Gelatin diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen pada kulit, tulang, kulit jangat, dan jaringan penghubung dari tubuh binatang, yang banyak digunakan baik pada industri pangan, non pangan, maupun farmasi. Gelatin umumnya berasal dari sapi dan babi. Bahan sumber gelatin dari babi menjadi masalah di Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim, karena babi diharamkan untuk dikonsumsi, sedangkan bahan gelatin dari mamalia terutama sapi juga menimbulkan masalah lain berkaitan dengan berita penyakit sapi gila (mad cow disease) atau bovine spongioform encephalopathy (BSE). Pada penelitian ini telah dilakukan pemanfaatan tulang ikan tenggiri sebagai sumber alternatif gelatin halal. Tulang ikan tenggiri merupakan hasil samping atau limbah pada industri rumah tangga yaitu pembuatan pempek di kota Palembang. Penelitian ini bertujuan menghasilkan gelatin halal dari tulang ikan tenggiri yang dihidrolisis menggunakan larutan asam yang berasal dari perasan jeruk nipis dengan variasi rasio asam/tulang ikan 1:3, 1:5, dan 1:7. Dari hasil penelitian ini, diperoleh padatan gelatin yang berwarna coklat. Rasio tulang ikan/asam 1 : 3 adalah rasio optimum yang menghasilkan rendeman tertinggi yaitu 2,4643% dengan kadar air 24,20%. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pengembangan komoditi perikanan khususnya di wilayah sumatera selatan.
One of alkaline earth metal oxide is calcium oxide, CaO has more attention because it has high strength, low solubility in methanol, and can be synthesized from sources that are easy to obtain. One of the sources of CaO and showed its catalytic properties was the golden snail shell. In this study, synthesize ash golden snail shell modified with fly ash leached and non-leached as a source of silicate (SiO2) has been investigated. The CaO/fly ash catalyst was applied to the transesterification reaction of used cooking oil. There are three catalysts have synthesized, namely golden snail shell calcined (CK), 75% golden snail shell calcined modified by 25% fly ash (CKFA), and by 25% fly ash leached (CKFAL). Based on the results of characterization with spectrophotometer X-Ray Diffraction (XRD), golden snail shell calcined at 900 ˚C containing 93.94% Ca (OH)2. Modified CaO catalyst from golden snail shell and fly ash were active to convert used cooking oil become biodiesel.
ABSTRAK
Limbah cair industri PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, mengandung senyawa Nitrogen dalam bentuk amonia. Limbah cair tersebut berasal dari kanal – kanal kecil yang mengalir dari unit ammonia, unit urea dan unit utilitas, sebelum diolah untuk dibuang ke sungai Musi. Salah satu kanal yang terhubung pada 3 unit tersebut dan bermuara ke sungai Musi adalah kanal 32, atau dikenal dengan K-32. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pengendalian pencemaran lingkungan, dengan menganalisis kualitas air limbah berdasarkan kadar amonia dan pH. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dengan melihat perubahan warna pada sampel yang telah direaksikan dengan reagen Nessler , dan menggunakan alat instrumen Spektrofotometer UV-Vis guna mengetahui kadar ammonia pada limbah cair. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata pH pada kanal 32 (K-32) adalah 8,52, sedangkan rata -rata kadar ammonia adalah 58,92 ppm (0,05 dalam kg/ton). Hasil yang didapat pada proses analisis masih berada dibawah baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014.
Kata kunci : Amonia; Limbah cair; pH; Reagen Nessler; Spektrofotometer UV-Vis.
Biodiesel derived from waste encourages the development of environment-friendly alternative energy. One of the wastes that can be used as biodiesel is waste cooking oil. Biodiesel from waste cooking oil has some advantages such as non-toxic, less Carbon monoxide (CO), and environment-friendly. The produce of biodiesel from waste cooking oil was through transesterification reaction using CaO catalyst derived from golden snail shell. This study aimed to determine the optimum amount of catalyst that produced the highest yield. In this study, methanol was used as solvent by the molar ratio of methanol/waste cooking oil of 30:1, reaction temperature of 65˚C, reaction time for 2 hour, and variations of amount catalyst 3%, 5% and 7% by weight waste cooking oil. Biodiesel was analyzed by Gas Chromatography-Mass Spectroscopy showed that the highest yield achieved using 7% catalyst amounts was 93.28%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.