Latar Belakang: Corona virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Tantangan pengobatan pasien Covid -19 salah satunya adalah pada pasien dengan komorbid. Pemilihan terapi Covid-19 perlu mempertimbangkan interaksi obat Covid-19 dengan pengobatan penyakit komorbid. Mayoritas penderita penyakit penyerta mengalami polifarmasi, sehingga akan meningkatkan potensi terjadinya interaksi obat. Tujuan: tujuan penelitian ini yaitu untuk untuk mengetahui interaksi obat dan mencegah terjadinya interaksi obat yang potensial pada pasien Covid-19 dengan komorbid di bangsal Ogan RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Metode: penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara prospektif pada pasien Covid-19 terkonfirmasi dengan Komorbid yang dirawat di bangsal Ogan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode April-Juni 2021. Analisis interaksi obat menggunakan aplikasi Lexicomp. Tingkat keparahan interaksi ditentukan berdasarkan tingkat resiko, tingka tkeparahan, dan tingkat reliabilitas. Hasil: sampel dari penelitian ini berjumlah 23 pasien dengan jumlah potensi interaksi obat 94 interaksi. Persentase penyakit penyerta tertinggi ialah Hipertensi sebesar 48%. Serta persentase penggunaan obat>5 obat sebanyak 100%. Berdasarkan mekanisme, interaksi farmakodinamika 69% kejadian dan interaksi farmakokinetika 31% kejadian interaksi. Berdasarkan tingkat resiko interaksi persentase tertinggi pada kategori C sebesar 77% sehingga diperlukan pemantauan terapi. Berdasarkan tingkat keparahan, interaksi obat moderate tertinggi dengan persentase 74% kejadian, interaksi minor 21% kejadian, dan interaksi mayor 5% kejadian. Berdasarkan tingkat reliabilitas, persentase tertinggi pada kategori fair dengan 72 interaksi, good 18 interaksi, dan Excellent 5 interaksi.