dengan model penelitian posttest only control group design.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran ADI memberikan hasil yang lebih baik daripada model pembelajaran POGIL terhadap keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik pada materi larutan penyangga kelas XI SMAN 2 Nganjuk.
Kata kunci: ADI, POGIL, keterampilan argumentasi ilmiahAbstract -The purpose of this research was to determine whether the implementation of Argument Driven Inquiry (ADI) learning model in the topic of buffer solution gives better results than that of Process Oriented Guided Learning (POGIL) model in term of students' scientific argumentation skills. The sample of this study was XI grade students at SMAN 2 Nganjuk. The study used a quasi experimental research with posttest only controlled group design. The result show that students' scientific argumentation skills who tauhgt using ADI model were better than the skills of those taught using POGIL model.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.