The Indonesian Child Protection Commission confirmed the sexual violence against children was still a major problem. In 2015 the category of children dealing with the law ranked first, namely cases of sexual violence against children (Rape, molestation, sodomy / pedophilia) as many as 18% or 193 victims of the second place violence as victims of physical violence as much as 17% or 182 cases and the third order as children perpetrators of sexual violence 12.9% or 138 cases. The Makassar City Women's Empowerment and Child Protection Agency noted that there were at least 1,160 cases of child abuse in Makassar City in 2017. This was due to the lack of efforts of children, adolescents, parents and teachers to early prevention. The purpose of this study was to determine the effect of the implementation of sex education (sanake and ladder game media) on the ability to prevent sexual violence on street children in Savana, Makassar City. The type of this research used a Quasy Experimental research design with a Pre-post test design approach. This research was conducted in Savana Village Bangkala Village, Manggala. District, Makassar on March 27-30 August 2019. The population of the study was 45 children, based on the population, then taken a sample of 40 respondents. Statistical test results showed there was an influence of sex education (snake ladder media) on the prevention ability of sexual violence in children with a value (p = 0,000, smaller than ɑ = 0.05). So, it can be concluded that there was a significant effect on the application of sex education (snake ladder media) to prevention of sexual violence against street children in Savana village, Makassar City.
Penyakit tuberkulosis hingga saat ini masih harus diatasi di masyarakat, dimana program pengobatan dan pedoman penanggulanggan penyakit tuberkulosis juga sudah dijadikan oleh pemerintah untuk menangani kasus ini sesuai dengan standar nasional. Hal ini dikarenakan masih tinggi angka ketidakpatuhan pengobatan pada penderita tuberkulosis. Kasus tuberkulosis di Manokwari Papua Barat tercatat sebanyak 4.645 kasus pada tahun 2017 dan setelah dievaluasi kesembuhannya sebesar 352 kasus ini artinya angka kesembuhan tuberkulosis masih berada di bawah target sesuai RENSTRA yang ingin dicapai tahun 2017 yakni sebesar 90% sedangkan pada tahun 2017 ini angka kesembuhan menjadi 37.73 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis di Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2020 di Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari, denganjumlah sempel dalam penelitian adalah 45 responden. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien minum obat tuberkulosis dengan nilai p value=0.000. Kesimpulan yaitu terhadapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien minum obat tuberkulosis di Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari. Saran dari penelitianini adalah perlu adanya peninggkatan pemantauan kepatuhan pengobatan TB dengan seringnya melakukan edukasi dan skrining kepatuhan pengobatan TB kepada keluarga dan pasien.
Praktik penemuan kasus TB masih belum mencapai target yang ditetapkan. Agar target tersebut dapat tercapai, diperlukan peran serta kader kesehatan yang memiliki pengetahuan dan sikap untuk mendukung penemuan suspek TB paru. Namun peran kader dalam penemuan suspek TB paru belum maksimal. Penemuan suspek TB paru yang cepat dapat memutus rantai penularan TB sehingga eliminasi TB dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam praktik penemuan suspek penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader yang terdaftar dan aktif di Puskesmas Tanjung Kasuari. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang diambil dengan purposive sampling. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan kader dengan praktik penemuan suspek TB paru (p-value = 0,000), dan ada hubungan antara sikap kader dengan praktik penemuan suspek TB paru (p-value = 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam praktik penemuan suspek penderitaTB paru. Saran bagi pengelola program pencegahan penyakit menular agar meningkatkan pelatihan praktik penemuan suspek TB paru yang berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam praktik penemuan suspek TB paru.Kata kunci: pengetahuan, sikap, TB paru, kader. AbstractThe practice of finding TB cases is still far from the expected target. The participation of trained health cadres is required to achieve the target. Rapid discovery of suspected pulmonary tuberculosis can break the chain of TB transmission so that TB elimination can be achieved. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of health cadres in the practice of finding suspected pulmonary TB in the Puskesmas Tanjung Kasuari. