Premenstrual syndrome (PMS) is a common cyclical disorder teenage girl, characterized by consistent physical and emotional symptoms. Symptoms are predictable and usually occur on a regular basis 7-10 days before menstruation and will disappear at the time of menstruation. The most common PMS symptoms experienced by women during premenstruation include feelings of irritability and anxiety when dealing with PMS, lack of energy or weakness and irritability. Therefore, providing education related to PMS can provide input and knowledge to young women during PMS. The method of implementing the service is by providing education and assistance to adolescents about mood changes that occur during the occurrence of Premenstrual syndrome (PMS), because providing education related to PMS can provide input and knowledge to young women during PMS.
HIV-AIDS yang menyerang sistem imun manusia membuat tubuh tidak mampu untuk sembuh dari penyakit oportunistik dan mengarah ke kematian. Angka kejadian HIV-AIDS terus meningkat, baik secara nasional maupun secara global. Salah satu upaya pengendalian yang dilakukan adalah pemberian obat antiretroviral (ARV). Namun, angka kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV-AIDS masih belum mencapai target sasaran keberhasilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV-AIDS di Puskesmas Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2019, terhadap 51 orang penderita HIV dan AIDS yang tergabung dalam kelompok dukungan sebaya (KDS) diambil dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82.4% adalah perempuan, 84.3% berusia 17-45 tahun, 51% didiagnosa HIV antara 1-5 tahun, 94.1% pernah mendapatkan informasi tentang terapi ARV, dan 51% aktif dalam pertemuan KDS. Uji Fisher menunjukkan terdapat hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV-AIDS di Puskesmas Kota Sorong (p=0,004). Disarankan kepada Pembina KDS maupun tenaga kesehatan yang terlibat dalam pengobatan pasien HIV-AIDS agar meningkatkan self-efficacy pasien dengan memberikan informasi tentang pengobatan ARV, dan lebih meningkatkan keaktifan pasien dalam KDS.
Praktik penemuan kasus TB masih belum mencapai target yang ditetapkan. Agar target tersebut dapat tercapai, diperlukan peran serta kader kesehatan yang memiliki pengetahuan dan sikap untuk mendukung penemuan suspek TB paru. Namun peran kader dalam penemuan suspek TB paru belum maksimal. Penemuan suspek TB paru yang cepat dapat memutus rantai penularan TB sehingga eliminasi TB dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam praktik penemuan suspek penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader yang terdaftar dan aktif di Puskesmas Tanjung Kasuari. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang diambil dengan purposive sampling. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan kader dengan praktik penemuan suspek TB paru (p-value = 0,000), dan ada hubungan antara sikap kader dengan praktik penemuan suspek TB paru (p-value = 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam praktik penemuan suspek penderitaTB paru. Saran bagi pengelola program pencegahan penyakit menular agar meningkatkan pelatihan praktik penemuan suspek TB paru yang berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam praktik penemuan suspek TB paru.Kata kunci: pengetahuan, sikap, TB paru, kader. AbstractThe practice of finding TB cases is still far from the expected target. The participation of trained health cadres is required to achieve the target. Rapid discovery of suspected pulmonary tuberculosis can break the chain of TB transmission so that TB elimination can be achieved. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of health cadres in the practice of finding suspected pulmonary TB in the Puskesmas Tanjung Kasuari. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. The population in this study were all registered and active cadres at Puskesmas Tanjung Kasuari. Respondents of the study were 30 people who were taken by purposive sampling. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between the knowledge of cadres and the practice of finding pulmonary TB suspects (p-value = 0,000). The conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge and attitudes of health cadres in the practice of finding suspected TB pulmonary. The managers of communicable disease prevention programs are suggested to improve the practice training for the continuous detection of pulmonary TB suspects to increase cadres' knowledge in the practice of finding pulmonary TB suspects.Keywords: knowledge, attitudes, pulmonary tuberculosis, cadres
Latar belakang. Remaja dengan masalah perilaku memiliki kecenderungan melakukan perbuatan merusak atau merugikan bagi dirinya dan orang lain. Faktor terkait dengan masalah perilaku di antaranya jenis kelamin, usia, kedekatan dengan orang tua (hubungan dengan orang tua), keterlibatan orang tua dengan anak yang kurang dan pendidikan orang tua. Tujuan. Mengetahui profil dan faktor yang berhubungan dengan masalah perilaku pada remaja di Kota Sorong Papua Barat. Metode. Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2017. Subjek penelitian berjumlah 566 orang siswa/i kelas X yang telah memenuhi kriteria inklusi yang dipilih secara simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah strength and difficulties questionairre (SDQ), Brief family relationship scale (BFRS) dan kuesioner demografi. Analisis data bivariat dengan chi-square dan analisis multivariat regresi logistik. Hasil. Masalah perilaku pada aspek hubungan dengan teman sebaya abnormal 38,87%, aspek emosional abnormal 25,80%, conduct problems abnormal 24,38%, hiperaktivitas abnormal 9,72%, dan prososial abnormal 2,83%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya keeratan hubungan antara orang tua dengan anak yang mempunyai hubungan bermakna dengan masalah perilaku keseluruhan, p=0,001 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu dan jumlah saudara dengan masalah perilaku keseluruhan (p>0,05). Analisis multivariat menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara orang tua dengan anak yang berhubungan dengan masalah perilaku remaja di Kota Sorong (OR=2,67, CI95% 1,71-4,16, R Methods. This research is an observational analytic research with a cross-sectional design. The study was conducted from March to April 2017. Subjects were 566 grade X students fulfilling the inclusion criteria. Sampling was done with simple random sampling methods. The instruments used are strength and difficulties questionnaire (SDQ), brief family relationship scale (BFRS) and demographic questionnaires. Analysis of bivariate data was done with Chi-square, and multivariate analysis with logistic regression.Result. Behavioral problems with abnormal peer relationships were 38.87%, abnormal emotional aspects of 25.80%, abnormal conduct problems of 24.38%, abnormal hyperactivity of 9.72%, and abnormal pro socials of 2.83%. Bivariate analysis showed that only close relationship between parent and child had significant relationship with overall behavior problem with p=0,001 (p<0,05). Gender, father's educational level, maternal education level and number of siblings have no significant relationship with overall behavioral problems (p>0,05). Multivariate analysis showed that only close relationship between parent and child had significant relationship with overall behavior problem (OR=2,67, CI95% 1,71-4,16, R 2 =0,03%). Conclusions. There is a relationship between close relationship between parent-child with adolescent behavior problem in Sorong City. Sari Pediat...
Diabetes Mellitus (DM) dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, saraf bahkan kematian. Prevalensi DM terus meningkat. Risiko komplikasi pada penderita DM dapat dikurangi melalui manajemen diri yang baik, ini dipengaruhi oleh self- efficacy (SE). SE merupakan keyakinan pasien terhadap kemampuannya melakukan perilaku manajemen diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SE pada penderita DM masih kurang. Peran perawat penting dalam meningkatkan SE pada pasien DM. Strategi yang bisa digunakan adalah dengan pendidikan kesehatan melalui pendekatan support group. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer group support terhadap self- efficacy pasien DM Tipe II. Penelitian ini adalah peneltian quasy eksperimen dengan rancangan one grup pre-test and post- test design. Populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi akan dijadikan sampel penelitian ini. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisis menggunakan uji t-test jika terdistribusi normal, sedangkan jika data tidak terdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah Wilcoxonsign-rank test. Hasil uji Wilcoxon signed ranks didapatkan p-value sebesar 0.000 (?=0,05) maka dapatdisimpulkan bahwa peer group support berpengaruh terhadap SE pasien DM.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.