The use of glue in shoe manufactures may cause health impacts among workers due to hazardous chemical exposure in glue such as benzene and toluene. The government has issued policies to prevent the workers from occupational illness by reducing the hazardous chemical exposure in the workplace. This study was conducted to find out health impacts due to benzenae and toluene exposure from the use of glue in the workplace of shoe manufactures in Ciomas, Bogor in 2017. Design of the study was cross sectional with variables of benzene and toluene content in indoor workspace, consentration of urinary S-PMA, and perceived health symptoms of workers. Samples of 34 respondents were obtained from 5 selected workshop. Analysis of the data was carried out descriptively. It was found that the content of benzene and toluene in glue are 0.1% and 55% respectively, indoor benzene vapor was below detection limit of the instrument (undetected), and concentration of urinary S-PMA was 0.24 µg/g creatinine. There was no benzene exposure to the workers in this study. High percentage of worker risk behavior were smoking, the use of PPE, and hand washing. Perceived symptoms of workers (more than 60%) were fatigue, headache, tingling. It is necessary to improve workplace with healthier and more conducive environment, and educate workers to use the PPE.
ABSTRAKPenggunaan lem pada industri sepatu kemungkinan memberikan dampak kesehatan terhadap pekerja karena lem biasanya mengandung bahan berbahaya, seperti benzena dan toluena. Pemerintah sudah berupaya membuat kebijakan untuk mengendalikan penyakit akibat kerja, salah satunya adalah mengurangi pajanan bahan kimia berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kesehatan akibat pajanan benzena dan toluena yang berasal dari penggunaan lem di tempat kerja di sentra industri sepatu Ciomas, Bogor pada tahun 2017. Desain penelitian adalah potong lintang dengan variabel kandungan benzena dan toluena di udara ruang kerja, kandungan S-PMA dalam urin, dan gangguan kesehatan yang dialami oleh pekerja. Jumlah sampel pekerja sebanyak 34 orang yang berasal dari 5 bengkel kerja. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar benzena dan toluena dalam lem masing-masing adalah 0,1% dan 55%, kadar uap benzena di udara ruang kerja berada di bawah limit deteksi alat (tidak terdeteksi), dan rerata kandungan S-PMA dalam urin adalah 0,24 µg/g kreatinin. Tidak terjadi pajanan benzena terhadap pekerja industri sepatu di lokasi penelitian. Perilaku berisiko pekerja dengan persentase cukup tinggi adalah merokok, penggunaan APD, dan cuci tangan. Keluhan/gangguan kesehatan yang dirasakan (lebih dari 60%) adalah cepat lelah, sakit kepala, kesemutan. Perlu perbaikan lingkungan kerja yang lebih sehat dan nyaman, dan mengedukasi pekerja untuk menggunakan APD.Kata kunci: Lem sepatu, benzena, toluena, pajanan, industri sepatu rumahan