Salah satu metode potensial yang dapat digunakan untuk reduksi CO 2 adalah memanfaatkan aktivitas mikroalga melalui proses fotosintesis. Mikroalga adalah bioagen yang mampu menangkap CO 2 dan mengubahnya menjadi karbohidrat untuk menambah pertumbuhan populasinya. Banyaknya CO 2 yang digunakan dapat mencapai hampir dua kali lipat dari berat kering biomassa yang dihasilkan. Tujuan kegiatan ini adalah mengkaji kemampuan mikroalga Scenedesmus sp dalam mereduksi gas CO 2 pada suatu fotobioreaktor skala pilot dengan memvariasikan konsentrasi gas CO 2 yang diinjeksikan ke dalam sistem. Penelitian dilakukan di Lapangan Gas Subang selama tujuh hari. Komposisi gas CO 2 yang digunakan adalah ±98%. Sistem operasi adalah sistem batch dan media pertumbuhan yang digunakan adalah media "Sederhana 2". Pada penelitian ini digunakan empat rangkaian fotobioreaktor dengan volume operasi masing-masing adalah 60 Liter. Masing-masing fotobioreaktor divariasikan perbandingan jumlah gas CO 2 dan udara yang diinjeksikan, yaitu 0:100% (fotobioreaktor 1) yang berfungsi sebagai kontrol, 10:90% (fotobioreaktor 2), 30:70% (fotobioreaktor 3) dan 50:50% (fotobioreaktor 4). Kepadatan sel, optical density (OD), pH, dan berat kering digunakan sebagai parameter pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi gas CO 2 tertinggi terdapat pada fotobioreaktor 2 yang terjadi pada hari ke-3 operasi, yaitu sebesar 8,09x10 -5 gram dengan nilai kepadatan sel 23,87 x 10 6 sel/mL. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan 10% gas CO 2 ke dalam fotobioreaktor dapat meningkatkan pertumbuhan mikroalga Scenedesmus sp. Kata kunci: fotobioreaktor, mikroalga, gas CO 2 , Scenedesmus sp.
Algae are a promising source of biofuel but claims about their lipid content can be ambiguous becauseextraction methods vary and lipid quantitation often does not distinguish between particular lipid classes.One of algae types that meet this condition is Nannochloropsis sp. Two different cell disruption methods,i.eultrasonic and fermentation followed by maceration extraction using a mixture of ethanol/hexane (1:1, v/v)as a solvent extraction were studied for their effectiveness in extraction of algae lipids from Nannochloropsissp. Contact time and amplitude were varied in ultrasonic process. Hydrolysis treatment was varied infermentation process, i.e Dillute Acid Pretreatment (DAP) hydrolysis, enzymatic hydrolysis and DAP withenzymatic hydrolysis. The result showed that ultrasonic process followed by maceration extraction wasmore effective for Nannochloropsis sp. lipid extraction. The most ideal treatment was at amplitude 40%and contact time 5 minutes with lipid content of 63.59% of dry weight.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.