Mahasiswa PGSD angkatan 2016 yang menempuh perkuliahan Bahasa Indonesia perlu dianalisis kemampuannya dalam menulis karya ilmiah. Mahasiswa PGSD merupakan calon guru SD yang mengajarkan tata tulis secara ilmiah kepada siswa di tingkat dasar, jadi perlu adanya penguatan dalam kemampuan menulis karya ilmiah. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif. Sumber data adalah mahasiswa PGSD UN PGRI Kediri angkatan 2016. Data adalah hasil pengerjaan mahasiswa yakni penulisan artikel ilmiah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman. Langkah-langkahnya yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah trianggulasi. Hasil penelitian pertama, kemampuan menulis sistematika artikel ilmiah. Sebanyak 17 kelompok atau 85% dikategorikan baik atau dapat menulis sistematika artikel ilmiah. Sisanya, 3 kelompok atau 15% dikategorikan perlu bimbingan. Kedua, kemampuan mahasiswa dalam menulis isi artikel ilmiah. Isi pada penulisan judul, nama penulis, abstrak, metode penelitian, dan daftar pustaka mahasiswa dikategorikan baik karena lebih dari 75% sudah bisa menulis. Sisanya, pada penulisan pendahuluan, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran, mahasiswa dikategorikan perlu bimbingan dikarenakan hanya 25% yang dapat menulis dengan baik. Ketiga, kemampuan penggunaan ejaan bahasa Indonesia. Ditemukan beberapa kesalahan, yang perlu diperhatikan yakni kesalahan huruf kapital, huruf miring, tanda titik, tanda koma, dan kata baku. Kesalahan tersebut, dikarenakan mahasiswa kurang membaca karya ilmiah, sehingga pengetahuan penggunaan ejaan bahasa Indonesia masih relatif kurang. Kata Kunci: karya ilmiah, mata kuliah Bahasa Indonesia
The purpose of the research is to know whether the problem-based learning model has an effect on the students' creative thinking ability in the social studies learning material of economic activity. To achieve this objective, the researcher used experimental technique using pretest-posttest control group design design using treatment model based on problem-based learning. Furthermore, the data will be analyzed by t-test comparative analysis. Based on data analysis, it can be concluded that there is a positive effect of problem-based learning model on students' creative thinking ability. The existence of significant difference to students' creative thinking ability between using problem-based learning model and conventional learning model is proven in the acquisition table Mean 79.66 (experimental group)> 70,31 (control group) and test test result of 5,564 based on df 68 t calculate at 5% significance level of 2.00 hence the position of t-test 5,564> ttable 2,00 (α = 0,05). It can be concluded that the probability of error in this study is still below 0.05 with the high t-count price of 5,564 has a significance level of 0.000 which apparently its position is still far below the value α = 0.05. Thus this research succeeded in rejecting H0 at a significance level of 5%. Furthermore it can be concluded that H1 is proven true. It is concluded that the problem-based learning model has a positive effect on the ability of creative thinking on the social studies learning of grade five students of Ngadirejo State Elementary School in Kediri.Keywords: Problem-based learning, creative thinking.Abstrak: Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Peneliti menggunakan teknik eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen pretest-postest control group design dengan menggunakan perlakuan berupa model pembelajaran berbasis masalah. Selanjutnya data-data akan dianalisis dengan teknik analisis komparasi t-tes. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Adanya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa antara yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran konvensional dibuktikan pada tabel perolehan Mean 79,66 (kelompok eksperimen) > 70,31 (kelompok kontrol) serta hasil uji tes sebesar 5,564 berdasarkan df 68 t hitung pada taraf signifikansi 5%
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru serta mempraktikkan pembuatan soal dan implementasinya di sekolah dasar. Sehingga guru mendapatkan pengalaman langsung dalam membuat soal melalui aplikasi Kahoot bagi guru. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan mulai tahap persiapan sampai pelaporan kegiatan yang membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Pihak yang terlibat dalam kegiatan meliputi: 1). Dosen sebagai pemateri dan moderator, mahasiswa sebagai tim pendukung pelaksanaan acara. 2). Guru-guru di lingkungan SDIT Bina Insani Kediri. Dari 25 guru yang telah mengikuti pelatihan, sebanyak 17 guru telah mengirimkan hasil analisis, Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan 4 guru menyatakan tidak ada kendala dalam mengimplementasikan kahoot. Sedangkan 13 lainnya menyatakan mengalami beberapa kendala yaitu kurang terbiasa dalam mengoperasikan kahoot. Keunggulan aplikasi saat diimplementasikan diantaranya adalah lebih menarik dan mudah untuk dilakukan. Aplikasi kahoot dapat menjadi salah satu alternatif variasi pembelajaran. Melalui penggunaan kahoot hasil belajar yang berkaitan dengan urutan tingkat kebenaran soal dapat lebih cepat diketahui. Aplikasi kahoot praktis, karena guru dapat memonitor secara langsung siswa yang mengerjakan soal.
