Perkembangan teknologi militer sekarang ini menuntut tersedianya informasi dan analisa intelijen yang cepat, tepat waktu (up to date) dan menyeluruh yang akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu konflik atau pencegahannya, informasi dan analisa ini sangatlah penting bagi keberhasilan suatu operasi. Keunggulan informasi jika diatur dan dieksploitasi dengan baik, menjadikan kekuatan yang lebih kecil mampu memberikan efek yang lebih besar. (Ultimate force enabler). Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan peta khusus yang ditujukan untuk kepentingan militer. Peta tersebut adalah Peta Laut yang diberi tambahan layermiliter atau disebut dengan AML (Additional Military Layers). Konsep AML diciptakan secara khusus untuk mendukung interoperability dalam suatu era dijital. AML mendukung operasi - operasi maritim baik di laut, di bawah atau di atas laut. AML dirancang untuk memenuhi kebutuhan pertahanan di luar kepentingan navigasi. Dalam perkembangannya TNI AL telah memasang perangkat WECDIS di KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) yang dapat menampilkan dan memanfaatkan AML untuk keperluan operasi pertahanan maritim. Namun TNI AL dalam hal ini Dishidros belum memiliki produk AML yang dapat dipakai dalam WECDIS. Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis spasial dan tabulasi atribut standar AML, diperoleh sel dasar (base exchangeset)pada 5 layer AML yang dapat ditampilkan pada perangkat lunak ORCA Navy yang merupakan suatu perangkat WECDIS yang disederhanakan.
Perkembangan teknologi di bidang sistem informasi yang didukung oleh perkembangan teknologi jaringan membuat sistem informasi geografis terus berkembang dengan menawarkan berbagai kemudahan yang dapat meningkatkan kinerja dari suatu organisasi yang memanfaatkannya. Aplikasi berbasis web dipilih dalam skripsi ini disebabkan karena adanya tingkat perawatan aplikasi yang lebih mudah bila dibandingkan dengan aplikasi berbasis desktop. Dalam penanganan data dalam aplikasi ini dibagi kedalam dua jenis data yaitu data yang mengandung informasi geografis (data spasial), dan data atribut.Dalam penanganan kedua jenis data ini terdapat perbedaan dalam hal pembuatan basisdata dan pengembangan aplikasi yang menggunakan basisdata tersebut. Dishidros sebagai lembaga yang mengelola data spatial dalam hal ini penyediaan peta laut, sangatlah tepat memilih teknologi ini untuk meningkatkan kinerja dari organisasi.Dengan teknologi ini, maka kecepatan distribusi data/informasi yang diperlukan untuk membuat produk dishidros dapat meningkat, begitu juga biaya operasional, keamanan data, dapat lebih baik dari pada sistem konvensional.
Wilayah perairan laut Indonesia yang sering dijadikan sebagai rute pelayaran yang efisien oleh kapal-kapal (lokal dan asing) untuk melintas dan merupakan daerah tangkapan ikan yang melimpah telah menimbulkan kerentanan sejumlah pelanggaran di laut. Sehubungan dengan hal ini, telah terbukti bahwa pada akhir-akhir ini pun tidak sedikit terjadi peristiwa tersebut di wilayah perairan laut Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini kebanyakan berhubungan dengan katagori illegal fishing, perompakan/pembajakan, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya di laut. Dengan memanfaatkan data AIS dapat dilakukan penelitian yang bersifat analisis-deskriptif, mencari atau menganalisa fakta-fakta dan kemudian mendapatkan gambaran atau deskripsi yang tepat; yaitu menganalisis data AIS yang dapat dispasialkan berupa History track dan informasi informasi lain tentang kapal yang kemudian disajikan dalam perangkat layar monitor atau dicetak sebagai peta tematik untuk memudahkan analisis dan pengambilan keputusan. Dari hasil analisa didapatkan Sebagian besar atau sebesar 61.36 % Kapal-kapal yang terdeteksi sebagai kapal terperiksa berjenis kapal kargo, dan pada rentang waktu 3(tiga) bulan (Januari-Maret 2016), telah terjadi peningkatan anomali kapal (kejadian) sebesar 59.09 % terutama pada bulan maret 2016.
Perkembangan teknologi militer dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga memicu perkembangan taktik dan strategi tempur yang telah ada. Dengan perkembangan taktik dan strategi tentunya dibutuhkan data-data pendukung yang semakin komplek. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan peta khusus yang ditujukan untuk kepentingan militer, Peta tersebut adalah Peta Laut yang diberi tambahan layer Militer atau disebut dengan AML (Additional Military Layers). AML merupakan sekumpulan produk data digital geospasial yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dalam bidang pertahanan di luar kepentingan navigasi. AML bukanlah merupakan layer yang menutupi peta navigasi. Beberapa bagian dari AML bisa digunakan pada beberapa produk, seperti ENC, akan tetapi AML dibuat dengan tujuan untuk kepentingan non-navigasi, (seperti dukungan untuk peperangan ranjau). Komponen tertentu dari AML dapat digunakan sendiri tanpa ENC untuk menampilkan peta navigasi secara penuh. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis spasial, diperoleh 10 layer AML dari 9 layer yang tertuang dalam konsep AML yang dikeluarkan oleh North Atlantic Treaty Organisation (NATO).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.