STAD is one of learning model that motivate student to support each other in understanding materials given by teacher. However, another factor which is affecting learning result is student’s character. In this case, learning style as one of student’s characteristic is expected affecting learning result. This research is aimed to know influence of STAD model, Learning Style, and interaction between STAD model and learning style on learning result. Hypothesis is formulated as: (1) STAD model influences learning result; (2) learning style influence learning result; (3) No influence between STAD model and learning style toward learning result. This research was designed using Quasi Experiment, with factorial design 2 x 3. Research subject was consist of two classes that X2 as control class and X4 as experiment class. Research variable was consist of: (1) student’s learning result as tied variable; (2) STAD learning model as free variable; and (3) learning style as moderator variable. student’s learning result was measured by test. however, learning style was measured by questionnaire. Data resulted then were analyzed using two way ANOVA with SPSS 16.00 for windows. Analysis resulted by two way anova was showing that: (1) STAD model influenced learning result; (2) learning style influenced learning result; (3) no influence found in interaction between STAD model and learning style toward learning result. Conclusions of this research were: (1) STAD model had effected learning result; (2) learning style had affected learning result; and (3) no influence found between STAD model and learning style toward learning result. It is recommended for geography teacher applying STAD model and more concerning on student’s learning style because it has effect on student’s learning result. For researchers it is suggested to applied in other subjects.
Saus merupakan salah satu bahan penyedap dan penambah rasa pada makanan. Saus tomat adalah produkyang dihasilkan dari campuran bubur tomat atau pasta tomat atau padatan tomat yang diperoleh dari tomatmasak, yang diolah dengan bumbu-bumbu, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahantambahan pangan yang diizinkan. Beberapa jenis bumbu yang sering digunakan adalah garam, gula, cuka,bawang putih, dan rempah-rempah, seperti cengkeh dan kayu manis. Tepung pra-masak buah sukun memilikikandungan gizi cukup tinggi dan kandungan amilopektin sebesar 77,48%. Tepung pra-masak dapatmembentuk larutan kental yang stabil. Oleh karena itu, tepung pra-masak buah sukun dapat dimanfaatkansebagai bahan pengental pada saus tomat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi tepung pra-masak buah sukun yang tepat untuk menghasilkan saus tomat dengan karakteristik yang baik dan disukaipanelis. Pada penelitian ini digunakan metode percobaan (eksperimental method) dengan menggunakanRancangan Acak Kelompok yang diulang sebanyak tiga kali dengan empat perlakuan konsentrasi tepung pra-masak buah sukun, yaitu A = 1%; B = 2%; C = 3%; dan D = 4%. Pengujian yang dilakukan meliputi analisiskimia, yaitu pH dengan menggunakan pH meter dan Total Padatan Terlarut (TPT) dengan menggunakanrefraktometer; analisis fisik, yaitu viskositas dengan menggunakan viskometer; dan uji organoleptik denganmetode hedonik terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasitepung pra-masak buah sukun sebesar 1% menghasilkan saus tomat dengan karakteristik yang baik dandisukai panelis dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa dengan rata-rata derajat keasaman (pH) 4,20; TotalPadatan Terlarut (TPT) 16,33oBrix, dan viskositas 6436,67 mPa.s.
The purpose of this study is to improve students' understanding of vegetable waste management through the production of biobriquette using audiovisual experimental demonstration. The study is conducted by conducting a pretest to assess student knowledge; teaching biobriquette using instructional video recordings and content explanations and finalizing video recordings based on the results of the first test analysis. Each step is thoroughly scrutinized with an assessment test. The experimental demonstration conducted by observing the biobriquettes production using peanut shells using variation in tapioca binder concentration (10, 20, 30 40, and 50%) and the peanut shell particle sizes (1184, 582, and 310 micrometers). The teaching analysis shows that students understanding has improved significantly after giving treatment using the audio-visual experimental demonstration as the media improves students' comprehension, gives more information, and stimulates students' curiosity and interest in the subject matter. This research provides new knowledge on the need for educational media to illustrate audio-visual experiments to increase student comprehension.
Bakso merupakan jenis makanan yang populer di Indonesia. Bakso dikembangkan menjadi beraneka ragam bentuk dan warna. Sementara ini pewarna buatan dikhawatirkan mengandung bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Bayam merah memiliki pigmen antosianin yang berwarna merah keunguan. Penambahan sari bayam merah pada bakso diharapkan dapat menambahkan variasi bakso dan meningkatkan nilai ekonomis bayam merah, sehingga bayam merah tidak hanya dimanfaatkan sebagai sayuran saja, tetapi juga dapat diolah menjadi bahan lain. Faktor yang diteliti adalah konsentrasi sari daun bayam merah 0%, 15%, 20%, dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso ayam dengan konsentrasi sari daun bayam merah memiliki warna merah tua, aroma khas daging ayam dan bawang putih, tekstur kenyal, dan agak asin. Konsentrasi sari daun bayam merah yang tepat digunakan untuk menghasilkan bakso ayam dengan karakteristik baik dan disukai oleh panelis adalah 20% yang memiliki rata-rata peniliaian tingkat kesukaan tertinggi terhadap aroma, kekenyalan, dan rasa.
Model pembelajaran yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah model konvensional dengan metode ceramah. Model pembelajaran ini menjadikan kegiatan pembelajaran bersifat satu arah dan kurang melibatkan siswa secara aktif, sehingga menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran. Keberhasilan proses belajar didukung oleh kemampuan pengajar dalam membangkitkan minat peserta didik dengan melakukan berbagai strategi pembelajaran yang efektif. Salah satu model yang dapat menjadi referensi guru adalah model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi pasca panen pada standar kompetensi menentukan teknik penanganan pasca panen tanaman sayur-sayuran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a match. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan sampel penelitian yaitu siswa kelas XI ATPH SMK PPN Tanjungsari sebanyak 61 orang siswa dan menggunakan desain nonequivalent control group. Peneliti membandingkan kemampuan kognitif siswa dengan pre-test dan post-test pada dua kelas dengan perlakuan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.