Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi relasi kekerabatan BS dan BB. Ada empat isu yang dibahas, yakni leksikostatistik, glotokronologi, korespondensi bunyi, dan perubahan bunyi berdasarkan kosakata PAN. Data berbentuk kosakata dasar Swadesh dalam BS, BB, dan PAN. Data dalam BS diperoleh dengan metode introspektif. Sementara itu, data dalam BB dan PAN diperoleh dari sumber tertulis. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, data dianalisis dengan teknik leksikostatistik dan glotokronologi untuk menentukan persentase kekerabatan, waktu pisah, dan tingkat kekerabatan kedua bahasa tersebut. Secara kualitatif, analisis dilakukan untuk mengidentifikasi korespondensi bunyi dan perubahan bunyi berdasarkan kosakata PAN. Hasil analisis data menunjukkan bahwa BS dan BB memiliki hubungan kekerabatan di tingkat keluarga bahasa dengan persentase kekerabatan sebesar 57% dan waktu pisah sekitar 1.192 -1.488 tahun yang lalu atau 533 -829 M jika dihitung dari tahun penelitian (2021). Adapun korespondensi bunyi ditemukan sejumlah dua belas perangkat, yakni korespondensi bunyi /ǝ-a
Language deviations can seriously impact language rules and norms. Language deviations in non-formal texts can impact the production of formal texts. This study attempts to examine the orthographic deviations of the Javanese language in non-formal texts taken through Instagram. This study aims to describe the forms of orthographic deviations on social media. The data of this research are in the form of deviations at the orthographic levels obtained from the data source, namely Instagram through the @dagelan_jowo account. Documentation techniques collected the data. The data obtained were analysed descriptively qualitatively. The results showed that orthographic deviations consisted of phonological spelling errors, errors in capital letters, foreign languages, punctuation marks, and errors in the use of numbers. Based on these findings, it can be concluded that there are still negative attitudes found by Javanese speakers towards their language, as evidenced by the many deviations of Javanese language in both formal and non-formal texts.
Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan kekerabatan, waktu pisah, pasangan korespondensi fonemis, dan perubahan bunyi dalam bahasa Aceh dan bahasa Gayo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (pendekatan kuantitatif dan kualitatif) dengan menerapkan teknik leksikostatistik dan glotokronologi. Secara kuantitatif diperoleh hubungan kekerabatan antara bahasa Aceh dan bahasa Gayo adalah 43% yang dapat dikelompokkan dalam kelompok keluarga. Hasil perhitungan glotokronologi, bahasa Aceh dan bahasa Gayo merupakan bahasa tunggal diperkirakan antara 1.768 – 2.000 tahun yang lalu dan kemudian berpisah dari bahasa protonya antara 254 SM – 22 SM (dihitung dari tahun 2022). Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan adanya korespondensi fonemis antara bahasa Aceh dan bahasa Gayo ditemukan 13 Pasangan yaitu fonem /ɯ/~/a/, /ɯ/~/ə/, /ɛ/~/u/, /e/~/i/, /ə/~/e/, /o/~/u/, /o/~/ͻ/, /a/~/ə/, /a/~/ə/, /ͻ/~/u/, /a/~/e/, /a/~/Ø/, /i/~/l/, dan /h/~/ Ø/. Selain itu, juga ditemukan perubahan bunyi pada PAN dalam bahasa Aceh dan bahasa Gayo meliputi perubahan bunyi metatesis, aferesis, sinkope, apokope, protesis, epentesis, paragog, lenisi, dan fortisi.
