This study was aimed at investigating the effects of Eucheuma cottonii (EC) in oxidative stress and the signaling for mucin synthesis in rat lungs chronically exposed to coal dust. Coal dust with concomitant oral administration of ethanolic extract of EC at doses of 150 (EC150) or 300 mg/kg BW (EC300) compared to exposed to PM10 coal dust at doses of 6.25 (CD6.25), 12.5 (CD12.5), or 25 mg/m3 (CD25) (an hour daily for 6 months) and nonexposure group (control). The malondialdehyde (MDA), epidermal growth factor (EGF), transforming growth factor (TGF)-α, epidermal growth factor receptor (EGFR), and MUC5AC levels were determined in the lung. The administration of EC300 significantly (p < 0.05) reduced the MDA levels in groups exposed to all doses of coal dust compared to the respective coal dust-exposed nonsupplemented groups. Although not statistically significant,EC reduced the EGF levels and EGFR expressions in CD12.5 and CD25 groups and decreased the TGF-α, level and MUC5AC expression in CD25 group compared to the respective coal dust-exposed nonsupplemented groups. EC was able to decrease oxidative stress and was also able to decrease signaling for mucin synthesis, at least a part, via reducing the ligand in chronic coal dust exposure.
<p>Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara. Kanker ini terkait dengan infeksi persisten virus yaitu Human Papillomovirus (HPV). Virus ini mengekspresikan protein onkogenik virus yaitu protein E6 dan E7 yang terkait dengan proses karsinogenesis. Salah satu mekanisme onkogenik virus ini adalah pengikatan protein p53 yang menginduksi degradasi oleh protein E6, mengakibatkan efek anti-apoptosis dan proliferasi sel secara terus menerus. Minyak cengkeh yang mengandung senyawa aktif eugenol telah dilaporkan memiliki efek anti kanker pada beberapa kanker. Namun, mekanisme minyak cengkeh yang terkait dengan penghambatan kanker servik masih belum jelas. Penelitian ini, untuk mengkaji efek minyak cengkeh dari Syzygium aromaticum dalam efek pro-apoptosis sel kanker servik HeLa terkait dengan kadar protein p53. Tingkat apoptosis diamati dengan pewarnaan dengan Annexin-V dan PI dan dilakukan dengan metode flow-cytometry. Dilakukan pengecatan immunohistokima untuk melihat ekspresi caspase-3 aktif untuk mengonfirmasi sel yang apoptosis, sedangkan kadar protein p53 dievaluasi dari lisat sel menggunakan ELISA protein p53. Hasil studi menunjukkan bahwa minyak cengkeh memiliki efek pro-apoptosis, berkaitan dengan kadar protein p53, pada sel kanker serviks secara in vitro.</p>
Indometasin adalah salah satu NSAID yang dapat menimbulkan ulkus. Ulserasi akan terjadi di saluran cerna, terutama di lambung, dan usus halus. Dosis 30 mg/kgBB indometasin dapat menghasilkan senyawa radikal bebas akibat ulserasi dan kerusakan atau disfungsi mitokondria pada sel enterosit dan villus. Senyawa radikal bebas ini jika berikatan dengan lemak tak jenuh akan menghasilkan senyawa baru yaitu malondialdehida (MDA). Kadar senyawa radikal bebas tersebut dapat diukur melalui indikator kadar malondialdehida. Salah satu alternatif terapi stres oksidatif adalah dari tanaman tradisional yaitu daun kencana ungu (Ruellia tuberosa) yang diduga mempunyai aktivitas antioksidan sehingga kerusakan yang terjadi akibat senyawa radikal bebas dapat dihambat. Ektraksi daun kencana ungu menggunakan metode maserasi. Sebanyak 30 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok: kelompok I kontrol negatif (K(-)) tanpa induksi indometasin dan ekstrak Ruellia tuberosa; kelompok II kontrol positif (K(+)) indometasin 30 mg/ kgBB p.o; kelompok III dosis 1 (D1) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 100mg/kgBB p.o; kelompok IV dosis 2 (D2) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 150mg/kgBB p.o; kelompok V dosis 3 (D3) indometasin 30 mg/kgBB p.o + ekstrak Ruellia tuberosa 200mg/kgBB p.o. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa induksi ketiga dosis ekstrak daun kencana ungu dapat menurunkan kadar MDA usus secara signifikan (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun kencana ungu dapat menurunkan kadar MDA usus tikus yang diinduksi indometasin. Kata kunci: ekstrak daun kencana ungu, Ruellia tuberosa, indometasin, malondialdehida.
The study was to evaluate the subchronic toxicity of aqueous extract of Physalis minima leaves in female rats. Eighteen female Wistar rats were orally administered with aqueous extract of P. minima leaves at doses of 90, 270 and 450 mg/kg BW, respectively for 90 days. Six female rats without any treatment were provided as a control group. At the end of the experiment, blood samples were collected for hematological and biochemical (aspartate transaminase/AST, alanine transaminase/ALT, creatinine, urea, glucose, cholesterol, and triglyceride) analyses. The results showed that hematological and biochemical biomarkers were not significantly different in treated groups compared to the control group. It is concluded that the aqueous extract of P. minima leaves do not induce hematologic toxicity, hepatotoxicity and renal toxicity in the subchronic toxicity study.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.