The purpose of this study is to examine the causality between energy consumption and economic growth with an asymmetric causality approach in Indonesia. Data used from 1971-2014. Asymmetric causality using the Hatemi-J method (2012). Bootstrap simulation is also implemented because the data is not normally distributed and there is volatility to get a more reliable critical value than using asymptotic values. The first finding is that classical causality with Toda-Yamamoto finds no relationship between energy consumption and economic growth in Indonesia. The second finding shows that asymmetric causality shows no relationship between energy consumption and economic growth on a positive cumulative basis. However, the third finding obtained a bidirectional in negative cumulative. It is known that the impact of a decrease in energy consumption is greater on a decrease in economic growth than vice versa. Based on these findings, energy consumption in Indonesia has reached an optimal point so that additional energy consumption does not have an impact on economic growth. However, efforts to stabilize energy and economic growth are urgently needed.
Background: The organization of hospital meals aims to help and accelerate the patient's healing process, shorten the length of treatment and save on medical costs. The quality and taste of the food to be served can satisfy consumers or customers and the cost of providing services can be reduced to the lowest possible level and does not reduce the quality of service.Objectives: To find out the effect of training on increasing the knowledge of food handlers.Methods: The study used a Quasi-Experiment design with a one group pre-test and post-test approach. A sample of 13 handlers was taken according to the total population. This research was conducted at Kindergarten II Iskandar Muda Hospital, Banda Aceh, from February to March 2019. The research variable was the effect of training on increasing the knowledge and skills of food handlers in food management. Data analysis using T-test dependent.Results: Before being given food management training, the average knowledge was 24.77 and skills were 36.00. Meanwhile, after being given training, the average knowledge increased to 92.77 and skills to 113.69. Statistical results showed that the effect of training on increasing knowledge (p= 0.000) and also the skills of food handlers increased significantly (p= 0.000).Conclusion: The training that has been given to food handlers on food handling can improve knowledge for the better and improve the skills of handlers in carrying out food handling at the hospital.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Batee Kecamatan Grong-Grong Kabupaten Pidie yaitu pada agroindustri keripik puyur Bapak Mustafa, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha keripik puyur singkong di Desa Batee Kecamatan Grong-Grong Kabupaten Pidie. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus analisis biaya, penerimaan, keuntungan, Revenue Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C) dan Break Event Point (BEP). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa agroindustri keripik puyur di Desa Batee Kecamatan Grong-Grong Kabupaten Pidie menguntungkan, dengan total keuntungan adalah sebesar Rp. 3.074.944,-/bulan. Dari perhitungan nilai BEP, nilai R/C dan nilai B/C dapat disimpulkan bahwa agroindustri keripik puyur di Desa Batee Kecamatan Grong-Grong Kabupaten Pidie layak untuk diusahakan. Kata kunci : Analisis Kelayakan, Usaha Keripik Puyur Singkong
LAS (Linier Alkilbenzen Sulfonat) adalah senyawa organik, merupakan salah satu jenis surfaktan yang digunakan sebagai komponen utama deterjen. Kehadiran LAS dalam badan air adalah sebagai akibat dari aktivitas manusia sehari-hari pengguna deterjen. LAS sulit dibiodegradasi tetapi dapat didegradasi secara kimia menggunakan oksidator Radikal Hidroksil (HO▪). Hidrogen peroksida (H2O2) bersama katalis besi[II], disebut sebagai Reagen Fenton, menjadi sumber yang baik terbentuknya HO▪, dikenal sebagai proses Fenton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi penurunan konsentrasi LAS menggunakan Reagen Fenton dengan memvariasikan konsentrasi H2O2, besi[II] dan waktu kontak, dengan sistem batch, limbah artifisial. Konsentrasi H2O2 dipilih berdasarkan perbandingan molar stoikiometri LAS:H2O2 secara teoritis (Xtr), sedangkan konsentrasi besi[II] berdasarkan perbandingan berat Fe[II]:H2O2. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penurunan LAS yang diperoleh mencapai 94,68% pada konsentrasi H2O2=2Xtr dan Fe[II]:H2O2(wt/wt) = 1:5 dengan waktu kontak 180 menit.Kata Kunci: Reagen Fenton, LAS , radikal hidroksil, sistem batch
Air gambut merupakan air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa dan daratan rendah, memiliki intensitas warna yang tinggi, pH rendah (pH 3-5) dan kandungan senyawa organik yang tinggi. Berdasarkan ciri-ciri tesebut penggunaan air gambut tanpa pengolahan berpengaruh sangat nyata terhadap resiko kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengolahan yang murah, mudah dan handal. AOP (Advanced Oxidation Processes) berbasis H2O2 disebut juga proses oksidasi kimia lanjut dapat ditawarkan untuk mengolah air gambut dengan menghandalkan sifat reaktif radikal hidroksil (HO*) berasal dari eksitensi H2O2 dengan pancaran sinar UV selanjutnyaa disebut proses UV-Peroksidasi. Penelitian dilakukan untuk melihat efektifitas unjuk kerja proses UV-Peroksidasi dalam kemampuannya menurunkan konsentrasi zat organik air gambut salah satu penyebab air gambut berwarna dengan memvariasikan konsentrasi H2O2 0,0 – 0,11% pada panjang gelombang lampu UV 360 – 240 nm selama 0-240 menit. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi H2O2 dan semakin lama waktu penyinaran semakin besar effisiensi penyisihan zat organik (%Rzat organik) yang diperoleh. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dosis optimum H2O2 diperoleh pada konsentrasi 0,07% mampu menurunkan 98,56% konsentrasi organik pada waktu 240 menit dengan capaian warna air menjadi jernih sampai 5 TCU.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.