Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C akut bisa bergejala (simptomatik) atau tidak bergejala (asimptomatik). Penderita asimptomatik terdeteksi pada pemeriksaan skrining donor darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi hepatitis B dan hepatitis C positif pada darah donor. Telah dilakukan penelitian deskriptif retrospektif terhadap frekuensi hepatitis B dan hepatitis C positif pada darah donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang tahun 2012. Jumlah donor yang tercatat di Unit Transfusi Darah Cabang Padang mulai dari Januari 2012 sampai Desember 2012 adalah 26.306 donor, terdiri dari 19.949 donor sukarela dan 6.357 donor pengganti. Jumlah total hepatitis B positif yang ditemukan adalah sebanyak 974 donor sedangkan Jumlah total hepatitis C positif yang ditemukan adalah sebanyak 157 donor. Dari seluruh donor yang diperiksa didapatkan secara keseluruhan persentase hepatitis B positif atau reaktif sebesar (3,7%) dan persentase hepatitis C positif atau reaktif (0,6%). Berdasarkan jenis donor didapatkan hepatitis B positif pada donor sukarela adalah 634 (3,2%) sedangkan donor pengganti 340 (5,3%). Untuk hepatitis C, berdasarkan jenis donor didapatkan hepatitis C positif pada donor sukarela adalah 98 (0,5%) sedangkan donor pengganti 59 (0,9%). Secara keseluruhan didapatkan persentase hepatitis B dan hepatitis C positif ditemukan lebih tinggi pada donor pengganti daripada donor sukarela.
Moralitas dan akhlak semakin memudar di tengah pergaulan saat ini yang semakin bebas dan leluasa. Karenanya, pendidikan moral dan akhlak mendesak untuk terus digalakkan, terutama pada anak usia dini. Tujuan dilaksanakan pendidikan, salah satunya, memang guna mencetak anak didik yang bermoral dan berakhlak baik. Penanaman nilai-nilai moral dan agama pada anak usia dini sangat penting dilakukan agar peserta didik dapat memiliki nilai-nilai moral dan agama yang baik, sehingga ketika peserta didik memasuki jenjang selanjutnya maka sudah mempunyai pengetahuan, pengalaman yang baik yang sudah didapatkan ketika mereka pada saat pra sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penanaman nilai-nilai moral dan agama pada anak usia dini di TK Azzainiyah Karanganyar Paiton Probolinggo melalui metode cerita bergambar, karena dengan metode cerita bergambar anak akan mudah memahami dan mengerti apa yang disampaikan oleh pendidik sehingga anak mudah mempraktekkan dalam kesehariannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yang melibatkan seorang guru di kelas. Data yang dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan cara reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penanaman nilai-nilai moral dan agama di TK Karanganyar Paiton Probolinggo sudah terencana dan terlaksana dengan baik
Penelitian ini dilakukan atas dasar fenomena yang tampak di lembaga Raudhatul Athfal Qur’ani Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo, anak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan senam, tapi untuk pelajaran anak kurang bersemangat sehingg kurang fokus dalam pembelajaran, karena sistem atau kurikulum di lembaga Raudhatul Athfal Qur’ani Nurur Rahmah terlalu menoton dan hanya menggunakan media seadaanya, misalnya: hanya meniru tulisan di papan tulis, lembar kerja anak atau pemberian tugas rumah. maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Bowling Kaleng terhadap motivasi belajar anak di Raudhatul Athfal Qur’ani Nurur Rahmah Sambirampak lor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis Expose Facto. Data populasi diambil dari anak Kelompok B Raudhatul Athfal Qur’ani Nurur Rahmah Sambirampak Lor. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Tehnik purposive sampling dan tehnik pengumpulan data melalui angket dan tes. Sedangkan Analisis data menggunakan Analisis Product moment dan regresi linier. Hasil penelitian diperoleh dari korelasi product moment nilai thitung sebesar 0,641% dengan nilai signifikan sebesar 0,00<0,05. Maka Ho di tolak dan Ha di terima dan di peroleh dari uji Simultan (F) dengan nilai Fhitung=16,775. Ftabel diperoleh nilai=4,23 dengan taraf signifikan sebesar 5%. Perbandingan keduanya memberikan hasil Fhitung >Ftabel= 16,775>4,23 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha di terima, yang diperoleh dari hasil R Square menunjukkan bahwa kesimpulan penelitian berpengaruh sebesar 41,10% dan sisanya 59,90% dari faktor lain dalam penelitian yang tidak terkaji.
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit terminal yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. GGK menimbulkan ketidakseimbangan biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Gangguan spiritual dapat berupa hubungan dengan tuhan dan hal-hal seperti kepuasan hidup, arah hidup, dan tujuan hidup. Jika kebutuhan spiritual buruk maka dapat berdampak pada gangguan psikologis berat seperti bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien GGK yang menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jambi pada bulan Agustus tahun 2020 yang berjumlah 35 pasien dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling yaitu berjumlah 35 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar kuesioner dan hasil penelitian dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 (88,6%) responden memiliki pemenuhan kebutuhan spiritual berupa religious well-being (RWB) dalam kategori sedang dan terdapat 19 (54,3%) responden memiliki pemenuhan kebutuhan spiritual berupa existential well-being (EWB) dalam kategori rendah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Diharapkan pihak Rumah sakit khususnya perawat yang bertugas di ruang hemodialisa hendaknya membuat program yang mendukung kegiatan spiritualitas secara berkelompok sesuai dengan kepercayaan masing-masing klien (support group). Perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan spiritual (spiritual care) dan secara holistic
This study aims to prove that there is an effect of using serial image media on cognitive development by playing science activities to recognize butterfly metamorphosis. This study used a quantitative research design, quasi experimental design with a pretest-posttest controlled group design model. Learning in the control group uses a conventional model that is centered on the teacher while in the experimental group using serial image media. This research was conducted in RA. Masyithah 5 Karanganyar Paiton in group B with 20 children for the control group and 20 children for the experimental group as research subjects. From this research, it shows that there is an influence on the experimental class children who use serial image media has a higher average when compared to the control class who uses the conventional model that is centered on the teacher. The average score for the experimental class was 82.25 and the mean score for the control class was 75.5. Based on the data analysis that has been done, that tcount> ttable, namely 2.163> 2.08387. Thus it can be concluded that serial image media has an effect on cognitive development by playing science activities to recognize butterfly metamorphosis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.