Salak Manonjaya merupakan salah satu varietas asli Indonesia yang saat ini pamornya semakin menurun akibat memiliki kualitas rasa kurang disukai dibandingkan dengan salak yang ada di pasaran. Varietas ini di masa yang akan datang dikhawatirkan hilang, sehingga diperlukan upaya revitalisasi pemanfaatan salak ini yaitu dengan diversifikasi produk olahan serta didukung dengan upaya sosialisasinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam memahami dan mendukung upaya pengembangan dan diversifikasi olahan salak Manonjaya sebagai pangan lokal untuk mengatasi masalah gizi khususnya di Manonjaya melalui penyuluhan gizi. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tervalidasi. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya bulan Mei-Agustus 2016. Media penyuluhan yang digunakan adalah booklet dan demo produk olahan salak Manonjaya. Responden penelitian yaitu siswi SMPN 1 Manonjaya, guru, pengelola kantin, orang tua siswa, dan masyarakat umum dengan jumlah 61 orang. Hasil intervensi penyuluhan gizi menunjukkan ratarata pengetahuan responden tentang Salak Manonjaya dan hasil olahannya meningkat secara signifikan dari 43,72 sebelum intervensi menjadi 73,11 setelah intervensi. Peningkatan pengetahuan ini diperkuat dengan komitmennya dalam sikap yang menunjukkan adanya pemahaman dan dukungan untuk memanfaatkan olahan salak Manonjaya sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah masa 270 hari (9 bulan) dalam kandungan dan 730 hari (2 tahun pertama) pasca lahir. Seribu HPK sangat penting karena dampak yang ditimbukan malnutrition pada periode ini bersifat permanen dan berjangka panjang. Efek gizi kurang dalam kandungan dapat memanjang ke tiga generasi. Bukti dari India bahwa anak yang gizi kurang cenderung menjadi dewasa pendek selanjutnya cenderung melahirkan bayi kecil yang berisiko mempunyai risiko prestasi pendididkan yang rendah dan pada akhirnya mempunyai status ekonomi yang rendah. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor risiko ibu hamil yang berhubungan dengan kejadian stunting pada bayi di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Metodologi penelitian ini menggunakan jenis penelitian kohort prosfective, menggunakan analisis kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah bayi neonataus dan ibunya. Penelitian dilakukan di Kecamatan Bungursari Kota Tasimalaya pada bulan Mei sampai Desember 2017 dengan teknik pengambilan sampel adalah proporsionate stratified random sampling. Kesimpulan hasil penelitian adalah tidak adanya hubungan kakateristik sosial ekonomi, asupan energi, asupan zat besi, asupan zink, dan status gizi ibu hamil dengan kejadian stunting pada bayi. Terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi ibu hamil (p = 0,41) dengan kejadian stunting pada bayi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.