UD Majid Jaya merupakan industri pembuatan kapal nelayan berjenis purse seinse dengan proses produksi Make to Order (MTO), adapun tahapan dalam pembuatan kapal, meliputi: pemilihan kayu, penentuan ukuran kapal dan pemotongan, pembakaran kayu, perakitan kapal, dan finishing. Kapal yang diproduksi rata-rata berukuran 10-30 GT (Gross Tone) dengan waktu penyelesaian antara 1 sampai 2 bulan dikerjakan 5-7 pekerja dengan cara tradisional. Pekerja banyak yang mengeluh kelelahan akibat lamanya pembuatan kapal dan pekerjaan monoton, serta suhu lantai produksi mencapai 34oC dengan pencahayaan sebesar 2.858 lux yang disebabkan cuaca atau kondisi luar ruangan.Penelitian dilakukan berdasarkan faktor permasalahan yang meliputi faktor lingkungan fisik, faktor peralatan/mesin, faktor kondisi pekerjaan, dan faktor organisasi, dengan tujuan penelitian untuk memberikan usulan perbaikan sisitem kerja kepada UD Majid Jaya menggunakan pendekatan Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) agar dapat meningkatkan produktivitas pekerja.Berdadarkan analsisis dan pengolahan data diperoleh pengukuran denyut nadi pekerja didapatkan CVL=38,14%, konsumsi energi istirahat normal=5,5 kkal/menit, didapatkan penambahan waktu istirahat 16 menit, pada pukul 10.00-10.16 WIB sehingga total sebesar 76 menit. Peningkatan produktivitas pada pengukuran dan pemotongan kayu komponen kapal dihasilkan 16 potong komponen kapal, sehingga terdapat peningkatan produktivitas pekerjaan sebesar 2 potong komponen kapal.
Keselamatan dan kenyamana kerja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, salah satunya adalah pencahayaan ruangan. Intensitas cahaya adalah banyaknya cahaya ada pada suatu luas permukaan, merupakan aspek lingkungan fisik yang sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan kerja.Dalam penelitian ini menggunakan metode ergonomi dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh menteri kesehatan pada tiap area sesuai dengan jenis kegiatan yang ada. Pengambilan data menggunakan alat pengukur cahaya yaitu luxmeter dan menentukan tingkat pencahayaan ruangan yang standar sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.1405/MENKES/SK/XI/2001. Dari hasil pergukuran langsung intensitas cahaya pada masing-masing area produksi dengan menggunakan luxmeter bahwa area produksi mendapatkan pencahayaan yang tertinggi yaitu 236 lux, namun masih tidak sesuai standar yang di tentukan oleh menteri kesehatan yaitu 300 lux. Oleh karena itu intensitas cahaya diseluruh area produksi untuk saat ini masih kurang baik bagi keamanan dan kenyamanan pekerja. Untuk meningkatkan intensitas cahaya pada area produksi agar dapat memenuhi standar pencahayaan yaitu 300 lux maka setiap area produksi diperlukan penambahan jumlah lampu atau penggantian jenis lampu di setiap area produksi.
CV Gunakarya Mandiri adalah distributor obat untuk penyamaan kulit, adapun sebagai konsumen adalah perusahaan-perusahaan kulit yang ada Malang, Surabaya, Magetan dan Garut . Saat ini biaya distribusi pengiriman produk ke konsumen dirasakn oleh pihak manajemen masih terlalu besar. Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum dilakukan perencanaan dan penelitian tentang proses distribusi pengiriman produk ke konsumen sehingga metode pelaksanaanya kurang efektif dan efisien. Dengan adanya masalah tersebut, maka akan dilakukan penelitian tentang pendistribusian produk ke konsumen dengan metode Distribution Requirement Planning (DRP). Distribution Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi multi eselon. Tujuan penelitian menggunakan metode dDistribution Requirement Planning (DRP),adalah untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi pengiriman produk dengan biaya yang minimal Hasil Penelitian didapatkan biaya pengiriman produk dengan metode Distribution Requirement Planning (DRP) lebih rendah dibandingkan dengan pengiriman produk yang dilakukan perusahaan saat ini. Biaya pengiriman produk dengan menggunakan metode DRP adalah Rp.9.228.748,- dan biaya pengiriman produk seperti yang dilakukan perusahaan adalah Rp. 19.791.120, atau terjadi penurunan sebanyak 53%.
510 minutes of work time a day with a break of 30 minutes is felt by employees of PT. Yogya Indo Global is too heavy. This company, which is engaged in wood processing, has 4 work stations, namely the Plenner process station, the Jointer process, Telthing and cutting parts. To reduce the physical workload in this study will be determined the length of rest time using the Indirect Assessment Method with categories of physical (physiological) workload, pulse (beats / minutes), classification% CVL (Cardiovasculair Load), calculating energy consumption, and calculate the need for rest. The study was conducted at rest at 09.30 and at 15.00 WIB. Pulse measurements are carried out using the 10 Pulse Method which then affects the amount of energy consumption. Based on the research results, it is known that at the Plenner machine work station, the Jointer and Telthing machines are in the classification of% CVL, the workload is due to the level of 30%-60%. Based on the results of the calculations, the work station for the Plenner, Jointer, Telthing and cutting process needs to be added by each time by 10 minutes, 5 minutes, 13 minutes and 10 minutes at 09.30 and the addition of 28 minutes, 25 minutes, 35 minutes and 15 at 3:00 p.m..
Pekerjaan seperti mengangkat dan memindahkan barang seperti beras, pupuk, semen yang dilakukan di bagian pergudangan perlu menggunakan alat bantú. Alat bantú yang tepat dapat mengurangi konsumsi energi yang besar dan beban yang diterima oleh segment tubuh pekerja menjadi lebih ringan sehingga hasil pekerjaan akan lebih optimal. Tetapi sebaliknya dengan diabaikannya alat bantú dapat menyebabkan beban segment tubuh yang diterima pekerja lebih berat sehingga timbul keluhan-keluhan dan dalam jangka yang relatif panjang akan berakibat cidera bahkan cacat tubuh permanen seperti, pembungkukan badan.Pemakaian alat bantu truk tangan beroda dua yang ergonomis dapat mengurangi konsumsi energi yang dibutuhkan dan untuk mengurangi keluhan segmen tubuh akibat beban fisik yang ditimbulkan dari aktivitas pekerja angkut.Dari hasil analisis data penelitian diketahui bahwa konsumsi energi yang dikeluarkan sebelum memakai alat bantu sebesar 10.288 kkal/menit dan sesudah memakai alat bantu sebesar 1.7505 kkal/menit. Sedangkan keluhan segmen tubuh berdasarkan nordic body map bagian tubuh lengan bawah kiri mencapai 85.7%, bahu dan punggung sebesar 57.1%. sehingga dapat disimpulkan bahwa pemakaian alat bantu berupa truk tangan beroda dua dapat membantu pekerja dalam pengangkutan barang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.