Caring merupakan fenomena menyeluruh yang mampu mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa dan mempunyai hubungan dengan sesama. Perilaku caring dapat terwujud karena adanya dorongan baik dari internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja terhadap perilaku caring perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Jenis penelitian kuantitatif , pendekatan Crossectional. Tehnik pengambilan sampel dengan total sampling, jumlah sampel sebanyak 56 orang perawat pelaksana diruang rawat inap, alat pengumpulan data dalam bentuk kuesioner dan lembar observasi. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diketahui adanya hubungan secara signifikan antara motivasi kerja terhadap perilaku caring perawat di ruang rawat inap dengan (p value = 0,001). Diharapkan kepada Bagian Diklit dan Bagian Bidang Keperawatan agar mengadakan pelatihan-pelatihan untuk perawat yang berkaitan dengan perilaku caring dalam melaksanakan asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kepada klien
Tidur merupakan kebutuhan fisiologis dasar manusia yang dapat memberikan dampak bagi kesehatan fisik, mental serta koping individu. Perubahan aktifitas, kenyamanan lingkungan maupun pikiran yang dialami individu dapat mempengaruhi kualitas tidur. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lingkungan, status kesehatan, gaya hidup, diet dan stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan tingkat satu. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 65 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yakni menjadikan seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu uji Chi Square dengan alternatif uji fisher’s dan Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara lingkungan dengan kualitas tidur dengan nilai p = 0,001 < 0,05, tidak terdapat hubungan antara status kesehatan dengan kualitas tidur dengan nilai p = 0,096 > 0,05, tidak terdapat hubungan antara gaya hidup dengan kualitas tidur dengan nilai p = 0,887 > 0,05, tidak terdapat hubungan antara diet dengan kualitas tidur dengan nilai p = 1.000 > 0,05 dan tidak terdapat hubungan antara kemampuan stres akademik dengan kualitas tidur dengan nilai p = 1.000 > 0,05. Diharapkan agar mahasiswa mampu menjaga lingkungan mereka supaya tidak mengganggu kualitas tidur responden.
ABSTRAKPendahuluan: Pendidikan profesi ners bertujuan menghasilkan lulusan ners yang mempunyai kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan dengan menerapkan prinsip serta kaidah keprofesian keperawatan pada sistem pelayanan kesehatan.
ABSTRAKBullying di sekolah merupakan kasus yang sering didengar dan banyak terjadi hingga saat ini serta belum bisa berhenti. Hal ini berdampak terhadap perkembangan psikologi pada remaja. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan, namun bullying di sekolah berubah menjadi tempat yang mengerikan, bahkan mengancam jiwa. Menghadapi perilaku bullying ini diperlukan suatu cara, salah satunya dengan mempunyai konsep diri yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri pada remaja terhadap kemampuan menghadapi perilaku bullying. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Pekanbaru pada kelas X dan XI menggunakan teknik quota sampling dengan sampel berjumlah 333 orang. Hasil analisa univariat diperoleh sebagian besar konsep diri yang positif pada remaja berjumlah 178 orang (53,5%), kemampuan menghadapi perilaku bullying positif berjumlah 180 orang (54,1%), hubungan konsep diri pada remaja terhadap kemampuan menghadapi perilaku bullying di SMKN 2 Pekanbaru (p value=0,000 < 0,05). Kesimpulan pada penelitian ini diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsep diri pada remaja terhadap kemampuan menghadapi perilaku bullying di SMKN 2 Pekanbaru. Diharapkan bagi remaja untuk dapat mengembangkan konsep diri yang positif dengan cara mengikuti kegiatan positif yang ada disekolah seperti aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bergabung didalam OSIS. ABSTRACTBullying in schools is a case which is commonly heard; often occurs and unstoppable until the moment. It affects adolescents' mental development. Schools should be a fun place, but bullying at school turns into a horrible, even life-threatening place. Facing this bullying behavior requires a way, one of which is to have a positive self-concept. This research was designed by descriptive correlation with cross sectional approach. This research was conducted in SMKN 2 Pekanbaru at class X, XI with quota sampling technique and sample amounted 333 people. Univariate analysis results which was obtained shows that positive selfconcepts in adolescents amounted to 178 people (53.5%), and the ability to face positive bullying behavior amounted to 180 people (54,1%), correlation between self-concept in adolescents against the ability to face the bullying behavior in SMKN 2 Pekanbaru (p value = 0,000 < 0,05). The conclusion in this research was found that there was significant correlation between self-concept in adolescents and the ability to face bullying behavior in SMKN 2 Pekanbaru. It is expected that adolescents can develop positive self-concept by participating in positive activities at school such as extracurricular and join student council (OSIS). PENDAHULUANBullying di sekolah merupakan kasus yang sering didengar dan banyak terjadi hingga saat ini serta belum bisa berhenti. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan, namun bullying di sekolah berubah menjadi tempat yang mengerikan, bahkan mengancam jiwa (Abdullah, 2013) Kasus bullying di d...
Autis adalah suatu gangguan perkembangan yang terjadi pada anak-anak yang tidak mampu berinteraksi sosial dan hanya terfokus pada dunianya sendiri. Ibu dengan anak autis membutuhkan dukungan dan berbagi peran dengan suami agar dapat memberikan perawatan yang baik kepada anak autis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami terhadap motivasi ibu dalam merawat anak dengan autis.Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 33 orang responden yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap motivasi ibu dalam merawat anak dengan autis dengan p-value = 0,611 > (α 0,05). Kepada orang tua disarankan untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam memberikan perawatan kepada anak autis agar perawatan yang diberikan dapat lebih optimal Kata kunci : Autis, Dukungan suami, Merawat anak autis, dan Motivasi ibu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.