The purpose of this research is to perceive the increasing effect of the ability to explain an alternative energy sources using a learning model called '5E Learning Cycle. This research uses a quantitative approach in using the experimental method with the research design refers to non-randomized pretest-posttest control group design. The data collection instrument is using tests and data analysis techniques with the normality test, homogeneity and hypothesis testing (using the t-test). Based on the analysis results, the use of the learning model of '5E Learning Cycle' has some effects on the ability to explain alternative energy. From the analysis results that has been done, it is proven that; (1) The use of the learning model of '5E Learning Cycle' has a significant effect on the ability of the 4th Graders in SD Negeri Mojoroto 4 Kota Kediri to explain alternative energy with 85.07% of the classical completeness. (2) The use of the conventional learning model has no significant effect on the ability of the 4th graders in SD Negeri Mojoroto 4 Kota Kediri to explain alternative energy with 54,9% of the classical completeness. (3) There are some highly significant differences in the use of the learning model of '5E Learning Cycle' and the conventional learning model on the ability to explain alternative energy which the use of the '5E Learning Cycle' has its prime on this analysis results. The conclusion of this research has perceived that there are some highly significant differences of '5E Learning Cycle' and the conventional learning model in improving students' ability to explain the science content of alternative energy material.
Konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik dan konsep belajar berakar pada pihak peserta didik. Pendidik sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar yang efektif. harus mengetahui dan menguasai setiap metode atau model pembelajaran. Guru dapat menggunakan metode tanya jawab, pemberian tugas (resitasi), metode diskusi, dan masih banyak pilihan metode yang dapat digunakan untuk keberhasilan suatu tujuan pendidikan. Oleh karena adanya kesenjangan antara teori dan praktik serta eratnya pemilihan metode pembelajaran yang harus relevan dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa maka menjadi penting untuk memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang relevan dan efektif. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pemberian tugas (resitasi) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan menggunakan Pretest-Postest yang dilaksanakan di SDN 3 Mojoroto Kota Kediri (Kel. Eksperimen) dan SDN 6 Mojoroto Kota Kediri (Kel. Kontrol), dengan sasaran penelitian adalah siswa kelas IV, selanjutnya teknik analisis t-test digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil temuan penelitian adalah: pretest rerata nilai pada kelas kontrol yaitu 51, dan rerata nilai pada kelas eksperimen yaitu 54. Mean pada tabel statistik Pretest kelompok eksperimen adalah 54,38 dengan Std. deviation 7,497, dan Std. deviation 7,594. Sedangkan Mean kelompok kontrol pada tabel statistik Pretest adalah 51,94 dengan Std. Deviation 8,532 dan kelas kontrol pada tabel statistik postest adalah 66,94 dengan Std. Deviation 8,234. Nilai rerata hasil belajar menggunakan metode pemberian tugas (resitasi) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa untuk menyelesaikan soal PKn tentang globalisasi dengan menggunakan metode resitasi rerata pada kelas kontrol yaitu 66 dan Mean pada kelas eksperimen yaitu 74. Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan metode pemberian tugas (resitasi) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN Mojoroto Kota Kediri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.