ABSTRAKPermasalahan utama yang ditemui dalam pengawetan hijauan sumber protein menjadi silase adalah proses pembusukan akibat dari sifat buffer protein yang tinggi dalam hijauan yang mungkin berkaitan dengan rasio karbon:nitrogen (C/N) yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio C/N dalam proses ensilage terhadap kualitas silage Chromolaena odorata yang merupakan salah satu hijauan sumber protein. Telah diuji empat perlakuan yaitu C0N = Chromolaeana tanpa penambahan sumber karbon (rasio C/N 14,9); CN 20 = Chromolaeana + tepung putak (Corypha gebanga) sebagai sumber karbon untuk mencapai rasio C/N 20, atau 25 (CN25) atau 30 (CN30) menggunakan prinsip rancangan acak lengkap 4 × 3. Variabel yang diamati adalah profil organoleptik, proporsi yang rusak, dan kandungan nutrisi silase. Data dianalisis menggunakan analisis varian untuk RAL dan perbedaan perlakuan ditentukan menggunakan Duncan test yang ditetapkan pada nilai Alfa 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meninggkatkan rasio C/N hingga 30, secara nyata meningkatkan profil organoleptik, kandungan bahan organik, protein kasar, serta menurunkan komponen serat kasar dalam silase. Disimpulkan bahwa rasio C/N dalam proses pembuatan silase hijauan sumber protein sangat penting di mana hasil terbaik dicapai dalam penelitian ini adalah rasio C/N 30. Namun, belum dapat direkomendasikan sebagai rasio yang terbaik karena hingga rasio 30, tren pengaruhnya masih berbentuk linear.Kata kunci: Chromolaena odorata, rasio C/N, silase, hijauan sumber protein, nutrisi
The study aimed to evaluate zinc sulfate and Zn-Cu isoleusinat supplementation with concentrates on rumen fermentation of Bali cattle. The experiment design used randomized block design. The animal randomized, assigned into four groups of treatment diet. They were T0 = Ammoniated kume grass standing hay + concentrate (60:40); T1 = T0 + 150 mg ZnSO4/kg DM concentrate + 1 % Zn-Cu isoleusinate; T2 = T0 + 150 mg ZnSO4/kg DM concentrate + 2 % Zn-Cu isoleusinate; and T3 = T0 + 150 mg ZnSO4/kg DM concentrate + 3 % Zn-Cu isoleusinate. Supplementation zinc sulfate and Zn-Cu isoleusinate in the concentrate did not increase significantly NH3 concentration, total VFA, acetate, and butyrate production. However, supplementation zinc sulfate and Zn-Cu isoleusinate increase significantly (P<0.01) propionate production, decrease propionate and acetate ratio. The best of rumen fermentation achieved at level of ZnSO4 and Zn-Cu isoleusinate supplementation 150 mg ZnSO4 kg−1. Concentrate and 2% Zn-Cu isoleusinat kg−1 diet. It can concluded supplementing Bali cattle with combination of 1.5% lemuru oil, 150 mg ZnSO4/kg DM concentrate and 2% Zn-Cu isoleucinate / kg DM ration had increased NH3, VFA concentrations, C3 production, but decreased C2 and C2/C3 ratio which positively correlated with decrease in CH4 gas production.
The study was designed with the retrospective method because in this study conducted a search for the factors blamed for stunting malnutrition in children under 5 years of age. As a control, the search will also be conducted on children under 5 years of normal nutritional status (no stunting) for use as a positive learning devians. This study will then be used as a basis for recommending strategies and child nutrition intervention programs under five years according to the characteristics of the region as well as the socio-cultural character of the community in the area of type dryland farming. The results showed that of the nine factors estimate the incidence of malnutrition stunted, turns 5 factors of which are the determinants of the incidence of malnutrition in the village Hueknutu at a significance level of 10%, ie continuity of household food availability (OR = 23.9), history of the birth LBW (OR = 7.8), history of illness (OR = 4.5), breastfeeding up to 2 years (OR = 4.4), and the level of maternal nutrition knowledge (OR = 4.2)
Latar Belakang: Hipertensi obesitik adalah suatu kondisi hipertensi yang didahului oleh obesitas. Prevalensi hipertensi obesitik pada remaja diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan remaja saat dewasa. Durasi tidur dan aktivitas sedentari dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya hipertensi obesitik pada remaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah durasi tidur pendek dan aktivitas sedentari sebagai faktor risiko hipertensi obesitik pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain case-control.Subjek dalam penelitian ini adalah 168 siswa sekolah menengah pertama di Kecamatan Pamulang, terdiri dari 84 siswa obesitas dengan hipertensi sebagai kasus dan 84 siswa obesitas tanpa hipertensi sebagai kontrol. Data durasi tidur diambil menggunakan Sleep Clinic Questionnaire, data aktivitas sedentari diambil dengan menggunakan ASAQ (Adolescents Sedentary Activity Questionnaire). Hasil: Penelitian ini menemukan hubungan antara durasi tidur pendek (p<0,001) dan aktivitas sedentari (p<0,05) dengan hipertensi obesitik. Remaja dengan durasi tidur yang kurang dari 8 jam per hari berisiko 5,48 kali untuk mengalami hipertensi obesitik. Sementara itu remaja dengan aktivitas sedentari lebih dari 6 jam per hari memiliki risiko 2,27 kali untuk mengalami hipertensi obesitik. Kesimpulan: Durasi tidur pendek dan aktivitas sedentari adalah faktor risiko hipertensi obesitik pada remaja.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.