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. The population in this study were all registered and active cadres at Puskesmas Tanjung Kasuari. Respondents of the study were 30 people who were taken by purposive sampling. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between the knowledge of cadres and the practice of finding pulmonary TB suspects (p-value = 0,000). The conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge and attitudes of health cadres in the practice of finding suspected TB pulmonary. The managers of communicable disease prevention programs are suggested to improve the practice training for the continuous detection of pulmonary TB suspects to increase cadres' knowledge in the practice of finding pulmonary TB suspects.Keywords: knowledge, attitudes, pulmonary tuberculosis, cadres
Malaria merupakan penyakit parasit di negara tropis disebabkan parasit malaria yang merupakan protozoa darah termasuk dalam genus plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles. Diperkirakan 41% penduduk dunia bermukim di daerah risiko tinggi infeksi malaria terutama di negara tropis dan subtropis. Secara global, 3,2 miliar orang di 95 negara bertempat tinggal di wilayah yang berisiko penyakit malaria. Berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) per provinsi tahun 2014, secara nasional kasus malaria selama tahun 2009-2014 cenderung menurun pada tahun 2009 angka Annual Parasite Incidence (API) sebesar 1,85 per 1000 penduduk menjadi 0,99 per 1000 penduduk pada tahun 2014 dengan jumlah 252.027 kasus malaria pada tahun 20148. Tujuan penelitian ini untuk menilai potensi pemeriksaan tes diagnostic cepat Kadar Hemoglobin (Hb) pada penderita Infeksi Malaria di Puskesmas Doom. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertempat di Puskesmas Doom dan akan dilaksanakan pada Bulan Juli sampai Agustus 2022. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang penderita infeksi malaria sebanyak 48 orang. Berdasarkan populasinya maka dapat diambil sampel sejumlah 43 orang berdasarkan rumus Slovin. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel darah yang di yang ambil dari rumah rumah warga di ke pulaun dan dilakukan pemeriksaan asupan darah dan untuk mengecek kadar hemaglobin (Hb). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan, pemeriksaan tes diagnostic cepat Kadar Hemoglobin (Hb) pada penderita Infeksi Malaria dengan menggunakan alat POCT (Point Of Care Testting) lebih cepat mengeluarkan hasil dengan durasi 5 menit dibandingkan dengan mengecek di laboratorium puskesmas. Responden malaria yang hemaglobin (Hb) rendah yaitu sebanyak 28 responden (65,0%) lebih tinggi dari pada responden yang malaria yang hemaglobin (Hb) normal yaitu sebanyak 15 responden (35,0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penderita infeksi malaria yaitu sebanyak 28 responden (65,0%) karena disebabkan ketidakpatuhan dalam meminum obat serta tidak menjaga pola hidup dalam memelihara kondisi tubuh sehingga berdampak pada ganguan kadar hemaglobin (Hb) pada penderita infeksi malaria. Disarankan agar masyarakat lebih memeperhatikan pola hidup dan kepatuhan minum obat serta pihak puskesmas agar lebih aktif memantau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di kepulauan wilayah kerja puskesmas doom.
Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah upaya untuk memperkuat budaya seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Dalam usaha pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 ini, Masyarakat memiliki peran yang sangat penting. Kelurahan Kampung Baru merupakan bagian dari wilayah kerja Puskesmas Malawei di Kota Sorong yang wilayahnya memiliki pasien positif Covid-19. Dari laporan Dinas Kesehatan Propensi Papua Barat, wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong terdapat 26 Kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif dengan 1 orang meninggal Berdasarkan hal tersebut maka Kami melakukan Pengabdian di kelurahan kampung baru kota sorong dengan Tujuan memberikan edukasi perilaku hidup dan sehat (PHBS) di masa adaptasi kebiasaan baru di kelurahan kampung baru kota sorong, metode yang dilakukan, yaitu melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Hasil Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masa adaptasi kebiasaan Baru di kelurahan kampung baru memberikan dampak positif bagi masyaratkat yang membuat masyarakat memahami tentang PHBS sebagai salah satu tindakan Pencegahan Penularan Covid-19 Pada kelompok Masyarakat yang sangat penting untuk terus di lakukan sehingga masyarakat memiliki kesadaran bersama dan memiliki pengetahuan tentang pentingnya bersama-sama untuk Tetap menjalankan kebiasaan baru( mencucui tangan & membiasakan menggunakan masker) di masa adaptasi kebiasaan baru
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.