<p>Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. sampai saat ini implementasi kegiatan puskesmas belum menunjukan hasil yang optimal, hal ini tercermin dari belum optimalnya pemanfaatan pelayanan puskesmas Tegal Gundil yang sangat rendah yaitu 45,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi deskriptif analisis dan desain <em>cross sectional study.</em> Teknik pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan <em>purposive sampling. </em>Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan proposi yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas sebanyak 58,3%, responden terbanyak pada rentang umur 17-55 yaitu sebanyak 61,7%, responden yang berpendidikan tinggi 55,8%, responden yang bekerja 61,7%, responden yang menyatakan adanya ketersediaan tenaga kesehatan 69,2%, responden yang menyatakan aksesbilitas sulit 51,7%, responden yang memiliki asuransi kesehatan 55,8%, responden yang tahu mengenai persepsi sakit 59,2%. Kesimpulan penelitian ini adalah hubungan bermakna antara umur (<em>p-value</em> 0,000), pendidikan (<em>p-value</em> 0,000), pekerjaan (<em>p-value</em> 0,023), ketersediaan tenaga kesehatan (<em>p-value</em> 0,000), aksesbilitas (<em>p-value</em> 0,000), kepemilikan asuransi (<em>p-value</em> 0,000) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sedangkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi sakit (<em>p-value</em> 0,352) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.</p>
<p>Pada tahun 2018 dan 2019 terdapat berkas klaim pasien rawat jalan`yang dikembalikan oleh BPJS kesehatan kepada Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo yaitu sebanyak 892 berkas klaim pada tahun 2018 sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 417 berkas klaim pasien yang dikembalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pengembalian berkas klaim pasien BPJS kesehatan rawat jalan dengan menggunakan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen/data. Populasi penelitian ini adalah 9 orang petugas klaim pasien BPJS kesehatan dipilih secara <em>non probability sampling </em>melalui <em>purposive sampling </em>dengan sampel adalah 5 orang petugas klaim pasien BPJS kesehatan rawat jalan. Hasil penelitian menunjukkan berkas klaim pasien dikembalikan karena salah entri tarif kelas rumah sakit, satu episode dengan rawat inap, diagnosa sekudner tidak dientri, tidak adanya laporan penunjang, kunjungan berulang dan ketidaklengkapan persyaratan administrasi pasien yang disebabkan karena <em>human error </em>petugas, penulisan diagnosa yang tidak terbaca, rumah sakit sebagai unit pelayanan tidak bisa menolak pasien, tidak adanya aplikasi yang berfungsi untuk memisahkan berkas klaim dengan satu episode rawat inap dan adanya perbedaan antara rumah sakit dengan verifikator BPJS kesehatan terkait pengelompokkan tarif kelas rumah sakit. Saran membuat SOP penulisan diagnosa dokter, menyamakan pengelompokkan tarif kelas rumah sakit antara rumah sakit dengan verifikator BPJS.</p>
Data di Indonesia kasus <em>bullying </em>di sekolah sudah merajalela baik di tingkat sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. <em>Bullying </em>antar siswa yang semakin marak terjadi di sekolah telah menunjukkan tingkat yang memprihatinkan. Tingkat emosional siswa yang masih labil, memungkinkan pengalaman <em>bullying </em>ini sering terjadi di kalangan para siswa. Data tahun 2011 hingga Agustus 2014, KPAI mencatat 369 pengaduan terkait masalah tersebut. Jumlah itu sekitar 25% dari total pengaduan di bidang pendidikan sebanyak 1.480 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengalaman kekerasan <em>bullying </em>Di SMK Negeri 2 Bogor. Penelitian ini menggunakan Penelitian Kuantitatif dengan desain studi <em>Cross Sectional </em>(potong lintang). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.520 responden. Sampel dalam penelitian sebanyak 93 responden. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Cara analisis data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antra faktor sikap (korban <em>bully</em>) P-Value = 0,003, RR=0,090 (0,012-0,703) , ( pelaku <em>bully </em>) P- Value = 0,000, RR=0,789 (0,690-0,903). Faktor tradisi ( kedua-duanya ) P-Value = 0,036, RR= 2,471(0,979-6,237). kesimpulan menunjukan ada hubungan sikap ( di <em>bully </em>dan melakukan <em>bully</em>), dan ada hubungan antara tradisi dengan perilaku <em>bully </em>( kedua-duanya). Dari hasil Multivariat yang bermakna adalah faktor sikap dengan kategori korban di<em>bully </em>p- value = 0,017 <0,05, dan faktor tradisi dengan kategori kedua-duanya p-value = 0,047 <0,05. Peneliti memberikan saran kepada sekolah agar lebih memperhatikan sikap dan tradisi yang ada disekolah, dan membuat paeraturan agar siswa tidak kembali melakukan <em>bullying</em>.
Masalah gizi yaitu gizi kurang maupun gizi lebih, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular. Bila masalah ini berlanjut hingga dewasa dan menikah akan berisiko mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran status gizi berdasarkan antropometri tubuh. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat observasional. Pengambilan sampel dilakukan secara <em>probability sampling</em> yaitu dengan teknik acak berdasarkan area (<em>cluster random sampling</em>). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Ibn Khaldun Bogor semester 2 yang berjumlah 85 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah remaja, yakni sebesar 88,2% dengan status gizi kurang sebesar 41,7% dan gizi normal/baik sebesar 47%, dan sisanya masuk dalam kategori dewasa yaitu 11,8% dengan status gizi kurang sebesar 4,7% dan yang mempunyai gizi normal/baik sebesar 7,1%. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan perhitungan <em>Body Mass Index</em> (BMI) kategori <em>underweight</em> (10,6%), normal (54,1%), <em>overweight </em>(20%), dan obesitas (15,3).
Penurunan kunjungan pasien pada Puskesmas Parung pada tahun 2020 disebutkan sebanyak 70,65% masyarakat yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatatan. kapasitas puskesmas dalam memberikan layanan mengalami penurunan baik pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP). Metode yang digunakan merupakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden menggunakan teknik <em>accidental sampling</em>. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 130 responden diantaranya 27 responden (20,8%) jarang memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 103 responden (79,2%) sering memanfaatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan uji bivariat dalam penelitian ini umur (p=0,635), pendidikan (p=0,047), pekerjaan (p=0,454), aksesibilitas (p=0,006) dan pelayanan dokter (p=0,016), Ada hubungan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan uji multivariat pada variabel pendidikan, aksesibilitas dan pelayanan dokter. Berdasarkan uji multivariat variabel aksesibilitas mempunyai nilai Exp (B) sebesar 0,269 dan variabel pelayanan dokter mempunyai nilai Exp (B) 0,282, merupakan model terbaik untuk menentukan determinan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Parung.Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan,aksesbilitas dan pelayanan dokter memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yang mana pelayanan dokter memiliki pengaruh yang besar. Saran dari peneliti kepada Puskesmas Parung agar terus meningkatkan dan mempertahankan pelayanan kesehatan yang tersedia serta lebih memperhatikan protokol kesehatan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.