The purpose ofthis study was totest the relationshipbetween thedegree ofreligiousityandthedegree ofsexual activity among late-adolescences. The research design usedwasa quantitative using correlational analysis. The sample was30late adolescentsinthe Southarea ofSurabayawhich wereselectedusing purposive sampling. The subjects of this research were adolescents of aged 18-21 years old, were in/had been in a relationship with another person, lived in South Surabaya, were at Senior High School or University, and were willing to participate in the study. The data were collected using religiousity and sexual activity questionary that were developed by the researcher.Hypothesis was tested using statistical technique Phi correlation coefficient.To know the significant level of correlation analysis result of 0,79, Chi-Squre (X2) was converted with a significant level of 5% , the value obtained was 3.84. Based on these result it can be seen that the Chi-Squre (X2) value of 18.7 is far above the value of theoretical Chi-squre, of 3.84 (5%). From the data in Chi-Squre (X2) crosstab that degree of religiousity have a negative correlational with degree ofsexual activity.
Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan penerapan media flash card untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kuantitatif dengan rancangan eksperimen. Rancangan eksperimen yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Subyek penelitian adalah anak kelompok A Sekolah Laboratorium PAUD Yasmin Universitas Muhammadiyah Jember dengan kelas A1 dan A2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas A3 dan A4 sebagai kelompok kontrol. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik observasi dan dokumentasi. Pengujian hipotesisis dilakukan melalui metode statistik dengan rumus uji t sampel bebas dan taraf signifikansi lima persen (p. 0.05). Hasil analisis data menujukkan bahwa: 1) media flash card efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada anak usia 4-5 tahun; 2) media flash card efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa pada anak usia 4-5 tahun. Implikasi dari penelitian ini adalah bagi guru. Para guru di pendidikan usia dini disarankan menggunakan media flash card untuk meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar kognitif dan bahasa peserta didik.
The research aims to determine the role of counselors in increasing students' academic achievement motivation through guidance and counseling services. The problem in this study is that students have low achievement motivation. Problems can be prevented by the role of the counselor through guidance and counseling services in schools. The research method used is literature study. The literature study was carried out because the research was in the co-19 pandemic period and this research had to be resolved. Data analysis uses analytical methods through books and articles. The results showed that the role of counselors is very important in increasing students' academic achievement motivation through guidance and counseling services, such as informative services, individual counseling services, guidance in class and outside the classroom, and group guidance.
Menjalin hubungan dengan orang lain – sering disebut sebagai hubungan sosial atau hubungan intrpersonal – merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial itu sendiri bisa bersumber dari kebutuhan-kebutuhan lain seperti kebutuhan untuk berteman atau kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan kerjasama orang lain dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu. Meskipun menjalin hubungan sosial merupakan salah satu kebutuhan hidup utama dan dari entitasnya sebagai makhluk sosial setiap individu memiliki kemampuan bawaan untuk melakukannya, faktanya banyak individu yang mengalami hambatan. kegagalan dalam menjalin hubungan degan orang lain tak hanya menyebabkan manusia gagal dalam menbcapai tujuan-tujuannya tetapi juga beresiko mengalami gangguan psikososial seperti menarik diri, frustrasi, depresi, hingga melakukan tindakan-tindakan agresif. Bagi peserta didik, kegalan dalam menjalin hubungan sosial tak hanya menyebabkan ganguan psikososial namun juga berpotensi menyebabkan kegagalan akademik. Oleh karena itu lembaga pendidikan perlu memilii program-program guna memperkembangkan keterampilan membangun relasi sosial bagi peserta didik. Bimbingan dan konseling sekolah menjadi bagian integral dari sekolah yang memiliki peran penting dalam mengembangkan program ini. Artikel ini ingin mengetengahkan suatu gagasan konseptual tentang penggunaan Pair Counseling sebagai suatu metode bimbingan guna menangani berbagai bentuk hambatan dalam relasi sosial. Metode ini didasarkan pada teori pemahaman interpersonal dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemauan dan kemampuan mengambil perspektif orang lain guna menanagani berbagai hambatan interpersonal.
Tujuan penelitan ini adalah menguji penerapan metode bermain peran berbasis profesi untuk meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri anak usia 5-6 tahun TK ABA 4 Mangli Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan eksperimen. Rancangan eksperimen yang digunakan adalah nonequivalent control group. Rancangan nonequivalent control group merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan kuasi eksperimen. Subyek penelitian ini yaitu anak kelompok B TK ABA 4 Mangli dengan kelas B1 dan B2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas B3 dan B4 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara statistik parametrik uji-t (independent t test). Pengujian hipotesis menggunakan taraf signifikasi 5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) Penerapan metode bermain peran berbasis profesi berpengaruh dalam meningkatkan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK ABA 4 Mangli Jember. (2) Penerapan metode bermain peran berbasis profesi berpengaruh dalam meningkatkan rasa percaya diri anak usia 5-6 tahun di TK ABA 4 Mangli Jember. Implikasi dari penelitian ini yaitu bagi lembaga dan guru diharapkan lembaga dan guru dapat bekerjasama dengan baik agar bisa memfasilitasi seluruh sentra agar kemandirian dan rasa percaya diri anak dapat berkembang dengan baik. Selain itu bermain peran merupakan sarana yang tepat dalam mengembangkan kemandirian dan percaya diri anak usia 5-6 tahun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.