Cangkang sawit Sawit (Elaeis guineensis Jacg) dahulu dianggap sebagai limbah yang tidak bermanfaat dan hanya dipakai sebagai pengeras jalan serta campuran makanan ternak. Sekarang dengan kemajuan teknologi, beberapa hasil sampingan kelapa sawit seperti sabut dan cangkang sawit dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti arang aktif yang dapat digunakan pada pengobatan diare karena bersifat sebagai adsorben. Metode yang digunakan untuk membuat tablet arang aktif adalah metode granulasi basah dengan 2 macam formula. Uji sifat fisik tablet yang dilakukan antara lain keseragaman bobot dan ukuran, kekerasan, kerapuhan, serta waktu hancur tablet. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa formula yang memberikan sifat fisik tablet paling baik adalah formula 2 dengan menggunakan dosis 125 mg arang aktif.
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mulut. Menurut data dari Riskesdas (Riset kesehatan Dasar) tahun 2017 jumlah perokok di indonesia mencapai 29,3%. Tar yang terdapat dalam asap rokok dapat mengendap pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan cenderung lebih mudah ditempeli oleh sisa makanan dan kuman yang akan bereaksi sehingga mempermudah timbulnya plak. Selain itu, merokok dapat menurunkan pH saliva dan akan menyebabkan peningkatan poliferasi dari bakteri acidogenik yang dapat mempercepat pembentukan plak gigi. Plak pada gigi yang ditimbulkan karena merokok dapat dihilangkan dengan menggunakan arang aktif. Arang atau karbon aktif merupakan salah satu material yang diketahui mempunyai kemampuan untuk menyerap kotoran dan sangat baik dalam membersihkan celah gigi yang sulit dibersihkan. dengan kemampuan penyerapan tersebut maka dimanfaatkanlah arang aktif cangkang sawit sebagai produk pasta gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas sediaan pasta gigi sebagai antiplak dan untuk mengetahui sediaan pasta gigi yang memiliki sifat fisik yang paling baik serta stabil selama penyimpanan serta dilakukan juga uji iritasi. Variasi konsentrasi arang aktif cangkang sawit yang digunakan pada formulasi sediaan pasta gigi yaitu6%,8%,10% dan 12% dengan konsentrasi basis kalsium karbonat yang bervariasi. Adapun evaluasi sifat fisik pasta gigi meliputi : uji organoleptis, homogenitas, pengukuran pH, viskositas, sifat alir, daya sebar, tinggi busa, uji cycling test, dan uji iritasi serta uji efektifitas antiplak. Data yang dihasilkan secara deskriptif menyatakan bahwa pasta gigi yang memiliki sifat fisik yang lebih baik dan stabil selama penyimpanan serta efektivitas antiplak paling baik adalah formula 4 dengan komposisi kalsium karbonat 25% dan arang aktif sebesar 12% yang ditunjukkan dengan hasil index plak sebesar 0 dan 36,33
Objective: The objective of this study was to know the physically stable deodorant preparations during storage and to obtain the preparations.
Methods: The evaluation of the physical properties of deodorant include: Organoleptic test, homogeneity, pH measurement, viscosity, flow properties, drying time, moisture content, flow time, density, cycling test, hedonic test, irritation test, and effectivity test of sweat adsorption. Activated charcoal used by the formulation of deodorant powder and roll on each with a concentration of 15%.
Results: The physicochemical evaluation was obtained. Descriptively produced data stated that deodorant powder is more physically stable that deodorant roll-on which has separated during storage.
Conclusion: For the effectivity of sweat adsorption, deodorant powder is more effective than deodorant roll-on.
<p>Kemampuan sodium lauril sulfat (SLS) dalam membersihkan kotoran telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan penunjang sediaan sabun padat, tetapi kombinasi dengan arang aktif cangkang sawit pemanfaatannya belum optimal untuk meningkatkan kemampuan dalam mengecilkan pori, membantu pengelupasan sel-sel kulit mati, mencerahkan kulit, dan menghilangkan noda hitam. Tujuan penelitian untuk memformulasikan sabun padat kombinasi arang aktif cangkang sawit dengan SLS untuk meningkatkan efektivitas daya bersihnya. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan variasi konsentrasi arang aktif cangkang sawit dan SLS, yaitu 3:0, 2:1, 1:2, dan 0:3. Sabun padat dilakukan karakterisasi meliputi uji kadar air, alkali bebas, bahan tak larut etanol, dan kadar klorida dan stabilitas meliputi: organoleptis, pH, tinggi busa, kekerasan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji sifat fisik dan stabilitas dari semua formula memenuhi SNI. Uji daya bersih dengan alat turbidimetri menunjukkan bahwa F2 paling efektif (64,8% terhadap kontrol positif) dalam membersihkan noda dibandingkan dengan F4, F1, dan F3 secara berturut-turut. Formula dengan perbandingan arang cangkang sawit dan SLS 2:1 memiliki karakteristik fisiko kimia, stabilitas, dan daya bersih paling baik dibandingkan dari pada formula lainnya.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.