Monitoring interaksi obat merupakan salah satu bagian dari aspek pertimbangan klinis yang perlu diperhatikan oleh apoteker.Interakasi obat dicegah atau diminimalkan efek negatifnya dengan mengkaji setiap resep. Penelitian dilaksanakan selama Maret-Mei (3 bulan) dengan metode kohort prospektif di RS Pendidikan Surabaya. Subyek dalam penelitian terdapat 47 pasien pneumonia, terdiri dari 55% pasien laki-laki dan 45% pasien perempuan. Angka kejadian interaksi obat potensial cukup tinggi yaitu 58%. Tingkat keparahan interaksi obat potensial yang ditemukan pada penelitian ini adalah sedang (44%), berat (29%) dan ringan (27%). Mekanisme interaksi obat potensial yang paling banyak adalah farmakokinetika (48%), diikuti oleh farmakodinamika (43%) dan belum diketahui mekanismenya (9%). Apoteker memiliki peran dalam identifikasi dan mencegah interaksi obat, serta meminimalkan efek buruk interaksi obat untuk meningkatkan kulaitas hidup pasien.
ABSTRAKTerapi kombinasi siklosporin dan metilprednisolon merupakan terapi lini kedua yang diberikan pada SLE tipe sedang sampai berat yang tidak memberikan respon pada terapi lini pertama. Dari penelitian-penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa kombinasi kedua obat ini mampu menekan aktivitas penyakit SLE, namun perlu diwaspadai terjadinya efek samping gangguan renal. Hingga saat ini masih belum terdapat data penelitian di Indonesia terkait efektivitas dan keamanan renal kombinasi ini dalam dosis di lapangan. Oleh karena itu, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan monitoring bagaimana efektivitas dan pengaruhnya terhadap renal kombinasi siklosporin dan metilprednisolon pada pasien SLE. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas penggunaan kombinasi siklosporin dan metilprednisolon dengan parameter MEX-SLEDAI dan menganalisa keamanan terhadap renal dengan serum kreatinin, ureum, dan proteinuria. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cohort dengan cara consecutive sampling dalam rentang waktu empat bulan. Pasien SLE yang mendapatkan kombinasi terapi ini dengan nilai RFT normal, diukur skor MEX-SLEDAI, serum kreatinin, ureum dan proteinuria sebanyak 4 kali, yaitu awal penelitian (bulan ke-0), bulan ke-1, 2 dan 3 penelitian. Masing-masing nilai dianalisa secara deskriptif, dibandingkan dengan nilai normal dan nilai sebelumnya untuk melihat bagaimana kecenderungan perubahannya. Selama empat bulan, didapatkan 9 pasien SLE yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil pengukuran skor MEX-SLEDAI bulan ke-3 penelitian, jumlah pasien dengan skor <2 meningkat menjadi 55,6% dari 44,4% pasien pada baseline dan satu pasien (11,1%) terjadi peningkatan serum kreatinin, ureum dan proteinuria. Sehingga dapat disimpulkan pemberian kombinasi siklosporin dan metilprednisolon efektif dan aman pada 88,9% pasien namun menunjukkan gangguan fungsi renal pada 11,1% pasien. (FMI 2015;51:156-161) Kata kunci: siklosporin, metilprednisolon, SLE, MEX-SLEDAI, kreatinin, ureum proteinuria ABSTRACT Cyclosporine and methylprednisolone combination are second line therapy for moderate to severe systemic lupus erythemathosus. Some study suggest that the combination were effective to decrease of systemic lupus erythematosus disease activity. But record from the study, cyclosporine cause nephrotoxicity side effect. Therefore, this study should be considered to monitore therapy effect on disease activity and renal side effect. The aim of this study is to analyze the effect of cyclosporine and methylprednisolone combination therapy on disease activity in systemic lupus erythematosus (SLE) assessed by MEX-SLEDAI and renal side effect assessed by creatinine, ureum and proteinuria. A cohort, observational prospective study was conducted to determine the effect of cyclosporine and methylprednisolone combination therapy on disease activity of SLE and renal side effect of this combination. Patients who met criteria were given cyclosporine and methylprednisolone combination that normally renal function tests. MEX-SLEDAI score, creatinine, ureum a...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.