This writing aimed to identify the relationship between Ma’anyan andMalagasy languages. Several related studies have been conducted butstill leave some aspects that have not been studied before; this writingwas conducted to address those aspects. This writing examined thelexicostatistics and glottochronology between Ma’anyan and Malagasy,the sound correspondence sets of both languages, and sound changes thatoccur in both languages. The data was collected via interviews, documented by note-taking and recording techniques. The data were analyzed by implementing lexicostatistics and glottochronology techniques to identify quantitative evidence. Meanwhile, sound correspondence and sound changes were applied to identify qualitative evidence. The results reveal that, in lexicostatistics, the cognate percentage of both languages is 37%. By glottochronology calculation, the two languages split from their protolanguage between 273 BC - 94 CE (2018). Qualitatively, there are seven sets of sound correspondence and four types of sound changes found. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan antara bahasa Ma’anyan dan Malagasi. Penelitian terkait telah dilaksanakan, tetapi masih meninggalkan aspek yang belum diteliti sebelumnya sehingga penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini mengidentifikasi hasil leksikostatistik dan glotokronologi antara bahasa Ma’anyan dan Malagasi, perangkat korespondensi fonemis kedua bahasa, dan perubahan bunyi yang terjadi pada kedua bahasa. Data dikumpulkan melalui metode wawancara menggunakan teknik catat dan rekam. Datadianalisis menggunakan teknik leksikostatistik dan glotokronologi untuk mencari evidensi kuantitatif, dan menggunakan korespondensi fonemis serta perubahan bunyi untuk mencari evidensi kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa secara leksikostatistik kedua bahasa berkerabat sebesar 37%. Secara glotokronologi, kedua bahasa berpisah pada tahun 273 SM – 94 M (2018). Secara kualitatif, ditemukan tujuh perangkat korespondensi fonemis dan empat tipe perubahan bunyi.
Ponjong Village, particularly natural tourism, owns quite a tourism potential. One of them is Umbul Ponjong, a kind of natural water source developed to be Ponjong Water Byur, equipped with various playgrounds for children. It has been a favorite tourism object in Ponjong. In its surrounding, there is an orchard that is being developed and rice fields. Previously, the tourism destination was growing until the Covid-19 pandemic stroked by March 2020. As a result, it was almost closed due to its inability to generate income for its operational cost. On the contrary, the Ponjong Water Byur was the rural economic center. To the facts, there is a need to get a party outside the local community to collaborate in developing the Ponjong Water Byur particularly. The development actions can be any support in terms of encouragement and innovations to raise the rural economy in Ponjong from the tourism sector. As a follow-up, the Javanese Literature Study Program of Universitas Gadjah Mada was eager to support the Ponjong Village, particularly Ponjong Water Byur tourism actors and the Muda Karya Raya farmer group through Community Engagement Activities. ==== Desa Ponjong sebenarnya memiliki potensi wisata yang menarik, khususnya di bidang sumber daya alam. Salah satu contoh wisata di bidang sumber daya alam berupa sumber air atau yang lebih dikenal dengan Umbul Ponjong (sekarang sudah dikembangkan menjadi Water Byur Ponjong), yakni kolam renang dengan aneka permainannya yang menjadi objek wisata unggulan di Desa Ponjong. Lokasi ini juga memiliki kebun buah yang sedang dalam tahap pengembangan serta area persawahan. Potensi-potensi wisata tersebut sudah mulai berkembang, tetapi adanya pandemi COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 mengakibatkan kunjungan wisata ke lokasi ini menurun drastis, bahkan objek wisata tersebut nyaris ditutup. Padahal, sektor wisata ini merupakan salah satu penggerak perekonomian di Desa Ponjong. Berdasarkan fakta tersebut, diperlukan “sentuhan tangan” dari pihak lain di luar masyarakat desa untuk membantu. Bantuan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberi semangat dan inovasi bagi perkembangan sektor ekonomi desa, khususnya di bidang wisata, seperti Water Byur dan sekitarnya. Program pengabdian kepada masyarakat Program Studi Sastra Jawa hadir untuk memberi pancingan inovasi dalam membantu kebangkitan kembali potensi Desa Ponjong. Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah masyarakat atau komunitas di Desa Ponjong, khususnya komunitas pelaku wisata Water Byur Desa Ponjong dan kelompok tani Muda Karya Raya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.