Abstrak: Anak usia sekolah mempunyai kebiasaan kurang memperhatikan perilaku mencuci tangan terutama di lingkungan sekolah. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) masih menjadi perhatian dunia karena masih ditemukan masyarakat yang melupakan perilaku mencuci tangan. Fokus kegiatan CTPS adalah anak usia sekolah yang menjadi “Agen Perubahan” pada masa depan. Dalam kegiatan ini akan dilakukan edukasi cuci tangan pakai sabun kepada siswa MI As’adiyah dalam bentuk penyuluhan di kelas dan dilanjutkan dengan simulasi di lapangan dengan berpedoman pada 6 langkah cuci tangan. Sebelum melakukan kegiatan ini siswa MI As’adiyah belum mengetahui cara mencuci tangan pakai sabun sehingga kegiatan ini dinggap berhasil 100% berhasil karena semua siswa dapat mempraktekkan mencucuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar. Abstract: School-age children have a habit of not paying attention to handwashing behavior, especially in the school environment. Handwashing with soap habit is still the world’s attention because it is still found that people still forget to do handwashing behavior. The focus of CTPS activities is school children as “agents of change” in the future. In this activity, education will be carried out washing hands with soap to MI As'adiyah students in the form of counseling in class and followed by simulation in the field guided by the 6 steps of handwashing. Before doing this activity MI As'adiyah students did not know how to wash their hands use the soap so this activity could be 100% successful because all students could practice washing hands with soap properly and correctly.
Background: A prison or Detention Center is a closed community with a high risk of COVID-19 transmission. Preventive efforts to disseminate the virus are needed as soon as possible for the safety of assisted residents who have the possibility of conducting social distancing, considering that the number exceeds the ideal capacity of the detention centre. This study aimed to describe the knowledge, attitudes, and practices of assisted residents at Detention Center Class II B Kolaka regarding the COVID-19 Pandemic, which is very important as an evaluation of the condition of the inmates as a closed community and as a consideration for related parties for further local policymaking. Method: This was quantitative research using the cross-sectional design. There were 166 samples in Detention Center Class II B Kolaka. The instrument used was a questionnaire using 20 items. Data were analyzed using the chi-square test.Results: Out of 166 respondents, 92.8% had good knowledge, 87.3% had a confident attitude, 86.7% practised vigilance against the COVID-19 Pandemic. Based on the analysis using Chi-Square, it was found that p-value = 0.000, which means that there is a relationship between the level of knowledge and practice and between the respondent's attitude and practice.
ASI eksklusif merupakan nutrisi yang paling tepat diberikan kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. ASI eksklusif dapat memperbaiki status nutrisi pada bayi serta meminimalkan angka kesakitan dan kematian pada bayi. Salah satu cara mensukseskan pemberian ASI eksklusif dengan melaksanakan penyuluhan kepada kader kesehatan dan ibu yang memiliki balita. Kader kesehatan merupakan orang yang sering bersosialisasi dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader kesehatan dan ibu balita tentang manfaaat ASI eksklusif dalam mendukung program pemerintah tentang peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif . Program ini dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2020 dalam bentuk penyuluhan kesehatan kepada kader kesehatan dan ibu balita dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang. dengan mengajukan pertanyaan pada sesi diskusi. Dosen pengabdi mengharapkan partisipasi kader kesehatan untuk melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui dalam rangka meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Kata kunci: ASI eksklusif, Edukasi, Kader kesehatan, Ibu balita, Wowa Tamboli ABSTRACT Exclusive breastfeeding is the most appropriate nutrition given to newborns up to the age of 6 months. Exclusive breastfeeding can improve nutritional status in infants and minimize morbidity and mortality in infants. One way to succeed in giving exclusive breastfeeding is by conducting counseling to health cadres and mothers who have toddlers. Health cadres are people who often socialize with the community in delivering information related to health. The purpose of community service activities is carried out to increase the knowledge and awareness of health cadres and mothers of children under five about the benefits of exclusive breastfeeding in supporting government programs on increasing the scope of exclusive breastfeeding. The program was carried out on January 25, 2020 in the form of health education to health cadres and mothers of children under five with 75 participants. The extension participants were very enthusiastic about the activity and gave feedback by asking questions in the discussion session. Dedicated lecturers expect the participation of health cadres to provide assistance to pregnant and lactating women in order to increase coverage of exclusive breastfeeding. Keywords: Exclusive breastfeeding, Education, Health care, Mother of children, Wowa tamboli
Stunting menggambarkan masalah gizi kronis yang dipengaruhi oleh kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita pada 1000 hari kehidupan. Seperti masalah gizi lainnya, bukan hanya terkait masalah kesehatan, tetapi juga dipengaruhi berbagai kondisi lain secara tidak langsung. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk memberikan informasi kepada wanita usia subur, ibu hamil dan ibu balita tentang pencegahan stunting pada balita sejak kehamilan sampai memasuki usia balita. Pengabdian ini menggunakan metode Pendidikan Kesehatan tentang pencegahan stunting dengan media power point dan leaflet pada 67 peserta terdiri dari wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu balita di Kecamatan Polinggona. Hasil penyuluhan ini adalah peserta sangat antusias yang mengikuti penyuluhan dengan sesi tanya jawab yang cukup lama antara tim pengabdi dan peserta pengabdian serta pada sesi umpan bali pertanyaan peserta memberikan jawaban yang cukup memuaskan sehingga dari program pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta yang cukup signifikan. Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, Stunting, Wanita usia subur, Ibu hamil, Ibu balita ABSTRACT Corresponding author: * risqi_wahyu@usn.ac.id Stunting describes chronic nutritional problems that are influenced by the condition of the mother /expectant mother, the fetus period, and the period of infancy /toddler, including the illness suffered in 1000 days of life. Like other nutritional problems, not only related to health problems, but also influenced by various other conditions indirectly.The purpose of community service activities is to provide information to women of childbearing age, pregnant women and toddlers about stunting in infants from pregnancy to toddler age. The dedication used the Health Education method about stunting with power point media and leaflets on 67 participants consisting of women of childbearing age, pregnant women, and toddler mothers in Polinggona District. The results of this discussion were very inviting participants who attended a discussion session that questioned for quite a long time between the service team and the service participants and in the feedback session of the questions the participants gave satisfactory answers from this service program to significantly increase the number of participants. Enthusiastic participants who attended the counseling were quite high. Keywords: Health education, Stunting, Women of childbearing age, Pregnant women, Toddler mothers
Covid 19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai penyakit pandemi sejak tanggal 11 Maret 2020. Setiap hari jumlah penderita semakin meningkat bahkan banyak diantara yang mengalami kematian. Petugas kesehatan sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita covid 19 juga tidak luput dari infeksi penyakit ini bahkan sampai meninggal dunia. Hal ini menimbulkan kecemasan kepada sebagian besar petugas kesehatan yang sampai saat ini masih aktif melakukan perawatan kepada masyarakat yang menderita covid 19. Pemerintah Kabupaten Kolaka melakukan screening awal infeksi covid 19 dengan melakukan rapid test bagi petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Kolaka . Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi tingkat kecemasan petugas kesehatan yang akan menjalani rapid test. Studi ini dilakukan secara kuantitatif dengan metode deskriptif untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan petugas kesehatan berdasarkan jenis kelamin, usia,dan tingkat pendidikan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner HARS kemudian dilakukan analisis secara univariat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar perempuan mengalami kecemasan berat (56.8 %), sebagian besar usia dewasa awal mengalami kecemasan berat (42.0 %) dan sebagian besar pendidikan vokasi mengalami kecemasan berat (37 %)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.