Tulisan ini berusaha menjelaskan tentang penerapan strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam. Tulisan in merupakan hasil dari penelitian kualitatif yang dengan fokus penelitian kepustakaan atau library research. Sumber data yang digunakan adalah data-data hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan pembelajaran berbasis multiple intelligences. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan sebagai pisau analisis tulisan ini. Hasil dari analisis tersebut adalah Multiple intelligences atau kecerdasan majemuk merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menciptakan, menjawab atau menyelesaikan suatu masalah baru. Setiap peserta didik mempunyai kecerdasan dengan kemampuan yang berbeda-beda. peserta didik mempunyai cita-cita dan tentunya cita-cita setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu setiap peserta didik mempunyai keunikan tersendiri dalam kecerdasan dan pola berpikirnya. Peserta didik akan lebih mudah menguasai suatu bidang jika memang dia berbakat dalam bidang itu. Begitu juga dengan keterampilan yang dimiliki setiap anak, akan berbeda juga. Jadi, pada dasarnya peserta didik mempunyai keahlian dan kecerdasan dalam bidangnya masing-masing. Dengan menggunakan metode yang sesuai dalam sebuah aktivitas pembelajaran. Maka akan tercipta proses dan hasil pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki setiap peserta didik. This article tries to explain about the application of multiple intelligences learning strategy based on Islamic religious education subjects. This is the result of a qualitative research with a focus on literature or library research. Sources of data used is data of previous research results that are relevant to multiple intelligences based learning. Qualitative descriptive analytical method of analysis used as the blade of this article. The results of the analysis are multiple intelligences, is the ability of a person to create, answer or solve a new problem, Each learner has the intelligence with the various ability and skill and learners also have different aspiration and ideals. Therefore, every student has its own uniqueness in intelligence. Learners will be easily master the field he is gifted on. The skills possessed by each child, will be also different one another. So, basically learners have the expertise and intelligence in their respective fields. In developing the intelligence necessary learning and learning strategies implemented by a teacher. By using the appropriate method in a learning activity. It will create a process and effective learning outcomes, according to the intelligence of every learner. Kata kunci: strategi belajar, multiple intelligences, peserta didik
ABSTRAK Revolusi industri 4.0 menyajikan berbagai tantangan serta peluang bagi semua pihak. Kehadiran RI 4.0 seharusnya dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh para perempuan dikarenakan memiliki prospek yang cukup menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia. Literasi digital merupakan sebuah persiapan untuk dapat menjawab tantangan-tantangan di era milenial yang semakin canggih. Dibutuhkan kompetensi digital agar dapat berjalan selaras dengan kemajuan peradaban digital. Perempuan sebagai partner pembangunan nasional diharuskan meningkatkan kemampuannya disegala aspek termasuk aspek TIK karena perempuan memiliki peran startegis baik perannya dalam kehidupan bermasyarakat maupun sebagai ibu rumah tangga. Literasi harus terus ditumbuhkan, direvolusi secara berkala untuk mencerdaskan bangsa. Diperlukan langkah-langkah akselerasi literasi agar semakin siap menghadapi tantangan kemajuan zaman. Keyword: Revolusi Industri, Gender, Perempuan, Literasi Digital
Inside circle learning model has a clear structure and structured, students can work together with peers through mutual cooperation and share information obtained during the learning process. This learning model can improve learning outcomes of learners with the support of learners in the application of learning model inside outside circle. Application of learning model inside outside circle in faith material to qada and qadar can help students understanding that faith to qada and qadar is belief in heart, comprehension which can be expressed by oral, applying by behavior and deed which shows that we believe that destiny of Allah SWT must happen and believe that the efforts we do will not be in vain. With this model students are not only easy to understand the material that the teacher will convey, but will also be able to develop creativity and activities during the learning process.
Dalam setiap proses pendidikan, tentu tidak luput dari berbagai kegiatan belajar dan mengajar yang terjadi di dalamnya. Salah satu hal yang menandakan bahwa seorang individu telah melakukan kegiatan pembelajaran adalah terjadinya perubahan baik dari segi tingkah laku maupun pengetahuan pada diri peserta didik baik pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotornya. Namun, hal tersebut hanya dapat terjadi apabila proses pembelajaran lancar sesuai dengan keinginan pendidik maupun peserta didik. Kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai harapan apabila kegiatan pembelajaran berada dalam keadaan yang menyenangkan serta tidak membuat para siswa tertekan dengan kegiatan belajar tersebut. Selama ini, kegiatan pembelajaran cenderung bersifat monoton dan membosankan. Sehingga mereka tidak mempunyai motivasi dan semangat belajar yang tinggi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang pendidik harus kreatif dengan menerapkan konsep Learning revolution, yang diharapkan mampu membuat suasana belajar menjadi lebih berkesan dan menyenangkan sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat. Learning revolution merupakan proses belajar menyenangkan yang tentu sesuai dengan kemauan peserta didik, dengan harapan dapat meningkatkan semangat belajar mereka dan proses pembelajaran akan berjalan lancar sesuai dengan keinginan peserta didik. In any educational process, certainly not escape from a variety of teaching and learning that happens in it. One thing that signifies that an individual has learning activity is the change in terms of both behavior and knowledge on self-learners well on cognitive, affective and psycomotor. However, it can only happen if the learning process smoothly in accordance with the desire of educators and learners. Learning activities will run smoothly and according to expectation when the learning activities in a state of pleasant and not make the depressed student with the learning activities. During this time, the learning activities and to be monotonous and boring. So they do not have the motivation and the spirit of learning. To overcome these problems, an educator must be creative by applying the concept of the learning revolution, which is expected to make learning more memorable and enjyable so that the quality of learning will increase. Learning revolution is a fun learning process that would correspon to the willingness of students, with the hpe of improving their enthusiasm for learning and the learning process will run smoothly in accordance with the wishes of learners. Kata kunci: strategi pembelajaran, pembelajaran menyenangkan, learning revolution
AbstrakProses pembelajaran Pendidikan Akhlak di SMP Muhammadiyah 2 Mlati gurunya memiliki kendala dalam memotivasi semangat belajar siswa karena metode yang digunakan hanya ceramah. Buku pegangan untuk siswa kurang mencukupi sebab hanya ada satu buku ajar yang dipegang guru sehingga siswa hanya mencatat materi-materi yang diberikan oleh guru. Maka perlu adanya metode pembelajaran yang mengatasi problem tersebut yaitu multimedia pembelajaran interaktif pendidikan akhlak dengan program Prezi yang dikembangkan berdasarkan teori pengembangan Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip. Prosesnya adalah meliputi perencanaan, desain, dan pengembangan. Hasil penelitian ini yaitu produk multimedia pembelajaran interaktif pendidikan akhlak telah layak digunakan di lapangan dan dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Kata kunci: multimedia, pendidikan, akhlak,dan prezi Abstract Moral Education in the learning process of SMP Muhammadiyah 2 Mlati teachers have problems in learning motivate students because of the method used only lectures. Handbook for students are insufficient because there is only one textbook held by teachers so that students only recorded material provided by the teacher. It is necessary to address the problem of learning methods, namely the moral education of multimedia interactive learning with Prezi program development theory developed by Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip. The process includes planning, design, and development. The results of this study are products of multimedia interactive learning moral education has been fit for use in the field and can improve the performance of learners.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.