This study aims to discuss local wisdom for the development of sustainable rural tourism in Bogor, West Java, Indonesia. Culture that was grown in some area and society can’t be lost because of the development of era. This case study was conducted to find out the local wisdom in Tugu Utara Village, so that it can be used as a tourist attraction. This is expected to be developed into a sustainable tourism village in Bogor. The methodology in this research is qualitative with ethnography. This study found that: economic viability in the village is classified as an entrepreneurial community and tourism actors; local prosperity in the village including prosperous areas of mountainous natural resources, hills, and plantations (tea and coffee); visitor fulfillment; employment quality (villagers serve very friendly); social equity; local control (local culture is still developed in the village and has a characteristic "punten" culture that is courtesy); community wellbeing; cultural richness (culture in the village is still very applied, such as the use and speech of Sundanese language, applying the greeting "punten"); physical integrity (integrity and enthusiasm of young people to build a high village); biological diversity (diversity in villages such as); resource efficiency; environmental purity (nature presented is still beautiful, natural, and cool). The recipient application of this research study is the people of North Tugu Village, especially the tourism village managers.
Trend era milenium dikenal sebagai kopi kontemporer. Kopi kekinian di wilayah Jakarta pada penelitian ini difokuskan pada Kopi Kenangan dan Fore Coffe yang sedang trend. Wilayah Jakarta Selatan khususnya dikenal dengan Kopi Kenangan dan Fore Coffe. Kedua kopi ini adalah salah satu kedai kopi yang populer di kalangan anak muda saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra merek minat beli pada konsumen kopi kontemporer di Jakarta, khususnya Kopi Kenangan dan Fore Coffe. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pedekatan deskriptif korelasional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 99 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji rata-rata / rata-rata, analisis korelasi deskriptif, uji regresi linier sederhana, uji koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat beli konsumen yang sangat tertarik dengan nilai rata-rata 4,29 untuk Kopi Kenangan dan 4,06 untuk Fore Coffee, yang berarti konsumen sudah tertarik dan citra merek yang sangat terkenal untuk Kopi Kenangan di Pondok Indah Mall. Sementara Fore Coffee Bintaro memiliki citra merek yang dikenal dengan nilai rata-rata 4,26 untuk Kopi Kenangan dan 3,94 untuk Fore Coffee. Terdapat pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen sebesar 26,8% dan 25,2%. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana, jika pengaruh citra merek telah meningkat sebesar satu unit, maka minat beli konsumen akan meningkat sebesar 0,401 kali untuk Kopi Kenangan. Sementara Fore Coffee adalah 0,419 kali. Berdasarkan hasil uji t dalam penelitian ini menunjukkan nilai yang signifikan. 0,000 <0,05, yang berarti bahwa citra merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen kopi kekinian (Kopi Kenangan dan Fore Coffe) di wilayah Jakarta.
Artikel menjelaskan tentang kegiatan pelatihan peningkatan kualitas SDM bidang pariwisata di Desa Wisata Cikolelet Serang Banten. Potensi desa dan alam di Cikolelet Banten perlu ditingkatkan dan diberi pengetahuan untuk pengingkatan SDM. Hal ini didasarkan pada kualitas SDM yang masih kurang pengetahuan, pengalaman, dan percaya diri untuk membangun desanya. Peningkatan kualitas SDM dilakukan dengan mengkaji dan memberikan informasi terkait industri kreatif (kewirausahaan), homestay (penginapan), dan pelayanan prima (prosedur pelayanan yang baik). Kegiatan dilakukan dengan mengkaji potensi desa wisata, kemampuan SDM, dan melihat rumah-rumah warga yang akan dijadikan homestay. Melihat beberapa kuliner tradisional khas Desa Cikolelet yaitu emping, susu kambing etawa, jojorong, dan pembuatan welcome drink unuk wisatawan yang hadir. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu presentasi materi, praktik, peninjauan desa, dan peninjauan rumah warga. Peserta dalam kegiatan pelatihan ini berjumlah 30 orang yaitu kepala Desa Cikolelet, para ketua RW, Ketua RT, POKDARWIS, dan warga sekitar. Hasil temuan untuk homestay dari tingkat kelayakan berjumlah 60%, setelah pelatihan dan evaluasi meningkat menjadi 70%, kebersihan 10 % kemudian meningkat menjadi 50%, keinginan masyarakat meningkat menjadi 30%, dan keindahan 30%. Hasil dari pelatihan industri kreatif, masyarakat memiliki kemasan produk yang bernilai jual untuk promosi dan oleh-oleh khas Desa Cikolelet. Pelayanan prima masyarakat dalam melayani wisatawan yang berkunjung meningkat dengan adanya pembuatan paket wisata dan mengantarkan wisatawan ke lokasi wisata. Lokasi yang dijadikan track wisatawan yaitu peternakan kambing etawa, puncak Pillar, puncak Cibaja, air terjun Lawang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.