Penyelenggaraan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS 3R) salah satu bentuk pendekatan pengelolaan sampah skala komunal/kawasan dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan pemerintah Desa Tanjungsari. Penanganan sampah dengan pembangunan infrastruktur TPS 3R diharapkan dapat mengurangi volume timbunan sampah rumah tangga ke tempat pembuangan akhir. Penyelenggaraan TPS 3R dilakukan untuk melayani kelompok masyarakat berpenghasilan rendah di Desa Tanjungsari. Namun demikian saat ini TPS 3R sendiri belum memiliki tata kelola yang baik. Kepengurusan masih bersifat sukarela dengan waktu koordinasi yang menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Kelompok swadaya masyarakat (KSM) Sekar Tanjung memiliki peran penting dalam kepengurusan tata kelola TPS 3R, tetapi memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mengelola kegiatan rutin dan minimnya pengetahuan proses biologis pengomposan sampah rumah tangga organik dan jaringan hasil akhir, maka dari itu program kemitraan masyarakat berfokus pada penguatan manajemen organisasi, tata kelola, dan kemitraan kelompok tani yang memanfaatkan hasil akhir untuk budidaya tanaman pertanian. Pengabdian ini dilakukan dengan metode aktif partisipatif. Pendekatan personal dilakukan di awal oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat dengan key person di daerah Tanjungsari. Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi di tingkat pengurus inti dan diakhir dengan sosialisasi di masyarakat. Kegiatan ini bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan TPS 3R di daerah mereka. Hal ini terbukti dari hasil survei yang dilakukan sebelum dan sesudah pengabdian berlangsung. Selain tingkat kesadaran masyarakat yang meningkat, tingkat pengetahuan masyarakat juga mengalami kenaikan. Harapannya dengan kegiatan ini dapat menjadi batu loncatan masyarakat setempat dalam pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan.
The increase of peanut-based agro-industry today, cause a significant increase in the number of waste products in the form of peanut shells. This can cause a problem to the environment due to insoluble carbohydrate fiber molecules in peanuts. However, the cellulose in peanut waste can be used as useful material, such as prebiotic, which plays a role in the growth of probiotic bacteria. Nowadays, inulin is used as a source of prebiotics in food additives or health supplements. However, its limited availability and high prices have an impact on the cost of finished products. This research was aimed to identify and to analyze the crude extracts of peanut shells waste as a prebiotic substitution material. The crude extract of peanut shells waste was used as a growth medium for the probiotic, Lactobacillus bulgaricus. A completely randomized experimental design with levels of treatments, i.e., 0% (negative control), 20%, 40%, 60%, 80% of peanut shell extracts, as well as inulin as a positive control was applied in this research to analyze bacterial growth. The parameters observed in this study were the morphology of bacterial colonies, gram staining, and growth curve analysis. The results showed that 60% concentration of peanut shells extract effectively increased the growth of L. bulgaricus at 6 and 10 hours. Cellulose in rough extracts of peanut shells can be used as a carbon source for bacterial growth. Keywords: peanut shells, prebiotics, probiotics ABSTRAK Peningkatan agroindustri berbahan dasar kacang tanah menyebabkan jumlah limbah kulit kacang tanah meningkat secara signifikan, sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Selulosa pada kulit kacang tanah masih dapat digunakan sebagai bahan prebiotik. Senyawa prebiotik berperan dalam menumbuhkan bakteri probiotik. Pada umumnya, inulin digunakan sebagai sumber prebiotik pada bahan tambahan makanan atau suplemen kesehatan. Ketersediaan yang terbatas dan harga yang mahal berdampak pada harga produk jadi yang lebih mahal. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menguji ekstrak kasar limbah agroindustri berupa kulit kacang tanah sebagai bahan substitusi prebiotik. Ekstrak kasar yang didapatkan dari limbah kulit kacang tanah digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri probiotik, Lactobacillus bulgaricus. Rancangan acak lengkap satu faktor perlakuan digunakan untuk uji pertumbuhan bakteri L. bulgaricus. Variasi konsentrasi ekstrak kulit kacang tanah 0% (kontrol negatif), 20%, 40%, 60%, 80% digunakan sebagai perlakuan pada penelitian ini, sedangkan inulin sebagai kontrol positif. Parameter yang diamati pada penelitian inin adalah morfologi koloni bakteri, pengecatan gram dan analisis kurva pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit kacang tanah konsentrasi 60% efektif meningkatkan pertumbuhan bakteri L. bulgaricus di jam ke-6 dan jam ke-10. Selulosa pada esktrak kasar kulit kacang tanah digunakan sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan bakteri. Kata kunci: kulit kacang tanah, prebiotik, probiotik
Industri olahan makanan berbahan dasar singkong di Kota Magelang tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan, tetapi juga dampak negatif yang perlu mendapat perhatian khusus salah satunya mengenai limbah. Selain kulit singkong, penggunaan plastik sebagai pembungkus gethuk menambah cemaran di lingkungan sekitar. Penelitian ini mengusung ide biokonversi limbah organik padat kulit singkong menjadi bioplastik dengan memanfaatkan mikrobia indigenous sebagai agensia pengkonversi. Pada tahap awal, mikrobia indigenous yang mampu hidup pada limbah kulit singkong di isolasi dan diidentifiaksi secara morfologi terlebih dahulu. Kulit singkong dari berbagai kawasan industri gethuk dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi media NB selama 2x24 jam. Isolasi mikrobia menggunakan media NA sampai mendapatkan kurtur murni dan diidentifikasi morfologi. Hasil penelitian menunjukkan ada 7 isolat mikrobia yang mampu hidup pada limbah kulit singkong yaitu KSSK 01, KSSK 02, KSSK 03, KSSK 05, KSSK 06, KSDM 01, dan KSDM 04. Semua mikrobia ini perlu diuji lanjut kemampuannya sebagai agen pengkonversi limbah kulit singkong.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.