Knowledge will always develop because humans have the ability to think and have a high curiosity. 98% of children and adolescents know about the internet and 79.5% of them are internet users. Reproductive health problems that often occur in adolescents are unwanted pregnancies, which often lead to unsafe abortions and their complications, pregnancy and childbirth at a young age. increase the risk of maternal morbidity and mortality, STI’s including HIV/AIDS. This study's goal was to assess SMA N 4 Batam's level of familiarity with using the Internet to look up information on reproductive health. Design of research is descriptive quantitative. The sampling technique used is cluster random sampling, that is high school teenagers who have smartphones as many as 92 people. The measurement technique is by asking 25 questions about knowledge. The results of the study, it is known that most of the adolescents knowledge about reproductive health is good, namely 39 respondents (42.4%) and for internet access, which is >5 times/day with 47 respondents (51.1%). For this reason, it is still very important to educate teenagers about reproductive health to know more about reproductive health and also to use the internet better.
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini disebut sebagai fase “Golden Age” dengan memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan dan meminimalkan disfungsi tumbuh kembang anak sehingga mencegah terjadinya disfungsi permanen. Tenaga kesehatan kader merupakan sumber daya masyarakat yang dapat membantu program kesehatan yaitu dengan meningkatkan kemampuan dalam deteksi tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan penerapan ibu-ibu kader kesehatan dan ibu yang memiliki balita tentang pemantauan tumbuh kembang anak dengan menggunakan kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan penggunaan kalender 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini diikuti oleh 14 kader kesehatan dan 16 ibu yang memiliki balita untuk simulasi pengisian lembar pemantauan tumbuh kembang KPSP dan penggunaan kalender 1000 HPK, dilaksanakan di Desa Cengkong Abang, berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 18 dan 30 September 2020. Bentuk kegiatan ceramah, tanya jawab dan simulasi pemantauan tumbuh kembang anak dengan menggunakan lembar balik dan lembar pemantauan tumbuh kembang KPSP serta simulasi penggunaan kalender 1000 HPK. Berdasarkan kuesioner pre test yang dibagikan kepada peseta didapatkan rata-rata nilai peserta pre test yaitu 42,5. Kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan dan praktik simulasi tentang pengisian lembar pemantauan tumbuh kembang anak yaitu KPSP diberikan kuesioner post test dan didapatkan nilai rata-rata post test 93,5. Terjadi peningkatan pengetahuan dari peserta yaitu para kader kesehatan dan ibu yang memiliki balita, namun perlu ditingkatkan lagi penerapan dari pengisian lembar pemantauan tumbuh kembang KPSP dalam kegiatan rutin kesehatan yaitu Posyandu.
Latar Belakang: Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik untuk tumbuh dan kembang bayi. Selain itu diketahui ASI yang memiliki kandungan gizi lengkap, bagi bayi juga mendapatkan stimulus sensori yang dari Ibu dengan menyusu. Berdasarkan WHO (2016) bahwa pemberian ASI eksklusif di seluruh dunia hanya selama periode 2007-2014 sekitar 36%. Pemberian ASI eksklusif di Indonesia adalah sebesar 54,3% pada tahun 2016. Tumbuhan kelapa hijau (Cocos nucifera) sebagai salah satu hasil pertanian Indonesia yang banyak mengandung antosianin. Virgin Coconut Oil (VCO) diketahui memiliki potensi antioksidan alami. Minyak kelapa menjadi sumber utama asam lemak laurat yang merupakan komponen asam lemak di dalam ASI. Kekayaan komponen asam lemak dalam VCO membuatnya mampu menjadi bahan dasar untuk produksi asam lemak yang mirip dengan ASI.Tujuan: Mengidentifikasi efektifitas ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera) melalui oral dan backrolling massage terhadap produksi ASI Ibu di Kota Pangkalpinang.Metode: Jenis penelitian adalah quasi-eksperimental dengan rancangan penelitian Static-Group Comparison. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Wilayah Kota Pangkalpinang pada 36 Ibu postpartum yang terdiri dari 3 kelompok sampel yaitu 12 sampel pada kelompok intervensi oral ekstrak minyak kelapa hijau, 12 sampel pada kelompok intervensi dengan backrolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau dan 12 sampel pada kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan untuk menilai efektivitas terhadap eksperimen dilakukan Uji One Way Annova dengan menggunakan aplikasi pengolah data statistik.Hasil: Rata-rata volume ASI total tertinggi adalah 97,2 ml yaitu kelompok yang diberikan backrolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau dan yang terendah adalah 79,2 ml yaitu kelompok yang diberikan konsumsi ekstrak minyak kelapa hijau. Tidak ada perbedaan produksi ASI pada hari ketujuh pada kelompok Ibu postpartum yang diberikan konsumsi ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera), diberikan backrolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera) maupun kelompok control (nilai p=0,537)aKesimpulan: Tidak terdapat perbedaan produksi ASI kelompok Ibu yang diberikan konsumsi ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera), diberikan back rolling massage dengan ekstrak minyak kelapa hijau (Cocos nucifera) maupun kelompok kontrol.
A quasi-experimental study with static-group comparison was done between (insert the interval of study) to identify the effect of back rolling massage with green coconut oil extract towards breastmilk production on postpartum mothers. The intervention group was the mothers that were given back rolling massage with virgin coconut oil (VCO). The control group was postpartum mothers that were given back rolling massage without green coconut oil extract. The 24 samples that were used for this study consisted of 2 sample groups; 12 samples in the intervention group and 12 samples in the control group. The average breastmilk production of the group with VCO extract in day 4 is 46.9 mL while the group without VCO extract is 42.9 mL until it shows no significant difference towards breastmilk production on day 4 with p-value = 0.794. On day 7 shows that the VCO extract group has breastmilk production 87.3 mL compared to the group without VCO only 49.2 mL until there is a significant difference with p-value = 0.046. The antioxidant analysis shows that VCO extract contained alkaloids and saponin. Back rolling massage with green coconut oil extract is effective in increasing breastmilk production at day 7. HIGHLIGHTS Alkaloid and Saponim in VCO can give benefits if applied as topical oil for therapy of back rolling massage Breast milk production increased significantly in respondents who were massaged using VCO compared to non-VCO Back rolling massage with green coconut oil extract is effective in increasing breastmilk production at day 7
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.