Tenaga keperawatan yang melayani di pelayanan rawat inap cenderung memiliki beban kerja yang lebih banyak dibandingkan ruangan lainnya. Setiap hari, dalam melaksanakan pengabdiannya seorang perawat tidak hanya berhubungan dengan pasien, tetapi juga dengan keluarga pasien, teman pasien, rekan kerja sesama perawat, berhubungan dengan dokter dan peraturan yang ada di tempat kerja serta beban kerja yang terkadang dinilai tidak sesuai dengan kondisi fisik, psikis dan emosional. Tugas yang harus dilakukan perawat seperti melakukan asuhan keperawatan, pencatatan laporan asuhan keperawatan, observasi pasien, menerima pasien baru atau rujukan pasien ke rumah sakit lain. Masalah penelitian masih adanya perawat yang mengalami stress kerja di Rumah Sakit Raflesia. Tujuan penelitian diketahuiya hubungan beban kerja dengan stress kerja pada perawat di Rumah Sakit Raflesia Kota Bengkulu.Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional total populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini yang artinya jumlah sampel sebanyak 85. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi-squareHasil penelitian menunjukkan sebagian besar (58,8%) dengan beban kerja tingkat sedang dan sebagian besar (51,8%) responden dengan tingkat stress rendah dengan nilai p 0,001.Simpulan terdapat hubungan beban kerja dengan tingkat stress kerja pada perawat di Rumah Sakit Raflesia Tahun 2018
ABSTRAKTahap akhir proses penuaan pada pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan istilah dari lanjut usia. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun. Lansia mandiri adalah lansia dalam kondisi mampu untuk menjalankan kehidupan pribadinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang Gambaran Kemandirian Lansia Dalam Aktivitas Sehari-hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel 50 lansia dengan tekniik pusposive sampling Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisoner Barthel index. Data diolah dengan deksriptif persentase, dari 50 responden di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu, mayoritas paling banyak yaitu lansia berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 33 lansia (66%). Terdapat 47 responden (94%) lansia mempunyai tingkat kemandirian yang mandiri, sedangkan 3 responden (6%) dikatakan tidak mandiri. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya status perkembangan, kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial yang baik.Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya, diantaranya penelitian yang dapat dihubungkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian lansia serta pentingnya terkait dukungan keluarga dalam memberikan motivasi kepada lansia.Kata Kunci : Tingkat Kemandirian, Lansia
The purpose of this study is to examine the causality between energy consumption and economic growth with an asymmetric causality approach in Indonesia. Data used from 1971-2014. Asymmetric causality using the Hatemi-J method (2012). Bootstrap simulation is also implemented because the data is not normally distributed and there is volatility to get a more reliable critical value than using asymptotic values. The first finding is that classical causality with Toda-Yamamoto finds no relationship between energy consumption and economic growth in Indonesia. The second finding shows that asymmetric causality shows no relationship between energy consumption and economic growth on a positive cumulative basis. However, the third finding obtained a bidirectional in negative cumulative. It is known that the impact of a decrease in energy consumption is greater on a decrease in economic growth than vice versa. Based on these findings, energy consumption in Indonesia has reached an optimal point so that additional energy consumption does not have an impact on economic growth. However, efforts to stabilize energy and economic growth are urgently needed.
This paper discusses service innovations carried out by BPJS Health through the JKN Mobile Application. Jkn mobile application is the latest innovation from BPJS Health in improving services to the community, especially in the field of health, but many people who have not used this application because many people do not know about this application. The purpose of this study is to assess the effectiveness of service innovations provided through the mobile application jkn. In this study, researchers used a qualitative research method with a descriptive approach to the determination of purposive sampling informant techniques. Measurement of effectiveness through three indicators namely: time factor, accuracy factor, and service delivery style factor. Based on the results of the study showed that the services and information provided through the application have been effective when viewed from the time needed to provide services, carefulness in service delivery and service delivery style that is not discriminatory because it is systemized with the mobile application.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.