Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di SMP Negeri 11 Kota Bengkulu pada pokok bahasan Segiempat dan Segitiga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik dan tes hasil belajar peserta didik. Peningkatan aktivitas belajar dapat dilakukan dengan cara : membuat lembar kerja peserta didik yang bersesuaian dengan langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation, menggunakan alat-alat ataupun media-media bantu dalam pembelajaran, membentuk kelompok heterogen, melibatkan peserta didik secara aktif, dan memberi hukuman. Peningkatan tersebut dilihat dari rata-rata skor pada lembar observasi aktivitas peserta didik siklus I sampai siklus III secara berturut-turut: 31 (kriteria cukup);38,25 (kriteria cukup); 47 (kriteria baik). Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara : memberikan soal latihan, meminta peserta didik bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan perhatian khusus. Peningkatan tersebut dilihat dari nilai rata-rata latihan dan tes hasil belajar peserta didik siklus I sampai siklus III yaitu 62,15;73,5; dan 84,09 persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I sampai siklus III yaitu 41,93%; 61,29%; dan 77,41%. Kata kunci: Aktivitas Belajar; Hasil Belajar; Group Investigation.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa dan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal literasi matematika PISA 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (Descriptive Research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX 1 dan IX 2 SMP Negeri 4 Kota Bengkulu semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kemampuan siswa dalam menguasai komponen content literasi matematika PISA terdiri dari empat jenis, yaitu sebagai berikut: terdapat sebanyak 45,67% siswa kelas IX SMP N 4 Kota Bengkulu mampu menguasai komponen content ruang dan bentuk, terdapat sebanyak 48,48% siswa IX SMP N 4 Kota Bengkulu mampu menguasai komponen content perubahan dan keterkaitan, terdapat sebanyak 53,25% siswa IX SMP N 4 Kota Bengkulu mampu menguasai komponen content probabilitas, ketidakpastian, dan data, terdapat sebanyak 92,8% siswa IX SMP N 4 Kota Bengkulu mampu menguasai komponen content kuantitas. Kata kunci : Kemampuan, Content, Literasi Matematika PISA
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika pokok bahasan pola bilangan kelas VIII SMP IT Ma’had Rabbani Bengkulu Tengah Tahun ajaran 2019/2020. Sebanyak 30 peserta didik kelas VIII dipilih sebagai subjek penelitian ini. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal tentang pola bilangan yaitu : a) kesalahan menentukan pola bilangan persegi berdasarkan barisan dilakukan oleh 63,33% peserta didik, b) kesalahan menentukan pola bilangan persegi berdasarkan gambar dilakukan oleh 63,33% peserta didik, c) kesalahan dalam menentukan rumus pola bilangan persegi dilakukan oleh 33,33% peserta didik, d) kesalahan menentukan pola bilangan persegi panjang berdasarkan barisan dilakukan oleh 83,33% peserta didik, e) kesalahan menentukan pola bilangan persegi panjang berdasarkan gambar dilakukan oleh 70% peserta didik, f) kesalahan dalam menentukan rumus pola bilangan persegi panjang dilakukan oleh 43,33% peserta didik, g) kesalahan menentukan pola bilangan segitiga berdasarkan barisan dilakukan oleh 63,33% peserta didik, h) kesalahan menentukan pola bilangan segitiga berdasarkan gambar dilakukan oleh 93,33% peserta didik, i) kesalahan dalam menentukan rumus pola bilangan persaegi dilakukan oleh 53,33% peserta didik. Kata Kunci : Analisis, Deskriptif, Kesalahan, Pola Bilangan.
Hasil observasi pra-penelitian, siswa masih kurang percaya diri dengan hasil pekerjaan mereka dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Hal itu ditunjukkan dari respon siswa ketika diberikan tugas dan diperintahkan oleh guru untuk menjelaskan kembali hasil pekerjaannya sebagian besar belum mampu. Guru sebagai pelaksana pembelajaran harus terampil mengelola kelas dan memilih metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang tepat adalah menerapkan pembelajaran menggunakan problem solving dan problem posing berbasis scientific. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, angket dan Tes kompetensi siswa. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan problem solving dan problem posing berbasis scientific tidak langsung berjalan sempurna. Pada pertemuan pertama siklus I ada beberapa kegiatan pembelajaran yang belum terlaksana. Melalui kegiatan refleksi guru dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan untuk kemudian melakukan introspeksi dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Refleksi dilakukan setiap pertemuan dengan harapan keterlaksanaan pembelajaran menjadi lebih baik. Pada akhir penelitian ini keterlaksanaan pembelajaran telah mencapai 91,89% yang artinya telah mencapai target yang ingin dicapai dan hampir mendekati sempurna. Kemudian diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri siswa menjadi 106,68% dan berada pada kriteria tinggi. Kata kunci : Kepercayaan Diri, Problem Solving, Problem Posing, Pendekatan Saintific
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam menguasai komponen proses literasi matematika PISA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (Descriptive Research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX 1 dan IX 2 SMP Negeri 4 Kota Bengkulu semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kemampuan proses siswa dalam menyelesaikan soal literasi matematika PISA 2012 terdiri dari tujuh jenis. Sebanyak 59,15% siswa memiliki kemampuan proses communication. Sebanyak 51,41% siswa memiliki kemampuan proses mathematising. Sebanyak 46,59% siswa memiliki kemampuan proses representation. Sebanyak 81,4% siswa memiliki kemampuan proses reasoning and argument. Sebanyak 51,31% siswa memiliki kemampuan proses devising strategies for solving problems. Sebanyak 49,82% siswa memiliki kemampuan proses using symbolic,formal and technical language and operation. Sebanyak 19,7% siswa memiliki kemampuan proses using mathematics tools. Sebanyak 40,85% siswa melakukan kesalahan proses communication. Kata kunci : Kemampuan Siswa, Komponen Proses Literasi Matematika PISA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.